RG:12

4.1K 272 40
                                    

Di sebuah apartemen besar yang tepatnya di salah satu kamar dalam keadaaan gelap hanya ada sinar dari celah-celah korden. barang barang berserakan  dimana dimana, bau alkohol memenuhi ruangan.

Raga memandang sendu ke arah sebuah bingkai bersisi seorang perempuan yang tengah tersenyum lebar.

" Kangen " satu kata yang di keluarkan oleh raga

"saya kangen kamu dan Arga"
Gumam raga memandang kosong ke arah balkon apartemen nya.

Dirinya sudah 4 hari tinggal di apartemen nya yang berada jauh dari tempat tinggal nya dan menempuh 3 jam perjalan untuk sampai di apartemen nya.

Sudah 4 hari pula dirinya selalu terbayang senyuman dan sifat yang membuat nya rasa rindu yang dalam dirinya selalu berkobar.

"I'm really miss you Gracella" raga meneguk wine yang masih tersisa sedikit

Drett drett

Raga melihat siapa yang menghubungi dirinya. Segera ia mengangkat panggilan masuk tersebut

"Halo ayah"

Terdengar suara bocah yang membuat dirinya tersenyum lebar

"Kenapa hm?"

"Ayah kerjanya masih lama? Arga rindu sama ayah"

Raga mendengar ucapan terdengar sedih itu terenyuh

"Hari ini ayah pulang boy"

"Beneran? Ayah ga boong?"

"Emang ayah pernah bohong sama kamu hm?"

"Hehehe nggak ayah tapi nanti jangan lupa ya bawain mainan yang banyak"

"Jadi kamu minta ayah pulang hanya untuk mainan hm?"

Terdengar cekikikan  dari seberang sana membuat raga ikut terkekeh geli mendengarnya

"Arga bercanda ayah makanya ayah Cepet pulang jangan kerja terus"

"Baiklah pangeran"

Kedua tertawa kecil sampai akhirnya Arga berkata

"Ayah tau ga kemaren om yoga kasih hadiah ke bunda"

Raut masam terlihat jelas pada raga mendengar ucapan dari bocah itu

"Hadiah apa?"

"Emm apa ya oh iya om yoga selalu kasih bunda bunga atau makanan kalo kesini terus ayah tau ga kalo om yoga selalu nginep sini"

Genggaman pada hp nya semakin mengerat urat urat menonjol dan wajahnya memerah menahan amarahnya.

"Ayah pulang sekarang kamu jagain bunda kamu dari dia! jangan biarin orang itu Deket dekat apa lagi sampe berduaan sama bunda kamu, ngerti?!"

"Iya ayah Arga ngerti yaudah ya Arga mau mam dulu sama bunda papay ayah"

Tutt tutt

Raga langsung bergegas bangkit dari duduknya mengambil kunci mobilnya dengan kasar, sekarang ia dalam suasana hati Yang mendung.

Ia menajalan kan mobil mahal nya dengan kecepatan penuh, untung saja jalanan disini sepi hanya mobilnya saja yang melintas.

Tangannya mengemgam erat stir kemudi " sialan kenapa mobil ini sangat lambat" umpat nya

Mobil mu salah apa bang ಥ⁠‿⁠ಥ

________

"Gimana cil, bapak Lo mau balik?" Rayhan dan Albi menatap penasaran pada bocah di depannya

Arga mengangguk " iya ayah pulang hari ini" Arga menonton kartun kesukaan nya dengan tenang

"tuhh kan bener si bos itu demen sama Gracella" ujar Rayhan

Albi mengangguk setuju " bener cuman dia masih ngerasa kalo dia itu masih suka sama tu nenek lampir" Albi mendengus malas, Rayhan tertawa ngakak tapi mereka tak habis pikir dengan Sahabat mereka satu ini.

"TATA AGA" terlihat Kezia berlari dari arah dapur menuju ke arah mereka lalu dengan segera Kezia memeluk Arga

"Kamu kenapa?" Kata Arga mengelus lembut rambut Kezia

"Enzo nakal sama zia" adunya pada Arga

Arga terkekeh kecil melihat ekspresi Kezia yang menurut nya lucu, tiba' Kenzo datang menghampiri mereka

"Kamu yang ga mau dengerin aku" ucap Kenzo menatap malas

"Apa sih Enzo jelek jadi nda di ajak" Kezia menatap sinis Kenzo yang masih setia memeluk Arga Dengan erat

Kenzo menatap malas ke arah kembaran nya ini, Arga malah terkekeh kecil. Semenjak kembar datang Arga merasa tak kesepian dan Mereka ber 3 selalu bermain bersama.

"KALIAN SEMUA AYO MAKAN SIANG DULU" terdengar teriakan cempreng mia dari arah dapur

"Eh buset dah adek Lo makanan apaan anjir suaranya mirip toa masjid" kata Rayhan mengusap telinga nya yang hampir pecah

Albi memukul pundak Rayhan sedikit keras " ga usah mulai nyed, Lo mau kena amuk lagi mau Lo?"  bulu kuduk Rayhan berdiri membayangkan bagaimana singa betina itu ngamuk.

Dengan segera mereka bangkit lalu menuju ruang makan yang terletak di depan persis dapur ( jadi dapur sama meja makan itu deketan yaa jadi kalo orang masak itu bisa liat) .

"Arga liat hp bunda?" Tanya gracella menatap sang putra

Arga menggeleng " nggak bunda Arga ga liatt" jawabnya menatap polos Gracella

"Ketinggalan di kamar kali cell" celetuk amara yang sedang menyuapi kedai anaknya.

"Iya juga ya aku cek dulu deh"

Gracella berjalan menuju kamarnya dan segera mencari hp miliknya. Di ruang makan asik Dengan makanan mereka. Mereka terkejut mendengar suara dobrak kan keras dari arah luar.

"Anjirr bangsat siapa sih yang bodrak itu pintu" ujar kesal Rayhan dirinya hampir tersedak akibat dobrakan itu.

"Cek gih" celetuk albi

"Lo ga liat gue lagi makan? Mager banget"

"Yeee monyed gue juga mager kali"

"Brisik banget Lo pada, biar gue yang buka" Sebelum amara bangkit  seseorang dengan pakaian atas sampai bawah  berantakan. Mereka terkejut melihat orang itu menatap mereka tajam.

"Mana Gracella?" Celetuk raga menatap tajam mereka

Raga dengan napas tak beraturan tanpa menunggu jawaban dirinya pergi menuju kamar Gracella. Sedangkan di meja makan masih shock dengan apa yang mereka liat.

"Anjir anjir demi apa itu si raga? Cepet banget cok ga ada 30 menit nyampe? Dia setan?" Celetuk Rayhan tak percaya menatap kepergian raga

"Lo mau kena tonjok sama raga?" Rayhan menggeleng cepat membayangkan nya saja membuat dirinya merinding

"ini pasti ulah kalian kan?" Ujar amara menatap selidik ke arah keduanya

"Bisa di bilang begitu" Albi menatap santai ke arah sang adik

Amara jengah menatap keduanya ia sudah menduga ini pasti ulah kedua orang aneh ini.

________

SEMOGA PUAS SAMA PART KALI INI YAAA THANK YOU ALL😻😻

RAGACELLA(TRANSMIGRASI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang