11.

367 55 35
                                    

Happy reading!!!

Ingat tentang rencana mendaki bersama yang diusulkan oleh First? Yang pada akhirnya tetap tidak bisa dilaksanakan bukan lagi karena mereka tidak memiliki cuti banyak tetapi karena hubungan mereka lebih dulu kandas.
Khaotung perhatikan langkah kaki First yang begitu lihai melewati setiap tanah pijakan yang tak memiliki tanda bahwa tempat ini sering didatangi, dengan sebilah kayu yang dia temukan dijalan, First membuat jalan lebih mudah dilalui oleh Khaotung yang tak pernah menginjak tempat seperti ini.

Hari semakin sore, hingga penglihatan mereka lebih sulit lagi karena tempat ini lebih awal terlihat gelap dari luar sana, mungkin karena pepohonan besar yang memiliki daun lebat itu.

"First."

First menolehkan kepalanya pada Khaotung, yang terlihat kelelahan dengan tangan memegangi pinggangnya, berapa lama dia tidak pergi olahraga hingga perjalanan yang menurut First mudah ini menjadi begitu sulit untuk Khaotung. Padahal, seingatnya dulu mereka sering olahraga bersama.
Tapi First juga menyadari jika wajah Khaotung sedikit pucat saat ini, dan dia teringat oleh duri yang masih bersarang di jari Khaotung.

"Kau merasa lelah?" Tanya First dan Khaotung menganggukkan kepalanya.

First lalu menarik tangan Khaotung dan memperlihatkan jari yang tertusuk duri itu mulai membengkak dengan kulit Khaotung yang terasa panas.
Sial, bisa-bisanya First lupa jika kemungkinan besar tanaman yang melukai Khaotung adalah tanaman berduri yang memiliki racun.

"Apa karena aku jarang olahraga akhir-akhir ini?"

"Ini berasal dari duri ini, aku tidak memiliki sesuatu untuk mengeluarkannya jadi kita harus cepat keluar dari hutan ini."

First kemudian kembali berjalan dengan menarik tangan Khaotung, ia bisa mendengar suara kendaraan berlalu-lalang saat ini, jadi kemungkinan besar mereka sudah dekat dengan jalan raya.
Di detik-detik mereka sudah akan menaiki tangga usang untuk mencapai jalan raya tersebut, hujan tiba-tiba saja turun.
Keadaan semakin parah karena jarak dari mereka berdiri saat ini begitu jauh dari lokasi mobilnya yang terparkir.

First sebenarnya bisa saja menunggu hujan reda disana, tapi Khaotung butuh pertolongan cepat untuk dibawa ke rumah sakit.
Jadi First meminta Khaotung untuk menunggu di tempat berteduh, sedangkan dia akan berlari membawa mobilnya sembari menelpon Ferm atau yang lain untuk memberitahu mereka bahwa saat ini ia dan Khaotung akan langsung pergi ke rumah sakit.

Mereka mungkin khawatir karena Khaotung dan First tidak pulang tepat waktu.
Khaotung melihat dari kejauhan bagaimana First berlari ditengah hujan, itu seperti masa lalu. Dimana Khaotung akan menunggu First didepan toko menunggu First yang datang membawa payung dari apartemen mereka.

Bohong sekali rasanya jika rindu itu tidak pernah datang, meskipun mereka bertemu hampir setiap hari, rindu itu tetap membesar dari hari ke hari.
Khaotung merasa semakin tidak bisa menahan dirinya di pekerjaan ini, apalagi First tidak merubah sikap terhadapnya.
Bisakah Khaotung membawanya kembali? Memohon untuk diikut sertakan dalam buku baru yang belum lama dibuka olehnya?

Khaotung bertanya-tanya, ingin pula bertanya secara langsung pada si pemeran utama.
Sudahkah sembuh lukanya?
Apa Khaotung harus mendapatkan hukuman lain lagi? Dengan syarat bahwa dia adalah obat penawar dari hukuman yang diberikan pada Khaotung.

----

Saat ini Khaotung sudah berada di salah satu kamar inap disebuah rumah sakit, dia diberi suntikan tetanus juga jarinya pun sudah di balut oleh plester.
Namun tubuhnya sudah terlalu lemah saat ini, sudahlah dia terkena racun tubuhnya pun diserang oleh hawa dingin dan air hujan, jadilah makin parah. Dokter pun menyarankannya untuk menginap saja hari ini, dan First sebagai walinya juga setuju.

Love In The Office [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang