"sepertinya kamu mulai bimbang raga, tapi bukannya bagus?" Ujar gracella tersenyum licik
"Semakin kamu bimbang, semakin aku leluasa masuk untuk menggantikan Gravella"
Gracella meminum kopi milik nya, setelah kejadian di cafe dirinya pulang bersama mia. sekarang ia sedang di taman belakang rumahnya dengan pemandangan senja yang sangat indah.
Dalam otak Gracella berisi tentang rencana licik untuk menyingkirkan Gravella di masa depan. Ia tak mau jika raga kembali kepada wanita itu tidak akan, raga akan menjadi miliknya bukan wanita sialan itu.
" apakah seharusnya aku menelfon raga?, seperti nya tidak buruk" kata gracella mengambil handphone nya lalu menekan salah satu kontak
"Halo kak" ujar gracella mengawali pembicaraan
"halo, kenapa?"
"Gapapa tadi katanya ka Albi nomer Kaka ga aktif dari siang, Kaka kenapa?"
Diam tak ada jawaban dari sang empu tak lalu tak lama terdengar suara raga menjawab
"Kaka gapapa cuman sedikit ga enak badan"
"Kok bisa? Kaka ga makan? Atau kurang istirahat?"
"Sepertinya keduanya "
"Yaudah nanti malam aku bawain Kaka makanan mau?"
"Ya"
Gracella tersenyum lebar lalu memutuskan panggilan suara itu. Ia segera beranjak masuk kedalam rumah untuk menyiapkan makan malam suami masa depannya.
________
Malam hari telah tiba, Gracella tengah mempercantik dirinya. Gracella menatap pantulan dirinya, ia menggunakan celana panjang kaos putih yang di lapisi oleh cardigan.
Walaupun sederhana Gracella tetap terlihat cantik. Dengan segera ia turun ke bawah menuju lantai satu. suara ketukan dari sepatu nya menggema. sepi suasana yang menggambarkan rumahnya.
Hanya dirinya di dirumah sedang bi asih di rumah belakang rumahnya itu adalah rumah yang di bangun oleh Gracella (asli) untuk bi asih dan keluarganya.
Alasannya agar tidak cape dan tidak perlu bolak balik. Kini Gracella mengambil rantang makanan untuk raga. Ia langsung berjalan keluar, lalu mengendarai mobil nya dengan kecepatan sedang.
Sampai di gedung apartemen mewah milik raga, segera ia masuk kedalam menuju lantai 15 Dimana raga tinggal di lantai itu. Sepanjang lorong sepi Dengan segera masuk kedalam lift.
Pintu lift terbuka yang menyatakan jika sudah sampai di lantai yang dinginkan. Senyum Gracella tidak pernah pudar dan malah semakin lebar saat ia sampai di depan pintu kamar raga.
Tok tok tok
Tak sampai 10 detik pintu terbuka, nampak sosok raga di depan pintu Dengan keadaan cukup yang berantakan. Rambut acak-acakan kancing kemeja yang tak beraturan dan mata sayu menatap Gracella dalam, dan juga tercium bau alkohol sepertinya raga habis minum.
"kenapa Kaka kacau banget? Kaka ada masalah?" Kata gracella menatap khawatir raga, namun lain dari dari senang.
"Masuk"
Tanpa menjawab pertanyaan Gracella ia malah menyuruh Gracella masuk kedalam, berjalan masuk terlebih dahulu. Gracella mengangguk lalu mengikuti raga masuk kedalam.
"Tutup pintunya" titah raga
Gracella menatap alisnya bingung " kenapa harus di tutup lagian aku cuman sebentar ka" ujarnya
Raga menatap tajam " CEPET tutup pintunya Gracella!" Titah raga tegas raga
Dengan sedikit mendengus kesal ia menutup pintu apartemen. Ia melihat jika raga sedang menutup matanya, yang membuat ia kesal
"Kalo Kaka mau tidur mending aku pulang aja"
Sontak raga membuka mata menatap tajam Gracella, lalu menepuk sofa mengisyaratkan agar Gracella duduk di samping dirinya. Tampan ragu ia duduk di samping raga.
"Suapin" ujar raga
Gracella mengangguk lalu dengan senang hati ia menyuapi raga dengan telaten. raga memandang wajah gadis di depannya ini sungguh pikiran nya kacau gara' gadis di depannya ini. Ia masih belum meyakinkan jika dirinya mulai tertarik kepada Gracella dan sudah tidak ada perasaan apapun pada Gravella.
"Kenapa Kaka natep aku kaya gitu? Di mata aku ada belek nya yah?" Ujar gracella
Raga terkekeh kecil "ada" jawabannya iseng
Gracella reflek membuka camera hp nya, ia memukul bahu laki' di sampingnya
" kaka boong mana ada belek di mata aku"
"Siapa suruh percaya" Jawab raga santai
Gracella memandang sinis mendengus kesal, lalu dirinya fokus memainkan hp nya tanpa memedulikan laki' di sampingnya.
"Lo tau darimana makanan kesukaan gue" tanya raga
"dari kak Albi" jawab santai Gracella
"Oh"
raga diam memperhatikan gadis duduk di samping dirinya.ia menatap lekat pahatan wajah dari gadis tersebut satu kata untuk nya cantik batin nya memuja
"Kak aku mau pulang" ujar gracella mengalihkan pandanganya ke arah sang empu
Alis raga mengernyitkan " kenapa?" Ujarnya bertanya
"Aku mau keluar sama temen ka"
"Siapa? Laki-laki atau perempuan?"
"Laki- laki ka"
"Ga boleh Lo disini aja ga boleh pergi kemana' " ujar tegas raga
Gracella mengernyit alisnya "lah kenapa lagian suka suka aku dong " jawab nya tak mau kalah
"Tetep ga boleh, ga baik laki' sama perempuan jalan berduaan malem- malem" raga ngotot tidak boleh membiarkan Gracella pergi dengan laki' lain.
"Terus kita apa laki' perempuan di satu kamar apartemen" raga bungkam mendengar ucapan terlontar dari mulut gadis itu.
Gracella tersenyum miring melihat raga terdiam. Sangat menyenangkan sekali membuat mu bimbang sayang batin nya.
"Udah yah kak aku izin pulang dulu, Kaka jangan lupa minum obat terus juga jangan capek, aku pergi byee"
Gracella keluar dari apartemen raga. Dengan senyum yang masih terpampang jelas jika dirinya sangat senang akan ulah nya tadi dan melihat ekspresi dari raga. Padahal ia berbohong untuk bertemu dengan teman laki' lain padahal dirinya tak punya teman laki'.
Sedangkan raga mengacak-acak rambutnya frustasi. Ia berjalan menuju kulkas segera ia mengambil satu botol wine lalu menuangkan nya pada gelas.
Raga meneguk kasar wine itu. Pikirnya kacau saat ia melarang Gracella bertemu dengan laki' lain, ia merasa tak rela Gracella meninggalkan dirinya. Arghhh apa yang terjadi pada ku
hai semua selamat malam, selamat membaca cerita aku yah. Sekali lagi aku makasih yang udah mau baca.
JANGAN LUPA LIKE SAMA KOMEN
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGACELLA(TRANSMIGRASI)
FantasyIni kisah tentang gadis berusia 25 tahun bernama Rana putri yang bertransmigrasi ke dalam novel yang masuk kedalam tubuh sang figuran yang mencintai tokoh pemeran utama pria dalam novel secara diam diam. Rana bertekad untuk mengubah alur novel dan m...