Alicia, gadis itu kini sedang menggerutu di Depan kelasnya. Saat ini Alicia dihukum berdiri di depan kelas selama 15 menit karena terlambat masuk. Jangan tanya, sudah tentu alasannya karena Zeno.
Karena pemuda itulah Alicia dihukum seperti sekarang, ingin sekali rasanya Alicia mencakar wajah Zeno hingga tak berbentuk.
"Alicia, kamu sudah boleh masuk!" Titah Bu Rosa.
Akhirnya setelah penantian yang amat melelahkan Alicia bisa duduk di bangku kesayangannya. Entah sejak kapan Alicia merindukan masa-masa SMA-Nya seperti ini.
"Huh, akhirnya bisa duduk juga,"
"Lagian lo ngapain aja sih sampe telat masuk kelas? Kayak nggak tau Bu Rosa aja disiplinnya gimana," selidik Dewi mengomeli Alicia.
"Gu...gue itu a...anu lagi dari...kantin! Iya, gue dari kantin. Rugi soalnya bakso yang udah gue pesen kalo nggak di abisin, mana udah bayar mahal lagi," dusta Alicia.
Dewi hanya menggindikkan bahunya terserah, gadis itu memilih untuk tidak terlalu peduli pada Alicia. Alicia merasa lega karena Dewi tidak banyak tanya tentang alasan Alicia terlambat masuk kelas.
Alicia sangat tidak ingin mengatakan apapun tentang yang terjadi di toilet tadi. Sungguh dengan hanya mengingatnya sekilas saja sudah membuat perasaan Alicia turun hingga ke titik terendah.
"Wait, bukannya Lo izin ke toilet ya? Kok bisa makan bakso dulu sih di kantin?" Tanya Aruna penasaran dengan hal yang barusan di dengarnya. Benar! Aruna tidak sengaja mendengarkan percakapan Alicia dan Dewi.
"Lah iya juga ya, lo bohongin gue Cia? Lo izin ke Pak Rama sebalum pergantian jam katanya mau ke toilet, kok bisa makan bakso di kantin?" Sergap Dewi ikut menimpali ucapan Aruna.
Mati sudah! Alicia mati kutu akan pertanyaan yang kedua temannya lontarkan itu. Alicia harus bagaimana? Apa yang harus Alicia lakukan?
"Emm...gu....gue---"
"Alicia! Semangat belajarnya yang!" Seru Zeno menyemangati Alicia dari luar kelas.
Saat ini seluruh anak kelas Alicia sedang melihat ke arah Zeno yang berada di luar kelas mereka. Zeno, pemuda itu menjadi pusat perhatian yang tak luput dari amatan orang-orang.
"Apaan sih tu cowok nggak jelas banget!" Cibir Alicia.
"Jadi ini lo sama Zeno beneran putus apa nggak sih?" Bingung Aruna.
"Udah putus, cuma tu cowok aja yang nggak jelas masih aja nganggep gue ini ceweknya. Tetep keukeh kayak orang sinting bilang kalo dia nggak nerima kata putus dari gue," jelas Alicia dengan raut wajah frustasi.
"Hush, Zeno sana pergi dari sini! Jangan ganggu waktu mengajar ibuk! Nanti aja bucin sama Alicianya, ini waktunya belajar!" Usir Bu Rosa.
Zeno mengiyakan perkataan Bu Rosa, sebelum pergi Zeno masih sempat-sempatnya membuat sarangheo menggunakan jarinya dan di arahkan ke Alicia.
"Dasar cowok sinting!" Maki Alicia.
"Makasih yang, gue tau gue emang ganteng dan perhatian!" Balas Zeno tersenyum cerah pada Alicia.
.
.
.
Seharian ini Alicia benar-benar dibuat pusing tujuh keliling akan kelakuan Zeno yang bikin urut dada. Niat hati ingin memutuskan hubungan dengan Zeno, eh yang Alicia dapat malah zonk besar.
Nyatanya Zeno mati-matian tidak mau putus dari Alicia, tuhan tolonglah harus dengan cara apalagi Alicia membuat Zeno mau menerima putusnya mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wrong Change
Teen FictionAlicia gadis yang manja dan sudah menggantungkan seluruh kehidupannya pada Zeno sang kekasih, pada akhirnya harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya. Saat Alicia tau bahwa alasan dibalik berubahnya sikap Zeno karena mencintai gadis lain. Sakit...