perkenalan yang lancar(?)

141 26 2
                                    

"jadi, cowok yang kemarin angkat telponku siapa?" tanya kia sambil merapikan jajaran vest di display booth. sienna, yang merasa diajak bicara, mengerling tanpa respon. tangannya literally sama sibuknya dengan kia yang menata tumpukan baju di container.

sienna—bersama kia—punya fashion house yang saat ini sedang dikembangkan. ide awalnya dari kia yang iseng memodifikasi stagen* produksi ibu-ibu yang saat itu menjadi target pemberdayaan komunitasnya. dari situ kakak beradik sepupu itu mulai sibuk menjadi tenant sana sini termasuk acara bazaar hari ini. pun karena ke-riweuhan bazaar itu, kia jadi 'tahu' eksistensi hagi yang kemarin mengangkat telponnya. turned out ponsel sienna tertinggal di rumah lelaki itu yang membuat kia bertanya-tanya. apalagi sejak buka booth hari ini, sienna belum mengeskalasi apa-apa.

"oooh, jangan-jangan ini tuh cowok yang mau dikenalin sama kamu di reuni tante ya?" mata kia membola sementara sienna menghela napas seraya berdiri.

"iya. namanya hagi"

"wih udah tau namanya aja nih," kia mengerling jahil.

"ya iyalah tau, namanya juga dikenalin"

kia mengulum senyum. "suka?" tanyanya yang langsung mendapat jengitan alis sienna.

"what's that suka question?"

"ya kamu gimana. suka apa nggak sama si hagi-hagi ini?"

"kak, ini tuh nggak kayak kenalan yang kamu pikirin. it's just casual encounter"

"i don't imply anything tho, the question is just suka apa nggak" kia menggoda dengan bersit jenaka membuat sienna mendecak lirih.

"ya nggak relevan, kak, pertanyaannya. lagian kita cuma kenalan nama aja terus udah"

"tante didn't urge you something?"

"ih dibilangin ini cuma kenalan biasa aja. mama tuh look up banget sama mamanya hagi ini. kayak dulu beliau yang jadi tempat ceritanya mama pas di jepang. ups and downs mama awal-awal nikah tuh ya mama hagi ini yang witnessing, jadi pas sekarang bisa catch up lagi, mama kayak cherish ini. harapannya biar aku bisa temenan juga kali ya sama anaknya"

"temen hidup?" kia masih menggoda sementara sienna memutar bola mata.

"iya deh apa kata kamu aja"

kia terkekeh. "no, but if you feel it, please try sih, na. this time is your peak time, please love hard, jangan cuma work hard aja. i mean it"

"iya... kamu tuh dari tahun kemarin encourage aku developing romantic relation mulu deh. i'm fine, kak, kerja gini juga aku suka kok. lagian aku mau skripsian, that's so stressing"

"nah makanya. skripsi tuh harus ditemenin, naaaa, biar gak stress. aku mau dong ketemu hagi"

sienna menaikkan alis. "ngapain??"

"for scoring him up, cocok gak sama kamu" jawab kia yang dikekehi sienna.

"ada-ada aja deh, ya ntar ya kalo ketemu lagi. yang nggak tau kapan itu"

"set it up dong, punya nomornya kan?"

sienna berkacak pinggang seraya menatap kia judgmental. "kok jadi kamu yang semangat ketemu hagi sih?"

"udah jealous aja nih aku pengen ketemu hagi? gimana kalo aku bilang nyidam ketemu hagi ini coba?"

"kak?!" sienna membeliak tak percaya sebelum kia tertawa.

"bercandaaaa. tapi ntar kalo ada kesempatan beneran, aku beneran mau ketemu ya. looking forward to that, sissy" pungkas kia seraya menjawil dagu sienna. sienna lagi-lagi hanya memutar bola mata.

the idea of marriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang