Bab V : Surat Terakhir.

27 22 5
                                    

Nara membuka surat terakhir dari Raka dengan tangan gemetar, seolah takut jika terlalu cepat, surat itu akan menghilang seperti mimpi. Kertasnya yang kuno dan berbau tinta lama seolah menyimpan semua kenangan mereka.

Dengan hati berdebar, Nara mulai membaca, suara lembutnya hampir tidak terdengar saat ia mengucapkan setiap kata.

"Aku akan selalu mencintaimu dari kejauhan," Nara membaca dengan suara bergetar. "Nara, mungkin kamu tidak akan pernah benar-benar memahami betapa dalamnya perasaanku padamu. Aku sudah berusaha untuk menulis dengan kata-kata yang sederhana, namun rasa ini terlalu besar untuk diungkapkan dalam tulisan."

Dia berhenti sejenak, menghapus air mata yang mulai mengalir di pipinya.

Hatinya terasa tertekan, seolah ada sesuatu yang hancur di dalamnya. Namun, dia melanjutkan dengan tekad yang baru.

"Raka, kamu benar-benar mencintai aku. Dan aku merasakannya di setiap helaian surat ini. Kini, aku harus melanjutkan dan membuat sesuatu yang berarti dari semua ini. Kita tidak bisa terus hidup di bayang-bayang masa lalu, meskipun betapa manis dan pahitnya kenangan yang kita bagi."

Dia membaca lagi, dengan hati yang semakin berat.

"Terkadang, aku merasa seolah-olah kita ditakdirkan untuk berjalan di jalur yang berbeda. Namun, dalam hati ini, ada harapan kecil bahwa suatu hari nanti, jalan kita mungkin akan berpapasan lagi. Dan jika itu terjadi, aku ingin kita bertemu sebagai dua jiwa yang lebih kuat dan lebih bijaksana."

Nara merasakan setiap kata seolah membelai hatinya yang terluka. "Aku berdoa agar kamu menemukan kebahagiaan dan kedamaian di jalan yang kamu pilih. Jangan lupakan kenangan kita, tetapi jangan biarkan itu mengikatmu pada masa lalu. Hidup ini penuh dengan kemungkinan baru, dan aku berharap kamu akan menemukan sesuatu yang lebih indah daripada apa yang pernah kita impikan bersama."

Dia menghela napas panjang, menutup surat dengan hati yang penuh campur aduk. Meskipun perpisahan ini terasa seperti akhir dari sebuah bab, Nara tahu bahwa ia harus memulai sebuah perjalanan baru.

Dengan semangat yang baru, dia bertekad untuk melangkah maju, membawa serta cinta dan kenangan indah yang pernah mereka bagi, serta harapan akan masa depan yang lebih cerah.

Bisikan Rindu Dari Masa Lalu [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang