her name

117 28 8
                                    

sienna sama sekali tidak berharap saat ibu hagi berpesan kalau hagi akan menjemputnya di hari ia sampai jogja. turned out hagi memang tidak menjemputnya. sienna naik kereta sendiri sampai check in di hotel yang ia pesan. lelaki itu bahkan tidak mengirim notice atau sekedar memberi kabar pun sienna tidak mengonfirmasi meski ia sudah punya nomor hagi. pokoknya sienna tidak ambil pusing dan fokus ke niatnya ke jogja: kerja.

hari ini agenda sienna adalah ke rumah komunitas pengrajin tempat ia langganan stagen untuk noemie—fashion house miliknya. biasanya sih ditemani kiandra, tapi berhubung kiandra lagi hamil gede, dengan senang hati sienna pergi sendiri. toh sienna sudah lama pengen eskplor jogja dan momen ini, kayaknya momen yang tepat.

jam menunjukkan pukul 7 pagi dan sienna baru akan mandi ketika pesan pop up dari whatsapp. nomor tidak dikenal tapi menyebut dirinya sebagai 'hagi yg nganterin hape km'. sienna tersenyum mafhum. lelaki itu meminta maaf karena—katanya—ketiduran dan berakhir enggak jemput sienna. pula ia menanyakan agenda sienna hari ini. singkat cerita hagi bilang akan menjemput sienna. sienna iya-iya saja dan sama sekali tidak mengira kalau satu jam kemudian, sosok laki-laki itu sudah duduk anteng di lobby.

"udah siap?" tanya hagi tanpa babibu begitu sienna menghampiri.

sienna menaikkan alis. "emang beneran mau nganter?"

"ya kenapa aku kesini kalo gak beneran mau nganter" jawab hagi sinis membuat sienna tersenyum kecil.

"tapi produsen yang aku mau ketemu tempatnya jauh"

"semarang?"

"ya nggak semarang juga"

"ya berarti masih deket. ayo" sergah hagi membuat sienna geleng-geleng. sienna bahkan tidak diberi kesempatan memindai lelaki itu sebab hagi keburu memimpin jalan. sienna terbirit-birit mengikuti.

"emang kamu tau daerah moyudan?" tanya sienna membuat hagi mengerem dadakan. sienna hampir menubruk lelaki itu tapi untung keseimbangannya baik. "aduh!"

hagi acuh tapi kernyitan terbentuk di dahinya. "tau kalo liat maps," katanya jumawa. "shareloc aja ntar"

"but that's kinda far sih dari sini. nggak apa-apa?"

"and why you've deciced to stay here kalo kinda far dari sini?"

"just because" sienna mengedikkan bahu. "aku sebenernya pengen eksplor naik tj. that's why kalo kamu kinda packed hari ini, kamu gak perlu kok nganterin aku. nanti aku bilang tante kalo kamu udah jemput aku kemarin. aman" tawar sienna mencoba solutif tapi lelaki itu justru mendecak.

"shareloc aja ntar apa arahin dari belakang"

"bener mau nganterin?"

"nanya mulu deh, iya!" ketus hagi dan sienna mengerecutkan bibir mengekori lelaki itu.

galak banget, batin sienna.





☾☼



seperti dugaan sienna, kedatangannya dengan hagi pasti disambut tidak biasa oleh ibu-ibu yang terbiasa melihatnya sama kiandra aja. accusation tersirat kalau hagi ada apa-apa dengan sienna nggak bisa nggak sienna tangkap. pula hagi, lelaki yang menurut sienna haughty itu nyatanya canggung dan tersenyum malu tiap disapa ibu-ibu atau bapak-bapak.

"nggak mau ikut?" tanya sienna saat ia akan ke rumah komunitas tapi hagi masih geming di rumah mbah sarwo—salah satu pengrajin stagen.

"aku di sini aja gimana? mau ngeliat bikin ini" jawab hagi seraya menunjuk serat kain yang dipintal.

the idea of marriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang