BAB 8 Kejadian Tak Terduga

136 9 0
                                    

    Saat ini satu sekolah sedang heboh-hebohnya membicarakan kecelakaan yang Calvin alami. Bahkan pihak sekolah sampai didatangi oleh kepolisian untuk menyelidiki kecelakaan itu secara tuntas.

"Gimana keadaan Calvin sekarang?" Tanya Tasya pada Nino, sepupunya Calvin yang ikut ke rumah sakit.

"Ya gitu, kita semua belom tau gimana keadaan Calvin soalnya dia lagi di ruang IGD sekarang,"

"Oke deh, nanti kabarin kalau ada berita terbaru tentang Calvin!"

    Setelah sambungan telepon terputus, Tasya menatap Alicia dengan nafas kecewa. Tampaknya Tasya merasa sedih dan khawatir tentang kondisi Calvin.

"Lo kok keliatannya kayak khawatir banget sama Calvin, ada apa?" Tanya Alicia penasaran.

"Eh, e...enggak kok gue nggak khawatir sama dia! Gue cuma kasian aja sama Calvin." Jawab Tasya berkilah Tasya.

    Alicia hanya manggut-manggut paham meski sebenarnya gadis itu meragukan jawaban Tasya. Padahal dari raut wajahnya saja sudah sangat ketara kalau Tasya mengkhawatirkan Calvin.

"Ya udah, gue ke kelas dulu, bye!" Pamit Alicia.

.

.

.

    Seorang pria sedang duduk di dalam sebuah ruangan yang gelap dengan cahaya yang minim. Wajahnya tertutup tudung jaket, hanya mulutnya saja yang tampak.

    Ditangannya ada beberapa buah pisau, saat ini posisi duduknya menghadap ke sebuah dinding dengan foto Calvin terpajang berjejer rapi.

Tuk! Tuk! Tuk!

    Pria itu melemparkan pisau-pisau ditangannya dengan menjadikan foto Calvin sebagai tergetnya. Seringai puas tercetak hebat pada wajahnya setelah semua pisau itu menancap tepat pada foto Calvin.

"Hahahaha, mati lo anjing!"

    Gelak tawa menggema di seluruh ruangan itu, saat ini pria itu sedang tertawa puas dengan sebelah tangannya menutupi wajahnya.

Ceklek,,,

    Seorang pria datang memasuki ruangan itu dan langsung mendapatkan tatapan sinis.

"Apa yang udah lo lakuin? Lo mau buat anak orang mati?" Cecar pria yang baru saja memasuki ruangan.

"Peduli apa lo sama dia? Biarin aja dia mati, lagian dia yang udah cari masalah duluan sama gue!"

"Sialan! Gue sama sekali nggak peduli sama Calvin, yang gue khawatirin itu elo! Gimana kalau sampai polisi nemuin bukti atas perbuatan lo? Lo mau masuk penjara?!"

    Seolah tak peduli pria yang duduk di kursi malah semakin tertawa dengan keras bahkan lebih keras dari sebelumnya.

"Polisi? Hahahaha, sejak kapan ada polisi yang bisa nuduh gue atas kejahatan yang gue lakuin?"

     Pria yang semua duduk itu kini berdiri dan berjalan ke arah dinding yang di pasang foto Calvin.

Jleb!

    Dengan tidak berperasaan dia tancapkan pisau ke foto itu seakan yang ada didepannya adalah Calvin sungguhan.

"Kalau perlu bukan cuma lemari, bahkan pisau ini bakalan ada di badannya besok pagi!" Desis pria itu menyeringai seram.

"Dasar nggak waras!"

"Hahahaha!"

Jleb! Jleb! Jleb!

.

.

.

    Alicia sedang menelungkupkan kepalanya di atas meja, gadis itu merasa tidak bersemangat untuk melakukan apapun. Benar! Alicia merasa bosan tanpa kehadiran dua teman julidnya.

The Wrong ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang