"kuncinya... belum diputer"
hagi menjangkau tengkuknya kaku seraya memutar kunci yang memang belum di-on kan. sienna mengulum senyum.
"a-ayo," kata hagi yang lantas diikuti sienna naik ke boncengan.
seperti yang sienna katakan sebulan lalu, hari ini ia ke jogja lagi dan surprisingly hagi merespon dengan sangat normal. lelaki itu bahkan menawarkan jemputan yang membuat sienna menyaksikan mode salah tingkah hagi barusan.
jadi, lelaki itu celingukan. menerka-nerka kenapa motornya nggak mau nyala. nyatanya kuncinya memang belum diputar. entah hagi kikuk tidak bertemu sienna berapa lama atau karena apa tapi melihat hagi kikuk (baca: salah tingkah) adalah pemandangan baru untuk sienna and that's... kinda cute.
sejak beberapa kejadian saat wisuda hagi, hubungan sienna dan hagi berangsur normal. yah meskipun pertanyaan dan permintaan sienna di stasiun tempo lalu tidak direspon lelaki itu. sienna pikir ia sudah lancang sebab hagi literally diam dan melepas ia begitu saja. hagi juga hanya merespon 'ya' saat sienna mengelaborasi topik itu di room chat mereka. sienna pikir hagi ilfeel dengan impulsivitasnya. but she wasn't being impulsive tho.
sienna sadar dengan apa yang ia lakukan dan utarakan waktu itu dan ia tidak menyesal. dia memang penasaran dan ingin mengenal hagi. namun prasangka sienna terkikis seiring hagi―unexpectedly―menerima permintaan pertemanannya di instagram. sienna pikir hagi sebenarnya tidak enggan dengan idenya.
"kenapa suka banget nginep di sini?" hagi mengernyiti bangunan tidak terlalu tinggi di depannya seiring mereka sampai di hotel tempat sienna menginap. sienna mengulum senyum sambil melepas kait helm.
"gimana bisa nyimpulin aku suka nginep di sini? kayaknya kamu baru dua kali deh nganter aku ke sini"
"twice is enough to tell that you love this place," hagi menurunkan travel bag sienna dari bordes motor. "right?" konfirmasi retoris hagi yang dikekehi sienna.
"it's capsule hotel jadi compact. aku suka bingung kalo sendirian tapi tempatnya luas"
"spacious is better tho, aneh" hardik hagi tapi sienna sama sekali tidak ofensif. sedikit banyak dia terbiasa dengan sikap tak acuh hagi.
"mau kemana??" sienna menjengitkan alis ketika hagi tidak memberikan travel bagnya dan justru menyongsong itu sendiri seraya beranjak.
"aku anterin sampe dalem. sekalian liat capsule hotel di jogja kayak gimana"
tampaknya hagi memang tidak enggan dengan ide sienna untuk saling mengenal. sienna mengulum senyum seraya menyejajari langkah laki-laki itu.
"mau ikut ke kamar?" sienna menimbang kartu akses setelah check in. hagi menaikkan alis.
"are you always this friendly?"
"maksudnya?"
"ya open sama semua orang. like it's not a big deal ngajakin orang asing"
"kamu bilang mau liat kapsul hotel kan? ya ini aku mau tunjukin. it's not like aku ngajak kamu tidur bareng"
"uhuk," hagi tersedak ludahnya sendiri. sienna menaikkan alis tinggi.
"gak papa" jawab hagi meski tidak ditanya sienna. dia lantas melihat kemana saja untuk menghilangkan kikuknya.
hagi pikir sienna adalah tipe perempuan haughty yang tidak mudah didekati. she's seemed tho, ekspresi sienna terkesan tidak ramah dan acuh tak acuh. nyatanya sienna seterus terang dan sejujur ia selalu memverbalkan apa saja di kepalanya.
sementara hagi kikuk, sienna mengedikkan bahu lantas membuka kompartemen yang di dalamnya berjajar ceruk-ceruk tertutup. tiap ceruk serupa kamar dengan set minimalis maka sienna menyusuri koridor dan berhenti di pintu kamar yang bernomor sesuai dengan kartu akses yang ia pegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
the idea of marriage
Ficción Generalrahagi dan sienna dan not so called perjodohan mereka