Ruang luas itu menjadi sunyi senyap.
Kerumunan orang terguncang oleh pedang tembaga tersebut.
"Siapa orang di balik pedang tembaga itu?"
Sementara kerumunan orang terlihat kebingungan, pedang tembaga itu tiba-tiba saja bergerak. Pedang itu bergerak dengan kecepatan tinggi, tetapi kali ini kerumunan orang itu mampu melacak gerakannya. Pedang tembaga melesat ke suatu area yang cukup jauh dari gerbang pembentukan roh sebelum akhirnya menghilang.
Itu adalah sebuah area kosong, tidak ada kekuatan yang ditempatkan di sana. Meski begitu, kerumunan orang tampak menatap tajam ke area tersebut, berharap untuk mengetahui pemilik pedang tembaga itu. Bahkan Jie Tianran melihat ke sana dengan kilatan aneh di matanya dan itu adalah metode deteksi khusus.
Akan tetapi, hal tersebut tidak ada gunanya.
Chu Feng, bersama dengan Naga Pertama Taois dan Naga Kedua Taois, juga melakukan hal yang sama melalui formasi pengamatan mereka, tetapi mereka juga tidak berhasil mengetahuinya.
"Orang itu tidak lebih lemah dari Jie Tianran. Kemungkinan besar ia adalah seseorang dari Era Kuno. Ia menunjukkan dominasi mereka dengan menyampaikan bahwa era ini tidak hanya diperintah oleh para kultivator era sekarang dan bahwa para kultivator Era Kuno masih lebih unggul dari para kultivator era sekarang," kata Naga Kedua Taois.
"Dibutuhkan kekuatan untuk membangun dominasi. Mereka yang berasal dari Era Kuno benar-benar sangat menakutkan. Bahkan sekarang ini, kita masih belum tahu sejauh mana kemampuan mereka yang sesungguhnya," kata Naga Pertama Taois dengan sedikit rasa takut di hatinya.
Kemunculan tiba-tiba monster kelelawar itu membuat kedua Taois itu mempertimbangkan sebuah gagasan untuk mundur. Tekanan dari monster kelelawar itu begitu besar sehingga mereka merasa seperti sekelompok anak kecil yang mencoba melawan sekelompok pria dewasa. Itu adalah pertempuran yang tidak bisa dimenangkan oleh mereka.
Hal yang meragukan adalah apakah Jie Tianran memiliki sarana untuk dapat menghadapi semua monster kelelawar itu.
Namun, pemilik pedang tembaga itu dapat menghancurkan monster kelelawar itu dengan mudah. Ini menunjukkan bahwa kekuatannya berada pada level yang berbeda.
Kekhawatiran mereka hanyalah orang yang telah membunuh monster kelelawar itu bisa jadi adalah musuh mereka di masa depan. Pikiran untuk harus berhadapan dengan lawan yang seperti itu membuatnya merinding.
Weng!
Tepat pada saat itu, tubuh binatang kelelawar mengerikan itu mulai hancur menjadi sekumpulan aura hitam.
Jie Tianran segera membangun formasi dalam upaya untuk menyegel aura hitam tersebut, namun yang mengherankan, aura hitam itu berhasil menyelinap melalui formasi milik Jie Tianran dan merembes kembali ke gerbang formasi roh.
"Apakah monster kelelawar itu adalah monster yang telah disulap? Tapi mereka terlihat sangat nyata! Mungkinkah ada entitas kuat yang bersembunyi di Era Dewa?" gumam Naga Kedua Taois.
"Hal itu mencoba memberi tahu kita bahwa tidak akan mudah untuk mendapatkan kekuatan di dalam Era Dewa," jawab Naga Pertama Taois. Ia lalu menoleh ke arah Chu Feng dan bertanya, "Bagaimana menurutmu, teman muda Chu Feng? Apakah kamu masih berkeinginan untuk masuk?"
"Ini memang hal yang berisiko, tetapi keuntungannya pastilah juga besar. Kita sudah berada di tempat ini, kita tidak boleh kembali tanpa berusaha untuk mencobanya," jawab Chu Feng.
"Baiklah. Kami akan ikut denganmu," kata Naga Pertama Taois.
Ia lalu mengeluarkan dua harta karun emas—satu menyerupai bola mata, dan satu lagi menyerupai hati. Kedua harta karun ini masing-masing telah ditempeli kertas jimat.
Naga Pertama Taois lalu merobek kertas jimat di benda yang berupa bola mata, dan harta karun itu dengan cepat mengembang menjadi sebuah formasi.
"Teman muda Chu Feng." Kata Naga Pertama Taois sambil menoleh ke arah Chu Feng.
Chu Feng pernah mendengar tentang harta karun ini—Naga Pertama Taois telah secara khusus mempersiapkannya untuk ekspedisi ini. Karena itu, Chu Feng segera melangkah ke dalam formasi tanpa ragu-ragu.
