chapter eleven.

429 52 5
                                    

Selesai makan malam, Audrine mengambil kesempatan untuk membahas perihal kejadian yang baru saja terjadi saat berbincang dengan kedua orang tuanya.

"Kamu tau kalau kamu gak perlu berusaha sebanyak itu untuk mendapat persetujuan dari orang tua aku, kan?"

Audrine melirik ke arah sang CEO dengan tatapan penuh makna. Secara tidak langsung, ia sendiri juga menyampaikan kebingungan dan rasa penasarannya. Usaha Aldrick untuk memikat kedua orang tuanya barusan bisa dibilang sangat tinggi, penuh usaha yang melebihi seharusnya, mengingat posisi mereka yang hanya berpura-pura di depan semua orang demi mencapai tujuan masing-masing.

"Ketidakcocokkan dengan orang tua jadi masalah paling menghambat dalam suatu hubungan, saya berusaha meminimalisir potensi masalah yang tidak diperlukan."

Alasan Aldrick masuk akal, tetapi Audrine tidak bisa merasa lega. Sebaliknya, ia malah menghembuskan napas kasar.

Kalau seperti ini, akan lebih sulit untuk Audrine nantinya ketika mendekati waktu kontrak perjanjian mereka selesai. Rebecca pasti akan meningkatkan standar calon menantunya setelah mengenal Aldrick, Audrine akan kesulitan meyakinkan orang tuanya jika ingin menikah lagi di masa depan.

"Apa gak usah nikah lagi aja seumur hidup ya ..."

Gumaman itu keluar sendirinya. Audrine bahkan tidak sadar dirinya mengucapkan hal tersebut, sampai tiba-tiba langkah Aldrick terhenti dan dirinya tetap maju beberapa langkah. Ketika Audrine menyadari bahwa Aldrick sudah tidak ada di sebelahnya, barulah ia menoleh ke belakang dan sadar dari lamunannya sendiri.

"Apa kamu sedang mempertimbangkan lelaki lain saat sedang bersama saya, Audrine Isadora?"

Pertanyaan itu terdengar lebih seperti interogasi. Audrine bisa melihat dahi Aldrick yang mengernyit, alis pria itu yang terangkat satu. Wanita itu mendegup pelan.

"Selama kita menikah, berhubungan romantis dengan lawan jenis lain itu dilarang. Kamu tau itu kan?"

Audrine tidak sadar dirinya berjalan mundur sampai punggungnya menyentuh tembok. Ia terjebak dengan posisi terperangkap, tangan Aldrick mengunci posisinya layaknya malam itu di bar.

"Sampai masa kontrak selesai, kamu milik saya. Dan saya seorang. Saya bukan tipe orang yang suka berbagi, jadi jangan berharap kamu bisa bermain-main selama bersama saya."

Ucapan dan pikiran Audrine sama sekali tidak bermaksud untuk bermain belakang. Ia hanya sedang membayangkan kehidupannya nanti setelah masa kontrak mereka berdua selesai. Tak disangka, Aldrick malah menganggap serius lamunannya yang sedang membayangkan masa depan yang masih sangat jauh.

Audrine bisa saja memberi penjelasan dan membela diri. Akan tetapi, pandangan Aldrick yang seolah berusaha mengintimidasinya membuat sesuatu di diri Audrine tidak ingin mengalah. Egonya menolak untuk didominasi.

"Kalau aku mau, gimana?" Pertanyaan konyol. Audrine sudah tahu solusi yang paling masuk akal, mereka hanya perlu menggagalkan perjanjian ini. Akan tetapi, Audrine ingin mengetahui seberapa jauh ia bisa menekan lelaki di depannya dan menguji kesabarannya.

Entah mengapa, Audrine tidak pernah ingin mundur jika Aldrick mengundang pertikaian. Egonya tidak membiarkan Aldrick untuk menaklukannya.

"Kamu beneran ingin tau?"

Perlahan, wajah sang CEO mendekat ke arah ceruk lehernya. Sebelum mulutnya berbisik pelan ke telinga Audrine,

"Try me, Kitten. For your information, saya tahu cara membuat orang hilang dalam dua puluh empat jam. Dan saya juga tau cara untuk membuat tidak ada orang yang akan mempertanyakan kehilangannya. That person is as good as dead for the world, sayang."

Audrine bisa merasakan napasnya yang tertahan. Ia hampir lupa caranya bernapas.

—💵—

Halo halo, kali ini upnya lumayan sweet karena momen mereka berdua hehe

Karena ini chapternya lebih pendek, jadi setelah 30 votes aku langsung up next chapternya yaa

Boleh mampir juga ke ig aku buat liat cuplikan momen mereka, baik secara media sosial maupun narasi yaa. Ada video-video visualisasi mereka berdua juga di sanaa

 Ada video-video visualisasi mereka berdua juga di sanaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thank you for the support 🥰

DREAMBITION [Billionaire CEO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang