GALANG BRAGATAMA

40 31 1
                                    

"Niat hati ingin bikin dia gak betah, malah udah di suruh mundur aja"

-DEJAN XAXIE-
***
☘️☘️☘️

Sorot matahari yang menusuk-nusuk jendela menimbulkan bayangan-bayangan indah juga hembusan angin menambah suasana dingin di pagi hari, langit-langit mulai cerah di atas sana.

Sorot mata berwarna ebony itu sangat tajam, menatap tajam ke depan juga, kulit nan putih sukses terekspos disana. telinga yang lancip hingga bentuk bibir hampir berhuruf love sempurna, serta bau wangi yang menyengat.

Sangat sempurna.

Lalu ada beberapa orang dibelakang nya mengambil koper milik lelaki itu, hampir ada 4 koper yang mereka bawa.

"Jadi dia yang namanya galang?" Batin mona, kagum atas yang di lihatnya ia kira dia akan seperti anak jalanan yang tak terurus oleh papahnya, namun nyatanya tidak. dia terlihat lebih sempurna dari dugaan nya

"Ganteng juga yah!"

"Gak salah nih, yang kek gini juga gue mah kalah anying" batin dejan, sialan bisa-bisa di sekolah nanti jadi dia primadona ciwi-ciwi lagi

"Kenapa mereka pada liatin gue kayak gitu? Batin galang tersentak, ia jadi tidak merasa percaya diri ia melihat ke bawah sepatunya tidak ada yang aneh, bajunya bagus tidak ada noda, ngeliatin nya sampe begitu

"Kenapa papah gak ngomong dia punya anak cowo, ngeliat nya kayak benci banget gue dateng" batin nya lagi, sembari melirik dejan sekilas yailah galang Ari sia?

Papah nya mungkin juga tidak tahu kalau bram punya anak seumuran dia, cowo lagi.

"Halo galang selamat datang di rumah kami, maaf yah rumah nya kecil, semoga kamu betah di sini, ada dua teman di sini?" Ungkap bram, ia tersenyum manis kepadanya

"Jangan bilang dua teman itu, gue lagi sama abang?" batin mona

"Apaan teman, najis!" batin dejan tidak suka
"Apaan kecil, besar gini di bilang kecil, kecil mah baru rumah gue" batin galang tersentak

"Iya om makasih, besar kok rumah nya kayak mansion!" Ucapnya dengan suara beratnya

"Dia cool atau sok cool sih?" Batin mona terkagum-kagum, sekaligus ingin tau seperti apa kepribadian nya

"Kamar kamu disana yah, sebelah kamar kamu ada kamar anak saya namanya dejan" tunjuknya pada salah satu ruangan yang dimana akan menjadi tempat untuk galang, sekaligus memperkenalkan putra sulungnya itu

"oh iyah om makasih"

"Itu anak perempuan saya namanya mona!" Tunjuk bram pada mona, mona hanya tersenyum sekilas sebelum ia melihat dejan melirik tajam ke arahnya

"Perjalanan kamu pasti panjang kita makan siang bareng nanti, sekarang kamu ganti baju dulu aja yah" ujar bram dengan sopan

"iya om!" Sahut galang

***

Bram akan mengubah kebiasaan nya yang berangkat pagi ke kantor untuk bekerja, sekarang ia akan berangkat siang hari saja. kecuali jia ada meeting mendadak dengan perusahaan lain.

Mereka tidak pernah sama sekali makan bersama, apalagi siang hari karena bram sibuk bekerja juga anak-anak nya yang sudah tau bagaimana caranya memesan makanan lewat online.

Bahkan untuk mengubah kebiasaan nya sekarang bram mendatangkan asisten rumah tangga yang dulu pernah menjadi ART juga sewaktu mendiang istrinya masih hidup.

Mbok rina.

"Mbok maafin saya yah, mbok gak kerja lagi karena saya, saya waktu itu benci banget kalo ada asisten rumah karena dulu masih ada istri saya, saya akan carikan temen nya nanti" ucap bram, ia sangat merasa bersalah jika sudah bertemu dengan mbok rina, ia jadi teringat mendiang istrinya

Mbok rina yang mendengar nya tertegun, sungguh keajaiban apa ini dulu bram adalah sosok keras dan seperti sangat membenci orang asing apalagi melihat pembantu. Itu membuat nya jijik tapi sekarang tidak ia sudah berdamai dengan hidup, sekarang bram yang dulu sudah mati.

Mbok rina, sosok yang begitu berjasa sekali bagi keluarga xaxie, dari mengurus urusan rumah, membesarkan kedua anak keluarga xaxie juga sosok yang baik, lemah lembut dan sudah xaxie anggap seperti nenek, bahkan ia di berikan kamar dengan fasilitas mewah di dalamnya melebihi kamar mona.

Mona turun dari tangga dan orang yang pertama kali ia lihat sosok yang ia rindukan mbok rina.

"Loh mbok rina kok ada di sini lagi?" Tanya mona tidak percaya apa yang dilihatnya itu adalah mbok rina

"Neng udah besar yah sekarang, saya kerja lagi di sini" balasnya melempar senyuman manis kepada mona

"Beneran? Demi apa, ini kemauan papah kan?" Tanya mona, ia membekap mulutnya yang menganga tidak percaya, ia akan menanyakan ini dulu padanya benarkah apakah ini persetujuan dari bram?

Mona melirik ke arah bram dan_

"Iya sayang!" Sahut bram

***
Qyanjjyi8

DUNIA LADYBUG'S [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang