Bab 1

146 14 0
                                    

Happy reading

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Jane tak lupa mengantar suaminya sampai di halaman rumah yang hendak akan berangkat kerja ke kantornya sebagai seorang Detective Kriminalitas.

"Hati-hati ya suamiku, kalau kamu hari ini engga banyak pekerjaan pulang lebih awal ya? Aku mau masak banyak buat makan malam kita." Kata Jane,

"Iya. Aku berangkat ya, love you"

Ketika suaminya sudah keluar dari rumah dengan mobil Marcedez hitam miliknya itu jane pun langsung kembali kedalam untuk bersantai.

Dan tak lupa untuk melihat kabar berita hari ini yang terjadi di kota seoul maka jane menyalakan TV nya dan melihat apa saja yang sedang terjadi.

Di dalam berita jane terfokus dengan kasus pembunuhan berantai yang terjadi di kita seoul belakangan ini dan korban nya sudah hampir belasan orang.

"Pembunuhan berantai lagi?"

Jane pun langsung mematikan TV nya dan pergi menuju kamarnya untuk bersiap pergi ke suatu tempat setelah ia mendapat kabar kasus yang sedang besar ini.

Setelah selesai jane langsung pergi meninggalkan rumahnya yang cukup besar menuju ke Gangnam, sepertinya ia akan menemui seseorang di Gangnam.

"Eonnie!!" Teriaknya sembari mengetuk pintu rumah seseorang,

Ceklek

Seseorang pun membuka pintu itu dan melihat siapa yang datang di pagi hari ini dan ternyata adiknya sendiri.

"Yak! Kenapa tidak sabaran jika mengetuk pintu rumahku?!" Oceh iren kepada adiknya itu,

"Eonnie. Ada pembunuhan lagi?" Tanyanya

Iren hanya diam menatap wajah jane yang sepertinya sudah mengetahui akan hal ini maka dari itu dia langsung terburu-buru kerumah iren.

Iren juga sama seperti suaminya jane yang juga merupakan seorang Detective tetapi hari ini iren sedang mengambil cuti untuk beberapa hari kedepan di karenakan anaknya yang sakit.

"Jawab iren!"

"Iya. Baru lagi, kenapa?" Ucapnya,

Mendengar ucapan dari iren tubuh jane langsung lemas dan tersungkur ke pinggiran sofa.

Iren yang juga terkejut pun langsung membantu jane untuk duduk di sofa dan membuatkan nya teh hangat.

"Gausah dipikirin, jaehyun pasti bakal berusaha untuk menangkap pelaku nya. Kamu gausah terlalu banyak pikiran tentang kasus ini." Ucap iren

"Ga bisa. Eonnie tau kan anaku harus meninggal di tangan pembunuh itu, dan sampai sekarang pelakunya masih berkeliaran di luaran sana. Aku harus gimana eonnie?!!"

Iren hanya diam dan memeluk tubuh adiknya itu dan juga mengusap pundaknya agar lebih tenang ketika ia tau jika jane memiliki trauma terhadap kasus pembunuhan seperti ini.

Jung Lenna yang merupakan anak dari jaehyun dan jane harus meninggal dengan tragis di tangan seorang pembunuh yang sampai sekarang masih belum di ketahui orangnya.

Mendengar anak satu-satunya harus meninggal dengan tragis jena tentu saja trauma dan hampir kehilangan kesadaran nya dan berusaha melakukan percobaan bunuh diri, dan untung saja suaminya saat itu baru pulang dari kantor dan mendapati istrinya sedang berusaha untuk melompat dari lantai tiga rumah mereka.

"Eonnie janji akan bantu jaehyun untuk menyelesaikan kasus ini, eonnie janji! Aku juga ga tega liat kamu kaya gini, aku juga ga tega!"

"Hiks..Hiks..tangkap pembunuh itu eonnie.."

Iren hanya mengangguk dan terus memeluk erat adiknya yang sedang menangis di dalam pelukan nya itu.

Setelah beberapa menit menangis akhirnya jane pun tenang dan iren langsung menyuruhnya untuk makan terlebih dahulu.

Tetapi jane menolak dan memutuskan untuk kembali kerumahnya di karenakan jane sudah menyuruh jaehyun pulang lebih awal untuk makan malam bersama.

"Tidak eonnie, aku harus pulang karena aku sudah menyuruh jaehyun pulang lebih awal jika tidak sibuk di kantornya."

"Jika jaehyun tidak bisa pulang lebih awal, kamu kembali kesini dan makan disini bersamaku. Paham?"

Jena hanya tersenyum dan mengangguk lalu ia langsung pergi kembali kerumahnya untuk memasak makan malam dan menelfon suaminya.

📍Kantor polisi

"Hyung. Pelakunya lagi dan lagi sangat pintar dalam melakukan kejahatan nya, mengapa setiap ada kasus seperti ini dia tidak pernah meninggalkan apapun sekecil apapun di tempat kejadian."

"Tim forensik juga tidak menemukan apapun disana?" Tanyanya

"Kita masih belum mendapat informasi lagi dari tim forensik dan mereka juga masih melakukan tes dna korban. "

"Liam. Kamu datangi tim forensik dan minta dilakukan secepatnya."

"Baik, saya kesana sekarang" Sahut Liam,

Jaehyun yang berada di dalam ruangan kerjanya itu terus menerus memperhatikan beberapa barang bukti dan mengecek dengan teliti.

Dan tiba-tiba handphone miliknya berbunyi yang ia sudah bisa menebak jika yang menelfon nya sudah pasti istrinya.

"Yeobbo, jadi pulang lebih awal kan?"

"Iya sebentar lagi jane, masih ada beberapa yang harus aku periksa dulu."

"Baiklah, selamat bekerja kembali. Maaf ya menganggu, akan kutunggu dirumah!"

Dan telfon pun di matikan oleh jane.

Jung Lenna

Jung Lenna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Jangan lupa vote dan comment ya 🖤😈

PSYCHOPATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang