RG:10

5.6K 299 23
                                    

Selamat membaca, jangan lupa vote⭐ dan komen yah💬







TANDAI TYPO📌

"ya lagian siapa suruh lo goblok kek gini"

Reyhan santai menyeruput jus Jeruk miliknya, Albi melirik Reyhan sinis. Sedangkan raga tak menggubris ia termenung akibat perbuatan nya tadi.

"kaya Lo ga goblok aja " ujar Albi

"Ya karena gue ganteng jadi ga goblok"

"Kagak ada hubungan nya tolol"

" Ya suka suka gue dong"

"Sebenarnya kalian ini mah bantuin gue enggak sih?" Ujar raga ketus memandang keduanya tajam

Albi dan Reyhan cengengesan tak jelas, lalu kembali menatap serius kearah raga

"Lo cemburu?" Celetuk albi

Raga diam tak menjawab

"Gue cuman rasa ga suka aja kalo Gracella Deket sama cowo lain" ujar raga

"Itu sama aja Lo cemburu bego" kata Reyhan gemas kenapa sahabat nya ini

Albi menghela nafas "kalo Lo ga bisa mastiin perasaan Lo sendiri jangan berbuat sesuka Lo ke Gracella" ujarnya

Reyhan mengangguk setuju "gue setuju sama si albino, walaupun Lo tau Gracella suka sama Lo dari lama seenggaknya kalo Lo ga suka sama Gracella, Lo jangan ngebuat dia geer kalo Lo suka juga sama dia" Albi mengangguk sejutu pendapat dari Reyhan

Raga diam kepalanya rasanya pusing memikirkan itu semua perbuatannya perlakuan romantis kepada Gracella. Dan soal tadi ia mencium Gracella karena dirinya bisa di bilang cemburu ia akui itu.

Ia tak suka dengan Gracella jika bersama yoga, apa lagi saat bermain tadi yoga dengan sengaja menggigit kecil tisu agar bisa mendapatkan ciuman pertama Gracella.

Setelah kejadian itu, dirinya merokok di taman depan rumah tiba' kedua sahabat menghampiri nya untuk menemani nya.

"Gini aja deh bro gimana kalo Lo pastiin dulu perasaan Lo ke Gracella gue kasian sama Gracella kalo Lo cuman main main sama perasaannya dia" kata Albi menepuk pundak raga lalu pergi kedalam rumah

" Betul tuh kalo Lo cuman deketin Gracella tapi hati Lo masih buat perempuan ga tau diri itu mending ga usah deketin Gracella " ujar Reyhan melangkah pergi meninggalkan raga termenung

sungguh dirinya tak mengerti dengan perasaan sendiri, dirinya sangat bimbang. Ia tak suka Gracella dekat dengan laki' lain tapi disisi lain juga ia masih menunggu 'dia' kembali.

Raga menghela nafas panjang dengan langkah gontai dirinya berjalan masuk menyusul kedua sahabatnya itu.

___________

"Y-ya tuhan k-kapan ibu b-bisa sayang sama vina? "

"K-kenapa ibu ga bisa kaya ayah yang sayang sama vina?"

"Vina mau ayah"

isakan demi isakan kecil Keluar dari bibir kecil vina. Tubuhnya menggigil dan juga lemas suhu tubuhnya naik sepertinya dia demam lagi.

Ia belum makan 2 hari dan dirinya di tempat kan di kurang yang terletak di belakang rumah sederhana itu. Setelah tubuh nya di penuhi oleh luka luka yang di sebabkan oleh ibunya, dengan tega dirinya di kunci dan tak di beri makan oleh sang ibu.

Tok tok tok

Ceklek

"non ini bibi bawa makanan kesukaan non " suara wanita paruh baya masuk kedalam ruangan

"Jangan bi nur nanti ibu marah lagi sama vina" ujar Vina menggeleng kepalanya takut

bi nur tersenyum miris melihat penampilan anak majikannya, ia telah bekerja saat Vina masih bayi. Dirinya dengan tulus merawat Vina yang kekurangan kasih sayang ibunya.

Bi nur tau semua kejadian yang menimpa keluarga kecil ini, dan juga ia tau jika majikannya ini menjadi kupu-kupu malam lagi.
Bi nur terkekeh miris mengingat itu semua

"Gapapa ibu lagi pergi kaya biasa jadi pasti ibu ga pulang" kata bi nur tersenyum tipis

Vina diam lalu mengangguk setuju, mulai memakan makanan nya itu dengan lahap.

"Masakan bibi emang paling enak" ucap Vina tersenyum lebar sembari mengacungkan jempol nya

Bi nur tersenyum " yasuda non habisin yah bibi mau ambil obat dulu buat non vina" ujarnya bangkit dari duduknya berjalan keluar

Vina mengangguk asik dengan makanannya. Tiba-tiba cairan bening membasahi pipinya, se kilas ingatan tentang diri nya dan juga sang ayah tersenyum bahagia, bagaimana dirinya di perlakukan bak seorang princess oleh ayahnya.

dimana ayah nya selalu membacakan dongeng sebelum tidur untuk nya dan berakhir ayahnya tidur bersama. Dimana ayah nya selalu membawa nya pergi jalan-jalan, dan saat dirinya menggambar di bantu oleh ayahnya.

Hiks

Isakan mulai keluar dari mulut vina. Dadanya sakit mengingat itu semua, dirinya hanya mau ayah nya didunia ini dia hanya memiliki ayah nya ia mau ayah nya kembali.

"Hiks ayah k-kapan pulang?"

"Vina cuman butuh ayah hiks bukan ibu"

"Hiks ibu ga suka sama vina ayah, ibu jahat mukul vina padahal Vina ga salah apa apa"

"V-vina mau di peluk a-ayah lagi"

"Vina kangen ayah"

Vina kembali menyuapkan makanan ke dalam mulutnya dengan Isak tangis yang terus keluar. Air matanya semakin deras. Ia hanya ingin ayah super Hero nya.

Dibalik pintu tampak seorang maid memandang sendu wajah anak sang majikan. Bibir maid itu tersenyum miring, lalu pergi meninggalkan kamar itu untuk menelfon seseorang.

"Halo nona"

"ada kabar apa Yani?"
Sahut seseorang dari seberang

"nona Gravella menemui laki' tua itu dan sampai sekarang dia belum pulang nona"

"Menurut mu apa yang dia lakukan dengan laki' bau tanah itu Yani?"

" Saya yakin nona Gravella merencanakan sesuatu dengan meminta bantuan dari laki' tua itu yang pastinya itu tak gratis"

Kata maid itu atau Yani tersenyum miring

"Tetep awasi dia dan jaga anak itu, Yani saya percaya sama kamu"

Tut Tut Tut

Sambungan berakhir segera Yani menyimpan ponsel nya. Lalu berjalan dengan ekspresi biasa saja. Tiba-tiba Yani mendengar suara mobil dengan segera ia pergi ke arah pintu.

"Selamat datang nyonya" kata Yani menunduk sopan

Gravella merilik sekilas lalu berkata "apakah bocah itu masih di dalam kamarnya Yani?" Tanya nya

"Masih nyonya" jawab Yani sopan

Gravella diam lalu berjalan meninggalkan Yani sendiri dengan menuju kamarnya untuk mengistirahatkan tubuh nya.


______


SAMPAI DISINI DULU YAH KAWAN🤗🤗 MAKASIH‼️💐💐



RAGACELLA(TRANSMIGRASI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang