1.

836 68 14
                                    

Happy reading!!!

Khaotung Thanawat adalah seorang arsitek yang bekerja di perusahaan properti, dimana kesibukannya selalu ada di kantor.
Sedangkan First Khanapan, bekerja di lapangan. Dimana dia lebih sering diluar daripada di kantor untuk mengecek tanah kosong ataupun bangunan yang akan direnovasi.
Tapi hari ini, keduanya bertemu di kantor untuk meeting sebuah proyek besar, pembangunan gedung apartement.

"Selamat pagi Tuan Thanawat."

"Ayo naik Lift bersama."

"Lama tak bertemu, Tuan Khanapan."

First terlihat hanya tersenyum kecil saat tiba-tiba saja segerombolan pekerja wanita datang ketika ia hendak menyapa Khaotung yang juga sama sama akan masuk ke dalam Lift.
Karena mereka datang, First pun tidak bisa berdiri di samping Khaotung.
Keduanya hanya saling menatap lalu tersenyum.

---

Didalam ruangan meeting itu pun semuanya tampak fokus pada pembahasan, First maupun Khaotung begitu profesional jika itu menyangkut soal pekerjaan.
Sama sama masuk perusahaan ditahun yang sama, jelas keduanya saling mengenal satu sama lain, bisa dibilang juga sangat dekat. Dulu, sebelum First dipindah tugaskan ke lapangan, para karyawan sering melihat Khaotung dan First makan siang bersama di kantin kantor.
Namun setahun belakangan ini memang sudah jarang ya karena First ke kantor jika ada urusan penting saja. Tapi setiap kali ke kantor, keduanya tidak pernah melewatkan makan siang bersama.

Meeting itu terjadi satu jam setelah jam masuk kerja berbunyi, dan keluar saat jam makan siang tiba.
Seperti biasa, First mengajak Khaotung untuk makan siang di kantin.

"Aku harus menyimpan laptopku ke meja kerjaku," ujar Khaotung.

"Baiklah, aku akan menunggu didepan," balas First.

Khaotung lalu mengangguk dan segera pergi meninggalkan First untuk masuk ke dalam ruangannya yang berisikan lebih dari 10 pekerja disana, dulu First juga bekerja di ruangan itu.
Melihat Khaotung sudah masuk ke dalam ruang kerjanya, First lalu memilih melanjutkan langkah kakinya untuk menunggu di depan lift, kantin berada di lantai bawah dan saat ini meeting dilakukan di lantai 3.

"Ayo, First."

Saat First berbalik dan menyimpan ponselnya ke dalam saku, dia melihat Khaotung tidak datang sendirian.
Rupanya, Khaotung membawa seorang gadis bersamanya.

"Nana ingin makan siang bersama, tidak apa-apa?" Tanya Khaotung .

First lalu menolehkan kepalanya pada Nana, gadis muda yang baru saja tanda tangan kontrak itu terlihat lugu dan belum memiliki banyak teman, makanya Khaotung sebagai karyawan paling baik menjadi yang paling perhatian pada Nana.

"Senior  Khaotung menyuruhku untuk bertanya padamu lebih dulu, bolehkah aku ikut makan siang denganmu, senior First?" Tanya Nana.

First tersenyum kemudian menganggukan kepalanya. "Tentu saja, kenapa tidak boleh?"
.
.
.
.
Khaotung terlihat masih berada di meja kerjanya sore ini, padahal beberapa rekan kerja satu ruangannya sudah pulang dan beberapa lagi sedang membereskan barang-barang mereka sebelum pulang, termasuk Nana.
Nana lalu pergi ke meja Khaotung, menawarkan untuk pulang bersama karena tahu sang senior tidak memiliki kendaraan pribadi, dan kebetulan hari ini Nana membawa mobilnya.

"Aku masih harus mengerjakan beberapa pekerjaan, kau bisa pulang sekarang, Na."

"Sungguh? Tapi aku bisa menunggumu, Senior."

Khaotung sekali lagi menolak, ia menyuruh Nana untuk segera pulang sebelum hari semakin sore. Pun lagipula, Khaotung biasa memesan taxi online.

"Baiklah, aku pulang duluan ya senior, sampai jumpa besok."

Love In The Office [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang