💫 BAB 11 - FIRED

62 38 1
                                    

FOLLOW DULU, YUK. BIAR CERITANYA BISA DI BUKA + DAPAT NOTIF UPDATE.
Eka_Mayri

.
.

IG & Tiktok : @hai.ekaaaa
.
.

Kalau ada kata yang salah, tolong komen yang baik, ya 😊

Kalau ada kata yang salah, tolong komen yang baik, ya 😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“KAK SOPHIA!”

Louis melangkah lebar mendekati Sophia dengan tangan terkepal kuat dan wajah yang sudah merah padam menahan emosi terhadap kelakuan kakak tirinya itu.

“Apa yang kamu lakuin di sini, Louis?” tanya Sophia kesal karena Loius menghalangi jalannya mendekati Venus.

Venus terkekeh sinis melihat interaksi ke dua orang itu. “Oh, jadi wanita gila ini, kakak lo?”

“Minggir, Louis! Jangan halangi kakak!” Sophia mendorong tubuh Louis untuk tidak menghalangi jalannya. Namun, dengan tubuh besarnya, Louis dengan mudah menghalangi Sophia.

“Venus!” pekik Viola melihat Venus yang hampir tersungkur ke lantai. Dengan cepat, Viola membantu menahan tubuh besar Venus.

“Vio, cepat bawa Venus keluar!” titah Louis. Dan langsung di balas dengan anggukan oleh Viola.

Viola membawa tubuh Venus dengan tertatih-tatih. Badannya yang mungil itu nampak sedikit kesusahan membawa tubuh besar Venus dalam rangkulannya.
Baru saja Viola ingin menekan tombol lift yang berada di hadapannya, Sophia datang dan langsung menarik kuat rambut belakang Viola sampai tubuh Venus terlepas dari rangkulannya.

“Arghhh, brengsek!” Viola memutar tubuhnya berhadapan dengan Sophia.

Sophia tersenyum menyeringai. “Mau lo bawa kemana, hah? Dia itu milik gue!”

Viola tersenyum miring. “Nggak salah, lo? Dalam kondisi mabuk aja, Venus nggak mau sama lo,” ucap Viola telak.

“Sialan!” Sophia mengangkat tangannya ingin menampar Viola. Namun, dengan sigap Viola menangkap tangan wanita itu.

Viola menggeleng seraya berdecak kesal. “Wah, bener-bener gila, ya, lo. Udah pelecehan sama Venus, mau kekerasan juga sama gue,” ucap Viola kesal.

Sophia menggeram kesal mendengar ucapan Viola. Wanita itu menendang perut Viola dengan satu kakinya yang masih terpasang heels, hingga membuat Viola terhuyung menghantam dinding.

“Viola!” pekik Loius. Matanya membulat sempurna melihat Viola terhempas ke lantai.

Viola berdiri pelan menahan rasa nyeri pada perutnya. Tangannya sudah terkepal kuat untuk segera membalas perbuatan Sophia.

Satu tamparan di pipi dan satu tonjokan tepat di hidung Sophia berhasil Viola layangkan hingga tubuh Sophia terhuyung ke samping.

“Arghhh, hidung gue,” pekik Sophia histeris merasakan cairan merah kental menetes dari hidungnya.

The Difference Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang