Begitu sampai di sekolah Tasya langsung menuju kelasnya dan membuka buku untuk kembali belajar.
"Semangat Sya! Lo pasti bisa bikin Mama bangga!" Kata Tasya menyemangati dirinya.
Drek!
Tasya begitu fokus pada buku cetak yang sedang ia baca hingga gadis itu tidak menyadari keberadaan dari Rangga di dekatnya. Rangga amati wajah cantik Tasya, sesekali pemuda itu tertawa kecil karena tingkah gemas Tasya.
Fyuhhh!
Rangga dengan sengaja meniup rambut Tasya dan membuat fokus gadis itu terpecah belah.
"Ihhh! Apaan sih? Jail banget deh lo!" Sungut Tasya.
"Hehe...maaf Sya, abisnya lo fokus banget sih sampai gue duduk aja lo nggak liat!" Ujar Rangga tersenyum tipis.
Tasya tak ingin menanggapi tingkah Rangga yang menyebalkan, gadis itu hanya membuat ekspresi wajah yang mengejek Rangga.
"Tumben lo fokus banget belajarnya, lagi gencar ya ngegoda pacar gue?" Sinis seorang gadis yang masuk ke kelas Tasya dan berdiri sambil bersedekap dada dihadapannya.
Brak!
"Eh, kak Cindy! Mulut lo tu di jaga dikit kenapa sih, bacot mulu kayak cabe perempatan!" Cibir Tasya tak kalah pedas.
"Gue nggak akan sinisin lo kalo lo nggak caper sana sini ke pacar gue! Sadar dong! Rangga itu udah punya pacar, jadi nggak usah gatel deh godain pacar gue!"
Sialan! Cindy si kakak kelas Tasya sekaligus pacarnya Rangga ini benar-benar menguji kesabarannya. Padahal tak sedikitpun Tasya berniat menggoda Rangga apalagi caper padanya.
"Nggak usah sok iye deh! Kayak pacar lo paling ganteng sedunia aja! Denger ya, kalo gue mau gue bisa dapetin cowok manapun yang gue suka! Tinggal pilih aja, yang antri mah bejibun, modelan kayak cowok lo sih nggak ada apa-apanya!" Kata Tasya percaya diri.
Tasya tidak mengarang, memang banyak laki-laki yang suka padanya. Tapi Tasya merasa tidak ingin berpacaran dulu, karena itu Tasya bersikap jual mahal.
"Sya, lo ngomong apaan sih?" Tanya Rangga dengan nada suara yang sedikit kesal.
"Apa? Udah deh, mending lo urusin cewek lo yang nggak waras ini! Bawa dia pergi jauh-jauh dari depan gue sebelum muka cewek lo itu gue bikin acak-acakan!" Kesal Tasya.
Tak ingin membuat mood Tasya semakin buruk, Rangga segera menarik paksa tangan Cindy keluar dari kelas.
"Tunggu aja lo Tasya! Gue bakalan bikin perhitungan sama lo karena udah berani rebut Rangga!" Pekik Cindy kuat.
"Mana? Sini deh buruan gue tunggu balasan lo!" Tantang Tasya.
Iris mata Cindy menatap benci Tasya meskipun sudah di tarik menjauh dari gadis itu.
"Heran, jadi cewek kok cemburuan banget sih? Padahal gue cuma ngobrol sama Rangga eh, malah di bilang mau rebut pacarnya, aneh!" Heran Tasya.
.
.
.
Di sisi lain ada Alicia yang sedang mencari-cari buku di perpustakaan. Gadis itu mencari novel yang sekiranya menarik untuk ia baca.
"Eh, Alicia! Apa kabar?" Sapa seorang pemuda berkulit putih dan berparas tampan.
"Emm...maaf, tapi lo siapa ya?" Tanya Alicia bingung.
"Oh sorry, sorry, lo pasti udah lupa sama gue! Kenalin gue Calvin! Kita pernah ketemu di gudang peralatan olahraga waktu itu dan ke kunci bareng di sana sampai pulang sekolah! Lo masih inget kan?" Jelas Calvin antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wrong Change
Dla nastolatkówAlicia gadis yang manja dan sudah menggantungkan seluruh kehidupannya pada Zeno sang kekasih, pada akhirnya harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya. Saat Alicia tau bahwa alasan dibalik berubahnya sikap Zeno karena mencintai gadis lain. Sakit...