Setelah itu, Naga Pertama Taois merobek kertas jimat dari benda berupa jantung. Harta karun berupa jantung itu juga dengan cepat berkembang menjadi sebuah formasi.
Naga Kedua Taois melangkah ke dalam formasi tersebut.
Dengan menggunakan kertas jimat sebagai pisau, Naga Pertama Taois mengiris jarinya dan meneteskan darahnya di kedua harta tersebut lalu kemudian membentuk segel tangan.
Kedua harta karun itu memancarkan cahaya yang cemerlang saat mereka dengan cepat menyusut menjadi seukuran bola mata dan jantung biasa. Bola mata dan jantung ini identik dengan milik Naga Pertama Taois, baik dari segi penampilan maupun aura.
Naga Pertama Taois kemudian meletakkan kedua harta tersebut masing-masing ke rongga mata dan area jantungnya, sehingga tampak seolah-olah itu merupakan bagian dari tubuhnya.
"Bagaimana perasaanmu, pahlawan muda Chu Feng? Apakah kamu merasa tidak nyaman?" tanya Naga Pertama Taois.
"Saya merasa baik-baik saja, Tetua," jawab Chu Feng.
Harta karun tersebut memungkinkan mereka bertiga menjadi satu kesatuan, sehingga memudahkan mereka untuk bepergian bersama dan menghindari beberapa formasi. Beberapa harta karun dapat dengan paksa memisahkan para penantang untuk mencegah mereka bekerja sama.
Jika mereka memasuki gerbang formasi roh secara normal, Chu Feng akan berada dalam bahaya besar jika ia sampai terpisah dari kedua penganut Tao tersebut. Demikian pula, kedua penganut Tao tersebut akan kesulitan untuk membuat kemajuan tanpa petunjuk dari Chu Feng.
Oleh karena itu, Naga Pertama Taois menghabiskan sejumlah uang yang sangat besar untuk membeli harta karun tersebut setelah mengetahui bahwa Chu Feng ingin mengolahnya.
Sementara itu, Jie Tianran telah memimpin pasukan Istana Suci Tujuh Alam untuk memasuki gerbang formasi roh.
Kebanyakan orang ingin menyerah setelah menyaksikan kehebatan binatang kelelawar raksasa itu, tetapi ketakutan mereka segera sirna saat mereka melihat Jie Tianran membuka jalan di depan, jadi mereka pun ikut memasuki gerbang formasi roh tersebut.
Tentu saja, para junior masuk melalui pintu masuk junior.
Bahkan jika ada bahaya yang sedang mengintai di sana, kesulitannya harusnya telah dikurangi. Setidaknya, para ahli yakin bahwa junior mereka akan mampu menghadapi apa pun yang muncul di hadapan mereka.
Naga Pertama Taois pertama-tama menyamarkan dirinya dengan harta karun sebelum mulai bergerak. Ia tidak repot-repot untuk menyembunyikan dirinya karena ia yakin bahwa bahkan Jie Tianran tidak dapat melihat penyamarannya.
Ia menyelinap ke tengah kerumunan, karena berpikir bahwa mereka akan bisa bekerja sama dengan ahli lainnya jika diperlukan.
Ia segera melangkah ke dalam gerbang formasi roh dan mendapati dirinya berada di suatu tempat yang mengingatkan pada sebuah lorong teleportasi. Awalnya, terlihat seperti tidak ada hal yang salah, Naga Pertama Taois hanya berpikir bahwa perjalanannya sangat panjang karena gerbang formasi roh itu terlalu besar. Rasanya seperti ia telah melangkah ke dunia raksasa.
Tiba-tiba, gelombang kekuatan roh yang dahsyat menyelimutinya.
Chu Feng merasakan gelombang energi teleportasi telah menyelimuti dirinya, dan sekelilingnya tiba-tiba berubah. Ia dibawa keluar dari lorong teleportasi yang tampaknya tak berujung, kemudian ditempatkan di alam redup yang ditutupi oleh batu-batu berwarna gelap.
"Para tetua? Para tetua?"
Chu Feng menyadari bahwa ia telah dikeluarkan dari harta karun yang telah disiapkan oleh Naga Pertama Taois. Setelah memeriksa sekelilingnya dan berteriak dengan keras, menjadi jelas baginya bahwa harta karun tersebut telah gagal berfungsi atau tidak cukup ampuh untuk menghindari formasi di tempat ini.
Bagaimanapun juga, Chu Feng telah terpisah dari Naga Pertama Taois dan Naga Kedua Taois.
"Ini sangat menyebalkan."
Tidak terlihat optimis bagi seorang Dewa Setengah seperti dirinya untuk berada di tempat yang seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
MGA BOOK VIII
AksiDalam hal potensi: Bahkan jika kamu bukan jenius, kamu bisa belajar Teknik Misterius dan keterampilan bela diri. Kamu juga dapat belajar tanpa guru. Dalam hal kekuatan: Bahkan jika kamu memiliki puluhan ribu harta, kamu mungkin tidak dapat mengalahk...