💫 BAB 9 - STUDY TOUR

70 45 4
                                    

FOLLOW DULU, YUK. BIAR CERITANYA BISA DI BUKA + DAPAT NOTIF UPDATE.
Eka_Mayri

.
.

IG : @hai.ekaaaa
Tiktok : @hai.ekaaaa

.
.

Kalau ada kata yang salah, tolong komen yang baik, ya 😊

Tepat satu minggu Viola mengungsi di apartemen Venus setelah tragedi kebakaran rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat satu minggu Viola mengungsi di apartemen Venus setelah tragedi kebakaran rumahnya. Selama itu pula, tidak ada hari yang membuat Viola tidak naik darah dengan kelakuan laki-laki itu. Dengan sesuka hatinya, laki-laki itu menjadikan Viola layaknya seorang babu. Untunglah Viola masih tahu diri dengan tidak mencekik leher laki-laki itu karena terlalu kesal.

Pagi ini, Viola telah menyelesaikan membuat sarapan pagi untuk dirinya dan Venus. Roti panggang dan coklat panas telah terhidang dengan cantik di atas meja makan minimalis apartemen itu.

Viola melangkah menuju kamar Venus untuk membangunkannya. Kebiasaan laki-laki itu susah untuk bangun di pagi hari, padahal alarmnya sudah beberapa kali berbunyi dengan begitu nyaring.

Viola menepuk-nepuk kaki Venus yang terhalang selimut. “Venus, bangun! Gue udah buatin sarapan, tuh.”

“Hmmm ....” Venus hanya membalas dengan dehaman saja. Tidak ada pergerakan sama sekali untuk bangun, kepalanya saja masih ia tenggelamkan di dalam selimutnya.

Viola melangkah mendekati wajah Venus yang  tertutup selimut. “Ck, cepetan bangun! Gue mau ngomong nih.”

“Hmmm ....”

Viola menarik selimut yang menutupi seluruh tubuh Venus. “Serah lo deh. Gue mau sekolah. Ntar siang gue mau berangkat study tour ke Bandung,” ucap Viola kesal. Ia berbalik arah ingin meninggalkan kamar itu.

Venus terbelalak kaget mendengar ucapan Viola. Ia langsung duduk untuk mencekal tangan gadis itu.

“Lo bilang apa? Mau kemana?” tanya Venus seraya mengumpulkan seluruh nyawanya.

“Ck, gue mau study tour ke Bandung tiga hari. Jadi, mohon dengan sangat, lo lepasin nih tangan gue. Gue mau berangkat sekolah,” ucap Viola seraya melirik tangannya yang masih Venus pegang.

“No!” tolak Venus.

“Nggak ada pergi-pergi! Lo itu kerja sama gue. Jadi, kalau gue nggak kasih izin, lo nggak boleh pergi!”

Ucapan laki-laki itu membuat kening Viola berkerut, kedua alisnya hampir menyatu. “Lo lupa, kalo gue masih sekolah?” pungkas Viola.

Venus berdecak kesal. “Pokoknya kalau lo tetap pergi, tangan lo nggak gue lepasin!” Venus menarik tangan Viola kencang, sampai tubuh gadis itu terhempas di tempat tidur Venus.

The Difference Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang