Wanita itu pun melepas jubahnya karena marah.
Ia lalu memancarkan cahaya yang cemerlang, dan tingkat kultivasinya melonjak dua tingkat lebih tinggi, naik dari tingkat satu tingkat Dewa Sejati ke tingkat tiga tingkat Dewa Sejati.
Wanita itu lalu melayangkan tinjunya ke arah wajah Yuwen Yanri.
Namun, Yuwen Yanri juga segera meningkatkan kultivasinya ke tingkat tiga Dewa Sejati. Ia tidak hanya menghindari pukulan wanita itu, tetapi ia juga membalikkan tubuhnya dan membalas dengan tendangan memutar ke arah leher wanita itu.
Wanita itu menjadi marah sekali.
Alih-alih bertarung dalam jarak dekat dengan Yuwen Yanri, sebuah raungan terdengar dari dalam tubuhnya, dan ia lalu melepaskan serangan binatang buas berkekuatan bela diri. Itu adalah sebuah keterampilan bela diri.
Yuwen Yanri pun sudah bersiap menghadapi serangan tersebut. Ia segera menarik kakinya dan melancarkan serangan dengan telapak tangannya, yang menghancurkan binatang buas berkekuatan bela diri itu hingga berkeping-keping. Gelombang panas terpancar dari telapak tangannya, yang menunjukkan bahwa ia juga telah menggunakan keterampilan bela dirinya.
Tidak mau menyerah begitu saja, wanita itu lalu melepaskan keterampilan bela dirinya satu demi satu, tetapi Yuwen Yanri dapat menangkis serangannya dengan mudah.
"Saudara Yuwen sangat kuat." Gumam Chu Feng sambil menyipitkan matanya.
Sebelumnya ia bermaksud untuk campur tangan dan menengahi perkelahian diantara mereka, akan tetapi ia menjadi penasaran dengan akhir pertarungan mereka itu. Chu Feng ingin melihat sampai di mana batas mereka, terutama Yuwen Yanri.
Dalam pertarungan jarak dekat bagi para kultivator setingkat mereka, orang pertama yang berhasil menggunakan keterampilan bela diri memiliki keuntungan terbesar untuk memenangkan pertarungan. Namun, Yuwen Yanri dapat dengan mudah menghadapi serangan dari lawannya.
Akan tetapi, pertarungan tersebut segera meningkat hingga ke titik di mana Chu Feng tidak dapat lagi memahami rinciannya, bahkan dengan menggunakan Mata Langitnya.
Chu Feng mungkin satu-satunya orang yang bisa menyaksikan keributan ini dengan tingkat kultivasinya pada saat ini, namun sekarang, ia telah mengalami kesulitan dapat melakukannya. Ia tidak ingin mengaktifkan kekuatan garis keturunannya dan meningkatkan kultivasi miliknya jika itu hanya untuk menyaksikan pertempuran tersebut.
Selain daripada itu, ia saat ini merasa khawatir mereka akan saling menyakiti. Itu akan mempersulit mediasi di antara mereka.
Maka ia pun segera menampakkan diri dan berbicara, "Bolehkah aku tahu apa yang terjadi di antara kalian berdua?"
Perkataan Chu Feng langsung menarik perhatian diantara mereka berdua.
"Kakak Chu Feng."
Yuwen Yanri mundur dari pertempuran dan menuju ke sisi Chu Feng. Chu Feng bisa merasakan kegembiraannya meskipun wajahnya dalam keadaan tertutup.
Di sisi lain, wanita itu juga menghentikan serangannya dan mulai menilai Chu Feng.
"Saudara Chu Feng, ini sungguh kebetulan. Saya tidak menyangka akan bertemu Anda di tempat ini. Saya telah mendengar tentang kejadian di Ancestral Martial Galaxy. Lega rasanya melihat Anda dalam baik-baik saja," kata Yuwen Yanri.
"Ini benar-benar suatu kebetulan. Saudara Yuwen, mengapa kamu bertengkar dengan wanita itu?" tanya Chu Feng.
"Kami sedang bertengkar karena sesuatu hal."
Yuwen Yanri meraih Cosmos Sack-nya dan mengeluarkan seekor kupu-kupu yang bersinar.
Chu Feng memeriksa barang itu.
"Mengapa kalian bertengkar karena hal ini? Apakah menurut kalian ini bisa membawamu kepada jalan keluar?"
"Itu benar." Yuwen Yanri mengangguk.
"Ini hanya pengalih perhatian. Barang ini terbuat dari kekuatan roh, tetapi tidak akan menuntunmu ke arah binatang buas itu," jawab Chu Feng. Ia pun lalu menoleh ke arah wanita itu dan berkata, "Nona, tidak perlu bertengkar karena barang ini, kan? Kau boleh memilikinya jika kau menginginkannya."
Dengan jentikan jarinya, Chu Feng lalu mengirim kupu-kupu bercahaya ke arah wanita itu.
Wanita itu lalu mengambilnya, namun alih-alih segera memeriksanya, ia lalu menatap Chu Feng dan bertanya, "Kau memberikannya kepadaku setelah menganggapnya tidak berguna?"
"Bukan itu maksudku. Aku hanya berpikir bahwa karena takdir telah mempertemukan kita, akan lebih baik jika kita berteman daripada bermusuhan, kan? Kalau tidak salah, margamu Zhao, kan?"
Wanita itu menyipitkan matanya. "Bagaimana kau tahu?"
"Ayahmu adalah Zhao Kedelapan, kan?" tanya Chu Feng.
Wanita itu awalnya menjadi bingung, tetapi tak lama kemudian ia mulai gemetar karena merasa marah. "Apakah kamu sedang mengolok-olokku sekarang ini? Ayahmu yang Zhao Kedelapan!"
Wanita itu menjentikkan pergelangan tangannya dan mengeluarkan pedang emas raksasa. Pedang ini tiga kali lebih besar dari wanita itu, dan auranya melonjak ke tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Gelombang kekuatan menindas yang mengerikan menyembur bahkan sebelum ia mulai bergerak, tetapi Yuwen Yanri segera menepis hal itu dengan lambaian tangannya.
"Jangan salahkan aku akan bersikap jahat jika kamu terus bertindak tidak masuk akal," kata Yuwen Yanri, suaranya terdengar jauh lebih marah daripada saat wanita itu menyerangnya.
"Dialah yang menggodaku pertama kali!"
Wanita itu melotot marah ke arah Chu Feng.
"Nona, apakah ada kesalahpahaman? Maukah Anda memeriksa apakah ini ayahmu?"
Dengan lambaian lengan bajunya, Chu Feng segera membentuk potret Zhao Kedelapan dengan kekuatan rohnya. Hal itu segera meredakan amarah wanita itu, dan membuatnya semakin merasa kebingungan.
Ia lalu mengirimkan transmisi suara kepada Chu Feng, bertanya, "Apakah kamu sudah bertemu dengan ayahku?"
"Ya, aku baru saja bertemu dengannya. Ayahmu menunjukkan potretmu kepadaku, dan dari situlah aku tahu tentang hubungan kalian. Tapi mengapa kau marah ketika aku menyebut nama ayahmu? Apakah nama itu nama yang palsu?" tanya Chu Feng.
"Mm." Wanita itu mengangguk. Ia merasa menyesal, lalu segera menyimpan pedang emas raksasanya dan bergumam dengan kepala tertunduk, "Maafkan soal tadi."
"Jangan khawatir. Bolehkah aku tahu namamu? Aku lebih suka jika itu nama aslimu," kata Chu Feng sambil tersenyum.
Wanita itu merenung sejenak sebelum menjawab, "Zhao Zhuyin."
"Nona Zhao, saya..."
"Chu Feng. Aku sudah mendengarnya," sela Zhao Zhuyin.
Chu Feng menoleh ke arah Yuwen Yanri dan bertanya, "Saudara Yuwen, apakah Anda keberatan jika wanita ini bepergian bersama kita?"
"Aku tidak keberatan," jawab Yuwen Yanri.
"Baiklah. Saudara Yuwen, Nona Zhao, saya tidak akan bertele-tele karena kita sekarang berada di pihak yang sama. Saya tahu di mana binatang buas itu berada, tetapi itu bukanlah lawan yang mudah. Binatang itu berada di level Dewa Sejati tingkat empat. Saya ingin bertanya apakah kalian berdua memiliki kemampuan untuk menghadapi binatang buas tingkat Dewa Sejati tingkat empat," tanya Chu Feng.
"Ya, tentu saja," jawab mereka serentak.
Chu Feng tidak merasa terkejut mendengarnya. Ia sudah menduga bahwa mereka tidak mengerahkan seluruh kemampuan mereka sebelumnya meskipun telah meningkatkan kultivasi mereka ke tingkat tiga tingkat Dewa Sejati. Tidak mengherankan juga bagi para jenius sekaliber mereka untuk dapat meningkatkan kultivasi mereka hingga tiga tingkat dari yang sebelumnya.
Dan ternyata dugaannya benar.
Segala sesuatu pasti ada alasannya, termasuk mengapa monster itu berada di level Dewa Sejati tingkat empat. Itu adalah lawan yang disiapkan untuk mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
MGA BOOK VIII
ActionDalam hal potensi: Bahkan jika kamu bukan jenius, kamu bisa belajar Teknik Misterius dan keterampilan bela diri. Kamu juga dapat belajar tanpa guru. Dalam hal kekuatan: Bahkan jika kamu memiliki puluhan ribu harta, kamu mungkin tidak dapat mengalahk...