Detective kriminalisasi yang mencari pelaku pembunuhan berantai ketika sang detective mendapat informasi tentang pembunuhan yang terjadi 2 kali dalam seminggu.
Untuk kalian yang masih dibawah 17+ tolong jangan membaca ceritanya mungkin agak sedikit...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
“Apa rencana kamu selanjutnya, J?”
“Aku sudah menyusun rapih rencanaku selanjutnya dan targetku selanjutnya, tapi tidak akan kulakukan sekarang karna beberapa polisi sedang menyusun rencana bagus untuk mencari cara menangkap kita.”
“Siapa target kamu selanjutnya?”
“Sepertinya kamu tidak perlu tau nanti hanya akan membuat rencanaku kacau dan menjadi tidak menyenangkan.”
Jaehyun mencium kasar bibir mungil milik istrinya sembari menekan tengkuk lehernya hingga memperdalam ciumannya.
Jane hanya merasakan kenikmatan yang diberikan jaehyun kepadanya malam ini karna hari ini juga adalah Anniversary Day mereka.
Ciuman jaehyun kini beralih kebagian leher dan meninggalkan beberapa kemerahan disana sembari tangannya yang tidak bisa diam dan tidak akan ia diamkan.
Tangannya mulai mengelus lembut dari dada hingga ke perut istrinya dan ciumannya pun turun hingga sampai tepat di pusar jane.
Jane hanya menggigit bibir bawahnya karna ia benar-benar tidak bisa menahan apapun yang dilakukan suaminya itu.
Jaehyun sangat ahli dalam membuat dirinya merasakan nikmat dalam melakukan adegan seperti ini.
Mereka menghabiskan malam ini dengan penuh gairah dan kenikmatan yang tidak akan pernah jane atau jaehyun hiraukan.
Setelah bercinta semalam hingga menjelang pagi jane dan jaehyun masih tertidur pulas hingga kini sudah menunjukan pukul 14.55 karna jaehyun juga hari ini libur bekerja karna merasa lelah dengan kasus yang tidak pernah terselesaikan hingga saat ini.
Jane pun terbangun lebih awal melihat suaminya yang masih tertidur pulas memeluknya dengan erat dan tubuh mereka kini hanya di tutupi oleh selimut tebal bewarna abu-abu.
Jane perlahan melepaskan tangan jaehyun dari pinggangnya dan mencoba untuk turun dari atas tempat tidur tanpa harus membuat jaehyun terbangun karna jika dia terbangun pasti jane tidak akan bisa mandi dengan tenang.
Dan setelah turun jane langsung pergi menuju kamar mandinya untuk merendamkan dirinya di sebuah bathup yang sudah berisikan air hangat.
Setelah selesai jane langsung turun kedapurnya untuk membuatkan jaehyun makan siang dan tak lupa untuk menyiram tanaman di halaman rumahnya karna dia telat bangun.
Saat sedang menyiram tanaman di halaman rumahnya, jane melihat seorang pria yang sedang memperhatikannya dari dalam mobil yang tepat berada di sebrang gerbang rumahnya.
Jane dapat melihat pria itu memperhatikannya nya dari dalam mobil karna jane memiliki mata yang sangat tajam dan sudah pasti ia bisa melihat dengan baik.
Tapi jane tidak peduli dan kembali menyiram tanaman yang ia tanam di halaman rumahnya itu dan kembali kedalam untuk membangunkan suaminya.
“Jaehyun bangun.” Ucapnya sembari mengguncangkan badan suaminya,
Bukannya bangun jaehyun malah menarik jane kembali kedalam pelukan nya dan mengeratkan pelukan nya hingga jane sangat terhempit dengan tubuh jaehyun.
“Ah. Jaehyun bangunlah sudah siang jangan seperti anak kecil dan lepaskan aku!” Lirihnya,
“Tidak aku masih mau seperti ini, dan aku memang anak kecil hanya untuk kamu.”
“Jaehyun dibawah ada yang memperhatikanku dari dalam mobil saat aku sedang menyiram tanaman tadi.”
“Hah siapa?!!” Sontak ia langsung terbangun dari tidurnya dan menatap jane.
Jane hanya menggelengkan kepalanya memberi tahu jika dirinya sendiri pun tidak tahu siapa yang mengintainya.
“Baiklah, aku akan mandi dan kamu diam di kamar saja.”
“Yak kenap-” Hendak bicara, jaehyun membungkam mulut jane dengan bibirnya
“Nurut pada suamimu.”
Jane tidak bisa melawan lagi dan pasrah berdiam di kamar sampai jaehyun selesai membersihkan tubuhnya lalu mereka turun bersamaan ke meja makan untuk menikmati makan siang.
Setelah selesai makan siang jane dan jaehyun menonton televisi bersama di ruang keluarga sembari memakan cemilan.
Dan tiba-tiba saja bel rumahnya berbunyi saat jane hendak berdiri dan membuka pintu rumahnya jaehyun menahan tangan nya dan dia yang berjalan untuk membuka pintu rumahnya.
Ceklek
“Liam?” Ucap jaehyun,
Jane menyusul jaehyun kedepan pintu rumahnya dan melihat siapa yang bertamu hari ini.
“Loh ada Liam? kok ga kamu ajak masuk?”
“Masuklah.”
Liam pun masuk kedalam rumah mereka dan duduk bersama di ruang tamu, seketika Liam langsung memberikan sebuah berkas kepada jaehyun.
“Ternyata hyesun bukan pelaku pembunuhan yang terjadi kepada wanita dan anak perempuan nya kemarin.”
“Maksudnya kita salah target?”
“Benar. Setelah kita selidiki lebih lanjut sebelum terlihat di dalam apartement hyesun hanya berdiam diri dirumahnya dan tidak pergi kemanapun, dan hyesun juga merupakan sepupu jauh dari wanita itu. Dia mendatangi apartement itu karna keluarganya berkata jika wanita itu tidak bisa di hubungi sudah 2 hari dan akhirnya hyesun yang mendatangi apartement sepupunya itu.”
“Dan dia sendiri terkejut ketika mengetahui sepupunya dan keponakan nya sudah meninggal didalam apartement itu.”
Liam menceritakan semuanya kepada jaehyun setelah dia mencari lebih dalam informasi mengenai hyesun yang di jadikan sebagai tersangka utama dalam kasus pembunuhan ini.
Jaehyun hanya diam terkekeh tidak percaya dan langsung menundukkan kepalanya karena sudah bingung harus melakukan cara apalagi untuk mengetahui siapa pelaku sebenarnya dalam pembunuhan berantai ini.