Bab 6006

135 15 0
                                    

Cahaya terang tersebut tampak mulai surut, meski masih terlihat terang dan menyilaukan.

Ada banyak sekali misteri di angkasa luas yang belum pernah tereksplorasi, namun teka-teki terbesar yang menarik perhatian semua orang pada saat ini adalah gerbang formasi roh raksasa yang membentang lebih besar dari pada sebuah alam semesta.

Semua orang dari berbagai kekuatan terlihat gelisah, tetapi mereka tidak ada yang berani untuk mulai bergerak.

Bahkan kekuatan terkuat di dunia kultivasi pun belum bergerak, mereka tidak berani bergerak di hadapan yang lainnya.

Tepat pada saat itu, seseorang keluar dari kapal perang terbang terbesar milik Rumah Suci Tujuh Alam. Semua orang tampak mengalihkan pandangan mereka.

Orang itu tampak tidak penting di latar belakang ruang yang luas, dan ia juga tidak memancarkan aura apa pun. Namun, semua orang menatapnya dengan pandangan mata yang penuh hormat. Beberapa diantaranya bahkan merasakan detak jantung mereka semakin cepat.

Dunia yang semula bising menjadi sunyi  seketika.

Ia adalah Master dari Istana Suci Tujuh Alam, Jie Tianran, orang yang dianggap paling kuat di antara para kultivator masa kini.

Jie Tianran mulai melangkah ke arah gerbang formasi roh dengan kedua tangan di belakang punggungnya, namun di tengah jalan, ia tiba-tiba menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah belakang.

"Era ini dikenal sebagai Era Dewa karena siluet yang menyelimuti Galaksi Tujuh Alam. Siluet ini melambangkan kekuatan yang melampaui imajinasi kita, dan mengilhami rasa takut serta ambisi."

"Entah ini adalah satu-satunya Era Dewa atau hal ini sudah terjadi berkali-kali sebelumnya, tidak diragukan lagi bahwa era ini adalah era yang istimewa bagi kita semua, karena ini adalah era yang sedang kita jalani pada saat ini. Semua yang kita miliki didedikasikan untuk era ini. Era ini bersinar karena keberadaan kita! Era ini milik semua orang, jadi sudah sepantasnya kita berbagi pertemuan yang tak terduga ini."

"Semuanya, jangan takut. Keluarkan semua yang kalian miliki untuk menjelajahi apa pun yang ada di dalam gerbang pembentukan roh. Apa pun yang kalian capai akan menjadi milik kalian."

Tepuk tangan meriah bergema. Bahkan Chu Feng bisa mendengarnya meski dari kejauhan.

Jie Tianran berkata bahwa ia tidak akan membatasi siapa pun untuk berkompetisi di Era Dewa ini.

Maka, beberapa orang lalu berjalan menuju gerbang formasi roh, dan lebih banyak lagi yang kemudian mengikutinya. Beberapa dari mereka tampak mengenakan harta karun miliknya. Beberapa lagi yang lain terlihat sedang melepaskan kekuatan bela diri mereka. Beberapa orang tampak membangun formasi. Banyak dari mereka yang mulai memancarkan cahaya terang sebagai hasilnya, dan mereka tampak seperti hujan meteor yang bergegas menuju gerbang formasi roh.

Itu pemandangan yang tampak sangat  luar biasa.

Kik kik kik!

Suara aneh bergema dari gerbang formasi roh.

Seekor monster hitam pekat muncul dari dalam gerbang formasi roh. Bentuknya menyerupai manusia, tetapi tingginya sepuluh ribu meter dengan mata yang terlihat berwarna merah darah dan memiliki taring raksasa, tampak hampir seperti seorang zombie. Ia memiliki sayap berwarna hitam yang mirip dengan sayap kelelawar, yang membentang lebih dari seratus ribu meter lebarnya.

Ia membuka mulutnya lebar-lebar dan melepaskan ledakan sonik yang melengking dan beriak bagaikan gelombang putih yang terlihat jelas oleh mata telanjang, yang dengan cepat menyebar ke area yang luas.

Para kultivator yang sebelumnya menyerbu ke arah gerbang formasi roh menjadi terperangkap dalam ledakan sonik tersebut. Mereka tidak merasakan ketidaknyamanan apa pun, tetapi tubuh mereka menjadi membeku di tempat.

Sesaat kemudian, ledakan sonik putih itu tiba-tiba berubah warna menjadi merah.

Darah berceceran dimana-mana. Mereka yang telah terperangkap dalam ledakan sonik, baik manusia maupun binatang buas, meledak menjadi genangan darah di angkasa.

"Binatang buas! Ada binatang buas!"

Mereka yang berhasil selamat dari musibah itu menjadi panik dan melarikan diri.

Namun, monster kelelawar raksasa itu tidak berencana membiarkan mereka lolos. Ia mulai mengepakkan sayapnya yang besar dan mengejar kerumunan itu yang telah melarikan diri. Kecepatannya begitu tinggi sehingga tidak butuh waktu lama bagi monster itu untuk dapat mengejar mereka.

Dengan sapuan cakarnya, ruang di sekitarnya terlihat bergetar. Mereka yang terkena serangannya menjadi tercabik-cabik.

"Dewa Surgawi! Itu adalah monster tingkat Dewa Surgawi!"

Semua orang tampak membelalakkan mata mereka karena menyadari bahwa monster itu sangat kuat karena monster itu adalah kultivator tingkat Dewa Surgawi!

Pada titik ini, mereka yang belum bergerak dan bahkan mereka yang berada jauh dari gerbang formasi roh segera berbalik untuk melarikan diri.

Namun pada saat itu, tampak ada kilatan cahaya terang yang menarik perhatian orang banyak. Pedang formasi sepanjang seribu meter melesat ke arah monster kelelawar itu, dengan kecepatannya yang tidak terlalu cepat.

Binatang kelelawar raksasa itu pun berhenti. Senyum sinis terbentuk di bibirnya, mengira pedang formasi itu tidak akan mampu melukainya.

Tiba-tiba, pedang formasi itu melaju dengan kencang.

Saat orang banyak menyadari apa yang telah terjadi, pedang formasi telah menusuk binatang kelelawar yang mengerikan itu dan mengakhiri hidupnya.

Sorak sorai pun keras pun terdengar.

Pedang formasi itu terbang kembali ke sosok yang tampak tidak penting dibandingkan dengan monster kelelawar itu lalu pedang itu menghilang menjadi kekuatan roh. Orang itu tidak lain adalah Jie Tianran.

Binatang buas kelelawar itu mungkin adalah kultivator tingkat Dewa Surgawi, tetapi para kultivator zaman sekarang memiliki Jie Tianran di pihak mereka! Ia sedang berdiri di garis depan, tampak seperti dewa pelindung bagi seluruh dunia.

Kik kik kik!

Suara-suara melengking lainnya terdengar bergema dari dalam gerbang formasi roh. Dentuman sonik yang beriak muncul sekali lagi, dan menyebar lebih jauh dari sebelumnya.

Banyak dari mereka yang berada dekat dengan gerbang pembentukan roh mulai berdarah dari tujuh lubangnya.

Jie Tianran segera membangun penghalang dengan lambaian lengan bajunya untuk menghentikan ledakan sonik. Kemudian, ia mulai berjalan menuju ke arah gerbang formasi roh.

Namun, beberapa detik kemudian ia berhenti. Apa yang terjadi selanjutnya membuatnya keningnya sedikit mengernyit.

Monster kelelawar yang lebih mengerikan muncul dari gerbang formasi roh sekali lagi, tetapi kali ini, jumlahnya setidaknya ada jutaan, dan itu menutupi seluruh area. Fisik dan aura mereka identik dengan yang sebelumnya.

Jutaan kultivator tingkat Dewa Surgawi?

Pemandangan ini membuat semua orang merasa putus asa.

Whoosh!

Tiba-tiba sebuah pedang tembaga muncul entah dari mana. Pedang itu kecil, tampak seperti pedang biasa, akan tetapi semua orang bisa merasakan keberadaannya. Bahkan Jie Tianran menoleh untuk melihatnya.

Pedang tembaga itu pertama-tama mengiris penghalang yang telah dibuat oleh Jie Tianran sebelum kemudian melesat melewatinya menuju jutaan monster kelelawar tersebut. Pedang itu mulai berakselerasi, mencapai kecepatan yang bahkan membuat mata Jie Tianran menyipit karena merasa terkejut.

Begitu cepatnya sehingga tidak seorang pun dapat melihat lagi bentuknya.

Sebelum ada yang bisa mengingatnya, jutaan monster kelelawar telah terbunuh semuanya. Tubuh mereka masih ada, tetapi mereka telah kehilangan nafas terakhirnya.

Pedang tembaga kecil itu berdiri di tengah jutaan tubuh monster kelelawar raksasa, dan itu memancarkan aura yang berkesan!

MGA BOOK VIIITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang