DI KIRA MALING

41 28 0
                                    

"Gak jadi deh, akhh sialan"

-DEJAN XAXIE-
***
☘️☘️☘️

Sosok lelaki bertubuh tinggi agak kurusan itu tengah membereskan beberapa barang yang ia masukkan ke dalam tas berwarna hitam panjang itu, ia juga merapikan beberapa baju nya dan memasukkan barang-barang lain ke dalam nya. di tengah kesibukan nya memasukkan barang-barang, telepon genggam milik nya di atas nakas bergetar.

Lelaki itu Segera mengambil handphone nya dan menjawab panggilan itu seraya mengobrol.

"Ckk..lama amat lo jan? Udah mau berangkat nih, buruan!"Gerutu orang itu di balik telpon

"Tungguin napa!" Kesalnya

"Buruan entar anak-anak yang lain ninggalin"

"Emang berani ninggalin ketua?" Sombong dejan, bagaimana akan meninggalkan nya kan dia yang nyuruh

kemana ia akan pergi dengan membawa barang-barang itu.

"Ckk.. iya-iya, telpon nya gue tutup, buruan!"

"gak sabaran lo!" Kesalnya

Tuutt...

Panggilan berakhir.

Saat lelaki akan keluar tanpa sepengetahuan nya sudah ada seseorang yang menunggunya di sana. jam sudah menunjukan pukul 10;45.

Bugh...
Bugh..

Dua pukulan sukses di layangkan, di belakang dan di samping.

"Akhhh!!"Pekik dejan, ada seseorang yang memukulnya dari belakang, ia menoleh ke samping dan terlihat papah nya yang begitu terlihat marah saat melihatnya

"Ya ampun dejan! Kamu?" Ucap bram tidak percaya, ia pikir itu maling yang blesak-blesuk dikamar putra nya, nyatanya itu adalah putranya

Sedikit cerita saat bram akan memberikan hadiah untuk galang, ia melewati kamar dejan dan mendengar suara gaduh juga suara orang mengobrol di dalam. Ia pikir dejan masih main di luar.

Dan pikirannya tertuju pada maling.

Apakah ada perampok di dalam kamar putra nya?.

Bram segera berlari ke kamar galang, dan untungnya galang belum tidur, ia meminta bantuan galang untuk menangkap maling yang ada di dalam kamar putranya itu, dan galang mengiyakan nya.

Galang berjalan menyusuri lorong kamar dejan dan di ikuti bram di belakang nya dengan membawa pemukul agak besar dan~

Bram melongo dan menutup mulutnya rapat-rapat.

"Ckk...apaan sih pah? Papah ngapain?" Tanya dejan, sebal sekali

"Akhhh aduh pah, papah mau bunuh dejan yah?" Pekik dejan lagi, untung di punggungnya ada tas berukuran besar itu yang menahan pemukul tadi, tapi tetap saja samping nya kebagian juga, kalo semuanya udah pasti mati di depan kamar

"Kamu ngapain blesak-blesuk di dalem, papah kira kamu maling!" Ucapnya

"Ya ampun pah? Dejan kenapa?" Tanya mona tiba-tiba, tadi ia mendengar suara rintihan seseorang di samping kamarnya, ia pun melihat dejan merintih kesakitan dan memegang samping perutnya dengan kedua tangan

"Udah- udah bawa dejan kesana" suruh bram pada mona, mona membantu dejan berdiri tegak dan berjalan dengan hati-hati meskipun agak tertatih-tatih

***

Lukanya cukup parah, terdapat lebam di samping perutnya, yailah pake kayu apa gak sakit?.

Mbok rina mengobati dejan dengan hati-hati supaya tidak menimbulkan rasa sakit, juga bram sangat merasa bersalah atas hal itu.

Harusnya malam ini ia akan camping dengan teman-temannya tetapi hal yang tidak di inginkan terjadi, tadinya dejan akan bersenang-senang tapi malah berakhir di ranjang.

Meskipun sudah berhati-hati supaya tidak ketahuan bram, tapi tetap saja hal ini terjadi.

"Ada untungnya tadi papah pukul kamu, kalau enggak kamu udah pergi camping tadi" ungkap bram untung saja, tidak jadi

Bram paling tidak suka jika anak-anak nya mengikuti camping atau berkemah, menurutnya berkemah itu sangat berbahaya. bagaimana jika terjebak di hutan dan pulang nya dalam keadaan meninggoy. bagaimana kalau perjalanan sangat sulit dan menimbulkan rasa lelah?. nanti meninggoy.

Dejan terpaksa menelpon temannya dan tidak mengikuti acara camping malam ini

"Lanjutin camping lo pada tanpa gue!"

***
Qyanjjyi8

DUNIA LADYBUG'S [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang