Dengan profesinya sebagai hot model beberapa tahun ini. Venus sering kali mendapatkan teror dan barang-barang konyol dari beberapa fans fanatik yang mengidolakanya. Namun, hal tersebut berhasil ia alihkan kepada sang asisten. Hingga, setiap asisten...
FOLLOW DULU, YUK. BIAR CERITANYA BISA DI BUKA + DAPAT NOTIF UPDATE. Eka_Mayri
. .
IG : @hai.ekaaaa Tiktok : hai.ekaaaa
. .
Kalau ada kata yang salah, tolong komen yang baik, ya 😊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua hari sudah Viola lalui selama mengikuti study tour di Bandung, nyatanya tidak membuat gadis itu terbebas dari Venus. Bahkan dengan adanya Venus, malah semakin membuatnya jengah. Teman-teman sekolahnya bahkan banyak yang mengirimkan hadiah-hadiah untuk Venus melalui Viola. Semua barang-barang itu sampai menggunung saking banyaknya. Entah bagaimana Viola akan membawanya kembali ke Jakarta.
“Astagfirullah ... astagfirullah ... astagfirullah. Luaskanlah kesabaran hamba-Mu yang setipis tisu di belah dua ini, Ya Allah,” Viola mengelus dadanya seraya beristighfar.
“Viola!” panggil Loius berjalan mendekatinya.
Viola menghela napas lelah seraya terus memandangi tumpukan barang-barang yang ada di depannya. Wajah gadis itu kian memerah menahan emosi. Sejak tadi ia menunggu Venus tak kunjung datang untuk mengangkut hadiah-hadiah pemberian fansnya.
“Louis, please ... abis ini ajak gue healing. Bisa mati muda gue, kalau gini terus,” lirih Viola.
“Nih, minum dulu, biar segeran.” Tangan Loius terangkat memberikan sebotol teh oca dingin pada Viola.
“Nggak sehat! Minum nih, air mineral!” Belum sempat Viola meraih teh oca yang Louis berikan padanya, Venus malah datang merebutnya.
Viola mendengkus kesal, lagi-lagi laki-laki itu muncul dan tak urung membuatnya tambah kesal.
“Ck, apaan sih lo? Cuma teh doang. Gue juga butuh yang manis-manis, nih. Sepet banget liat muka lo,” ucap Viola kesal.
Venus membuka tutup botol air mineral dan langsung mencekoki ke mulut Viola. Mau tidak mau Viola langsung meneguk air itu sampai ia pun tersedak.
“Lo nggak pa-pa?” Loius khawatir, ia mengelus pelan punggung Viola.
Venus menepis kasar tangan Louis. “Udah, ayo kita pulang! Lo ikut mobil gue!” ucap Venus menggandeng lengan Viola.
“Barang-barang, lo?” tanya Viola menunjuk tumpukan barang-barang dan hadiah-hadiah dari fans Venus.
“Biarin. Orang suruhan gue bentar lagi datang. Mereka yang bawa semua barang-barang itu balik.”
Viola bungkam, ia hanya menurut saja. Lagi pula, ia merasa sangat lelah. Sedangkan Louis hanya menatap kesal kepergian Viola dan Venus yang meninggalkannya begitu saja.
