chapter five.

799 51 8
                                    

Selama dua puluh lima tahun hidup di bumi, Audrine perlu mengakui bahwa hangover yang dialaminya kali ini mengakibatkan sakit kepala paling hebat yang pernah dialaminya.

Suara dengungan bising dari telinganya membuat Audrine mengerang pelan, perlahan ia berusaha bangun dan mengubah posisi rebahannya menjadi duduk. Dengan tangan kanan yang menekan pelan keningnya sendiri, ia berusaha mengingat hal terakhir dari kejadian semalam.

Kekesalannya terhadap Aldrick dan media pesaing membuatnya cukup lepas tadi malam. Ia masih ingat dirinya yang duduk bersebelahan dengan Cana di East Bar, kemudian ia berusaha mencari arah toilet dan malah salah jalan ...

Mata Audrine seketika terbuka lebar. Ia segera menoleh ke sekitar ruangan, kini ia baru menyadari bahwa dirinya sedang tidak berada di kamarnya, maupun tempat Cana.

Ini dimana ...

Dengan sekuat tenaga, Audrine berusaha untuk mengingat hal lain. Ya, dia masih dengan samar ingat bahwa dia tidak sengaja bertemu dengan Aldrick karena salah masuk ruangan. Lalu ...

FLASHBACK

Lidah Aldrick menyapu lidah Audrine, menekan setiap gerakan dengan beberapa gigitan kecil. Sesekali ia menarik bibir wanita itu, tangannya membelai lembut kepala sang wanita sebelum jari-jarinya menyisir rambut panjangnya. Meskipun Aldrick menjelajahi hal baru dan melakukan banyak eksperimen, seluruh aksinya lembut dan tentatif, diam-diam bertanya apakah hal baru yang dilakukannya masih tidak apa-apa, atau membuat perempuan itu tidak nyaman.

END OF FLASHBACK

Mata Audrine melotot ketika mengingat skenario yang baru saja muncul di kepalanya. Seketika sakit kepalanya sudah tidak penting, kepalanya semakin celingak-celinguk berusaha mencari memastikan dirinya sedang dimana.

"Akhirnya bangun, Kitten?"

Mendengar suara rendah itu, Audrine menoleh ke belakang. Matanya membola tidak percaya melihat Aldrick yang masuk ke kamar telanjang dada.

Audrine terlonjak melihat tingkah sang CEO yang begitu tak acuh dengan kehadirannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Audrine terlonjak melihat tingkah sang CEO yang begitu tak acuh dengan kehadirannya. Namun, ada satu hal lain yang mengusiknya. Mendengar cara Aldrick memanggilnya, Audrine menaikkan satu alis bingung.

"Kitten?"

"Cocok untuk panggilanmu, bukan?" Aldrick tersenyum kecil, "Independen dan cuek, tapi bisa menjadi manja sesuai suasana hati."

Muka Audrine memucat.

"Dan kenapa lu masuk ke sini cuma pakai handuk?"

"Karena saya habis mandi," Aldrick mengedikkan bahunya, "My house, my rules. Ketika saya ada di rumahmu, Kitten, kamu boleh menetapkan aturanmu."

Audrine menganga, "Ketika?" Ulangnya penuh tidak percaya.

"Tidak ada kata ketika. Apa pun yang terjadi kemarin, gak akan pernah terulang lagi. I promise you."

DREAMBITION [Billionaire CEO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang