Bab 11

56 10 0
                                    

Happy reading

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Iren terkejut ketika mendengar kabar bahwa anaknya ditemukan dalam keadaan berlumuran darah dan juga jane yang ikut menjadi korban dalam insiden ini.

Jaehyun dan iren langsung bergegas menuju rumah jane dan setibanya disana mereka berdua sungguh di kejutkan dengan shinye dan jane yang tergeletak dilantai berlumuran darah disekitar leher dan juga diperut.

Jane masih bernafas begitu pun anaknya iren namun kondisinya sudah tidak stabil dan segera mereka menelpon ambulan untuk membawa jane dan shinye kerumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan.

Iren hanya bisa menangis sejadi-jadinya karna kenapa harus anaknya yang menjadi target pelaku dan mengapa tidak iren saja yang di jadikan target oleh mereka.

Rasa dendam, benci, dan sudah tidak punya belas kasihan lagi kepada sang pelaku ketika tertangkap oleh dirinya.

Ia bisa jamin ketika tertangkap pelaku sama sekali tidak akan menginjakkan tanah dan menghirup aroma angin alam lagi, akan ia buat sang pelaku menderita bahkan mendapat hukuman mati.

Jaehyun hanya diam berdiri didepan UGD tidak ada menangis atau merasa sedih ketika melihat jane sang istri terkapar berlumuran darah dan dalam kondisi kritis didalam sana.

Hanya diam menyenderkan tubuhnya ke tembok lalu ia pun duduk disamping iren sembari memegang pundak kakak iparnya agar lebih tenang.

"Kenapa harus keluarga kita, jae?" Tanya iren sembari melihat jaehyun sekilas

"Tenanglah nuna, berdoa agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan kepada mereka berdua. Aku pun tidak mau kehilangan cinta sejati ku setelah anaku."

Iren hanya menenggelamkan wajahnya didalam tangannya sembari menangis tiada henti, dan akhirnya dokter pun keluar dari ruang pemeriksaan.

"Apakah anda keluarga nak shinye dan nona jane?" Tanya dokter

"Iya saya kakaknya jane dan ibunya shinye, ini adalah suaminya jane adik saya." Jawab iren

"Luka tusuk di tubuh mereka sangatlah dalam dan membuat keduanya mengalami pendarahan yang cukup parah, dan pisau yang dipakai sepertinya memiliki karat jadi luka mereka infeksi dan kami harus bersihkan melalui operasi. Hanya itu cara untuk menyelamatkan nona jane dan nak shinye, untuk persetujuan bisa anda tandatangani dilobby resepsionis."

Sang dokter pun membungkukkan tubuhnya lalu pergi meninggalkan mereka berdua yang masih diam membeku setelah mendengar penjelasan dokter itu.

Tubuh iren melemas dan hampir terjatuh namun jaehyun berusaha menahan nya agar iren tidak pingsan dan membantunya duduk di kursi.

"Aku setuju dan akan menandatangi persetujuan operasi, aku tidak mau terjadi sesuatu kepada jane nuna."

Akhirnya mereka sepakat akan menandatangi persetujuan operasi untuk jane dan juga shinye. Setelah selesai tanda tangan jaehyun meminta iren untuk menjaga disini dan dia akan pulang kerumah untuk mengambil sesuatu dan iren pun mengiyakan.

Jaehyun pulang dengan membawa mobilnya dan mengambil beberapa keperluan untuk dirumah sakit.

Setibanya dirumah dia langsung mengambil apa yang ia ingin bawa dan setelah akan kembali keluar tiba-tiba terlintas dipikirannya untuk mengecek cctv yang ada didalam ruangan dimana jane dan shinye tergeletak.

Karna penasaran ia pun mengecek rekaman cctv itu dan kini ia tau apa yang terjadi selama dirinya di kantor dan jane dengan shinye dirumah.

Tapi jaehyun memutuskan untuk merapihkan itu semua dan menyimpan folder rekaman cctv itu dan berkata jika cctv dirumahnya mati sudah dari 3 hari yang lalu agar para polisi tidak tahu apa yang terjadi dan lebih baik menutupnya.

"Jaehyun, apa yang terjadi dirumah kalian? Apakah kamu pulang tidak mengecek rekaman cctv! Anaku menjadi seperti ini"

"Nuna, kamera cctv dirumah aku dan jane sedang rusak dan belum sempat memanggil ahli untuk benerin itu. Jadi maaf aku pun kesal karna tidak bisa melihat apa yang terjadi dan siapa yang melalukan ini semua."

Setelah melewati beberapa jam operasi yang dilaksanakan pun selesai dan tak lama dokter keluar dengan sarung tangan dan seragam operasi yang banyak darah bermuncratan.

"Dok, gimana keadaan mereka?!"

Dokter diam sembari menatap wajah iren dan menghembuskan nafas nya dengan berat hati lalu ia memegang pundak iren lalu membungkukkan tubuhnya di ikuti beberapa assisten nya.

"Maaf nyonya, kami didalam sudah memberikan yang terbaik untuk pasien bernama shinye tetapi tuhan berhendak lain. Kami turut berduka cita, dan untuk nona jane dia berhasil diselamatkan namun sekarang masih dalam keadaan koma."

Assistant dokter bedah itupun langsung pergi meninggalkan mereka berdua dan tak lama dari dalam ruang operasi ada dua orang yang sedang di dorong menuju turun.

Salah satunya ditutupi kain putih sedangkan jane masih memejamkan matanya dibantu banyak alat pernapasan yang sangat banyak terdapat ditubuhnya.

Setelah hampir 4 hari jane koma di rumah sakit dan akhirnya jaehyun mendengar kabar dari rumah sakit jika istrinya sudah sadar dan mencari keberadaan nya.

Jaehyun langsung bergegas menuju rumah sakit untuk mengunjungi jane bersama iren dan juga liam.

Setibanya mereka disana jane langsung menatap iren dengan tatapan sedih dan langsung memeluknya dengan erat karna jane sudah mendengar kabar dari perawat disana jika anaknya iren sudah tiada.

"Eonnie, Mianhae.." Lirihnya

"Jane, tidak apa jangan meminta maaf kamu tidak bersalah. Ini memang sudah takdir tuhan untuk membawa shinye kembali ke sisinya." Ucap iren menahan tangisnya

"Jane tidak bisa menjaga shinye lebih baik saat eonnie menitipkan nya kepada aku, aku merasa bersalah. Jika eonnie membenci aku akan kuterima karna eonnie hanya memiliki shinye di hidup ini.."

"Hey. Lihat aku! Jangan merasa bersalah Jane. Sudah aku katakan! Ayo bangkit dan jangan terus menyalahkan dirimu."

Iren kembali memeluk jane yang sedang dalam keadaan menangis sedangkan jaehyun dan liam hanya diam menatap mereka berdua yang sedang berpelukan.






Jangan lupa vote dan comment

PSYCHOPATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang