[30]

3K 357 111
                                    

📍Tacenda 1

Semua anggota Tacenda sudah hadir dari 3 Adi, anak sampai ke cucu. Tapi perkumpulan ini belum lengkap karena Adimas Tacenda dan istri belum hadir padahal mereka yang memaksa untuk diadakannya perkumpulan ini.

"Papa mu dimana El?" tanya Adiwilaga Tacenda sudah tak sabar.

"Nggak tau kakek, aku hubungi dari siang nggak ada tanggapan kok." balas Elea jujur. Papanya bak menghilang diikuti oleh mamanya juga.

"Kamu chat sama siapa sayang?" tanya Ethan yang sedang merangkul Serena. Karena posisi duduk lebih tinggi Ethan jadi dia bisa curi pandang melihat room chat keponakannnya itu.

"Alan, pacar aku."

"Ck, kenapa harus pacaran segala kamu?" tanyanya.

"Uncle juga harus menikah, biar aku nggak kesepian. Jadi ada yang gantian nemenin aku ngedate, nggak cuma Hadden tapi sekarang ada Alan. Jadi Uncle harus menikah, aku mau liat uncle menikah. Mau pakai dress cantik dihari itu." ucap Serena semangat. Setelah datang langsung pushup 20 kali. Pikiran Serena terbuka lebar, semua omongan papanya benar.

"Uncle belum yakin, belum siap lebih tepatnya." balas Ethan jujur. Dia benar benar tidak siap menikah.

"Kenapa?" mereka yang sedang bicara bisik bisik itu membuat yang lain penasaran.

"Nggak tau, ajak pacarmu ketemu uncle dulu." pinta Ethan dengan tujuan mengalihkan. Entahlah dia sangat tidak tertarik untuk menikah. Kalau ditanya, nggak mau kah anak selucu Nola kecil? jawabannya bahkan selalu Nola kecil dulu sudah cukup. Hingga dia bisa menjadi bagian dari tumbuh kembang Nola.

Ya faktanya Andrew itu selalu ambis untuk naik, lulus satu pindah dan pendidikan lagi. Ya siapa yang bisa nemenin Nola selain Uncle Ethan nya? uncle yang tidak terjun ke dunia Tacenda.

"Ihhh buat apaa?"

"Kepo, urusan cowok."

"Dihhhh, ganteng loh liat." tunjuk Serena ke foto Alan yang ada digalerinya. Foto selfie satu satunya Alan yang dikirim beberapa hari lalu.

Ceklek..

Adimas Tacenda masuk diikuti oleh Amalia dan perempuan yang sangat sangat mengejutkan Tacenda. Bahkan mereka langsung berdiri dan menatap kakak sulung tak percaya.

"APA APAAN INI!" seru Adiwilaga menggelegar diusianya yang sudah sangat tua. Bahkan biasanya akan kesulitan berdiri, tapi sampai beliau berdiri dengan cepat.

"Pak.. Maaf." mohon Adimas sembari memegang tangan bergetar ayahnya yang menggenggam erat tongkat kayu itu.

"Ngapain lo disini?" saut Serena yang membuat mereka semua tampak bingung.

"Siapa sayang?" tanya Ethan.

"Dia cewek yang kegatelan sama Alan hari ini, dia cewek yang masih berusaha pegang pegang Alan, dia cewek yang panggil Dada grand-"

Ucapan Serena total berhenti dan matanya membelalak tak percaya.

"Papa ingkar janji." potong Elea sembari menunjuk wanita seumurannya yang menunduk dalam. Hanya gadis remaja disampingnya yang nampak kebingungan.

"Sayang-"

"PAPA INGKAR JANJI MAS. PAPA INGKAR JANJI LAGI SAMA AKU." Seru Elea marah.

"Bang, kenapa bawa Emily kesini!" tanya Adrian sembari mendorong pelan kakak sulungnya menjauh untuk meminta penjelasan.

"Abang bawa Emily kesini untuk tujuan apa? kalau untuk perkenalan seharusnya abang paham kalau kami akan selalu menolak." jelas Aditama Tacenda. Bagaimanapun Emily sudah sangat mencoreng nama Tacenda. Bagaimanapun hal itu tak termaafkan.

Sense Of Rythm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang