.
.
.
.
.
.
.Selamat membaca 💐🙌🏻
***
"Jika kau mulai jatuh cinta, maka kau siap terluka."- Jaradipta Pramudya -
***
Asap berkepul mengepung jendela kelas. Menyebarkan bau tak sedap disebabkan asap yang dibakar oleh penjaga sekolah. Sontak warga sekolah menutup mulutnya agar asap itu tak terhirup mereka sebab akan menjadi masalah kesehatan.
Langit-langit biru mengesankan keindahan pada dunia. Namun nampaknya kali ini langit jauh lebih indah dari sebelumnya, bagi lelaki tampan yang memiliki tubuh kekar.
Senyum terpulas di bibiarnya tak kunjung hilang. Mata berbinar pun tak hilang sedari dia belum berangkat sekolah. Tatapan cerianya selalu mengarah pada ponsel, menampakkan foto wanita cantik dari aplikasi instagram.
"Audrey cantik banget please?" Matanya tak juga surut dari ponselnya.
"Gue kapan ya bisa pacaran sama dia? Tapi kayak gak bakal gak sih? Dia ajak gak pernah pacaran toh..." Selepas melirihkan itu, tubuhnya terduduk lemas.
Angin sepoi menyapu segenap rambutnya, hingga bentuk rambut yang dirapikan dari rumah, sudah tak indah. Dia melangkahkan kaki menuju taman, dimana ghargandi akan berkumpul di sana.
Seberinda bunga terbang, terbawa angin yang sejuk. Bergoyang kesana kemari bersama angin, seakan terdapat alunan lagu yang mengiring.
Para burung kecil nan mengemaskan berdiri di atas ranting, menikmati pemandangan yang dipertunjukkan.
Seragam rapi milik tubuh kekar itu, ditarik temannya. Tetapi tak membuatbya marah dan justru menuruti tarikan tersebut. "Kenapa sih?" Tanyanya.
"Lo lihat noh Jay! Gebetan lo," kata teman Jaya yang mempunyai tubuh mungil. Jemarinya menujukkan ke arah depan pandangan mereka.
"Pala mu Tan!, itu bukan gebetan gue ez..."
Sang lawan mengerutkan keningnya. "Terus?"
"Adalah bukan itu, nanti gue kasih tau." Ratan mengangguk dengan jawaban dari Jaya.
Dari jauh sana, langkah kaki terdengar mengarah pada mereka. Ratan meneliti dengan baik. "Gal, ngapain bawa gitar?"
"Gak apa-apa, cuman mau nemenin aja. Biar asik." Teriaknya dari kejauhan.
Melodi yang melagu memberikan suasana terlampau teduh. Suara milik Gufta semakin menambahkan keteduhan. Nyamannya suasana berdampak besar atas segalanya. Canda tawa mereka pun dimeriahkan sebab tingkah laku lucunya setiap karakter ghargandi.
"Oh...sakitnya..."
"Beri kita sedikit waktu...untuk membunuh perasaan ku pada mu..." nyanyian yang dikeluarkan oleh Chandra.
"Seolah-olah galau lo, padahal mah jomblo." Sahut Dipta.
"Yeu, lo gak tau aja kalau Chandra-" perkataan Sagara terpotong, karena tangan Chandra yang menyentuh mulutnya.
Sagara menatap sinis. "Lo ya! Gak usah di bekap juga." Chandra menyengir tanpa doaa."Maaf, sengaja."
Gufta membenarkan posisi, dari posisi menghadap Manggala, ke arah Sagara dan Chandra. "Gue baru kali ini lihat lo galau chan," ujar Gufta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Samsara Ghargandi
Fiksi UmumPemuda yang saling menguatkan dari kejamnya dunia. Mendengarkan satu sama lain tanpa adanya keegoisan. Samsara Ghargandi memiliki arti, terdiri dari 2 kalimat. Yaitu 'samsara' berarti lingkaran kehidupan dan ghargandi merupakan singkatan dari nama...