Ekspresi Daoist Starseizer terlihat muram di sepanjang jalan. Ia merasa khawatir.
Baru setelah mereka memasuki formasi teleportasi dan meninggalkan medan bintang, Daoist Starseizer akhirnya mulai bicara, "Kalian pasti sudah bertemu dengan pemilik Istana Bergerak."
Ekspresinya yang serius dan gugup membuat Chu Feng dan yang lainnya menyadari betapa berbahayanya penguasa Istana Bergerak itu.
Tetapi sekali lagi, Istana Bergerak merupakan suatu entitas yang tidak dapat diganggu oleh siapa pun di era sekarang ini, jadi pemiliknya pastilah sangat kuat.
"Chu Feng, kamu sudah berhasil membersihkan formasi tersebut. Apakah orang itu memberitahumu tentang sesuatu?" tanya Daoist Starseizer.
"Aku hanya tahu kalau ia berasal dari Era Kuno, tapi aku tidak yakin tentang hal lainnya," jawab Chu Feng.
"Apakah ia memperlihatkan dirinya sendiri padamu?"
"Ya, ia melakukannya."
Chu Feng mengira bahwa pria berambut putih dan berbaju hitam itu tidak akan keberatan jika Chu Feng membicarakannya karena ia telah menampakkan dirinya. Chu Feng pun mulai menjelaskan penampilan pria itu kepada Daoist Starseizer.
"Rambut putih dan baju besi hitam?
Mata Daoist Starseizer tampak membelalak mendengarnya. Ia dengan cepat menggambar potret di udara dengan jarinya. Sulit untuk melihat ciri-ciri orang dalam potret itu karena tubuhnya yang bercahaya, tetapi ia terlihat mengenakan baju besi hitam.
Orang dalam potret itu mirip dengan pria berambut putih dan berbaju besi hitam yang pernah dilihat oleh Chu Feng.
"Penatua, apakah kamu pernah bertemu dengannya sebelum ini?" tanya Chu Feng.
Pertanyaan itu semakin menyulut kegugupan Daoist Starseizer, karena mengisyaratkan bahwa orang yang digambarnya adalah orang yang sama dengan orang yang pernah ditemui oleh Chu Feng.
"Saya belum pernah bertemu langsung dengannya, akan tetapi saya pernah melihat sebuah lukisan dinding besar dirinya di tempat warisan peninggalan kuno," jawab Daoist Starseizer.
"Ayah, apa lagi yang Ayah ketahui tentang dirinya?" tanya Huahua.
"Uhuk.. uhuk..!." Daoist Starseizer batuk sedikit. "Bukankah aku sudah bilang padamu untuk memanggilku dengan sebutan tuan?"
Daoist Starseizer kemudian menoleh ke arah Chu Feng dan menjelaskan, "Huahua adalah putri angkatku."
Daoist Starseizer nampaknya khawatir Chu Feng akan salah paham.
"Saya sudah mengetahuinya," jawab Chu Feng.
"Ayah, Chu Feng bukanlah orang luar," kata Huahua.
Daoist Starseizer mengarahkan pandangan tak berdaya ke arah Huahua.
Dulu, Huahua memang memanggilnya guru, karena memang itulah yang selalu diperintahkannya. Namun suatu hari, ia mendengar pepatah 'orang yang baik hati itu adalah seperti seorang ayah', dan oleh karenanya, ia mengakui bahwa Daoist Starseizer sebagai ayahnya dan mulai memanggilnya seperti itu.
Daoist Starseizer mengerti apa yang dipikirkan oleh Huahua. Huahua tidak memiliki orang tua dan ia telah membesarkannya sejak kecil. Meski begitu, ia tidak suka Huahua memanggilnya sebagai ayahnya karena Daoist Starseizer selalu menganggap Huahua sebagai muridnya.
Meski begitu, ia tidak terlalu ketat dalam menegakkannya karena ia adalah satu-satunya kerabat Huahua, dan Daoist Starseizer memahami keinginan Huahua untuk memiliki sosok ayah dalam hidupnya. Bagaimanapun, ada perbedaan antara seorang majikan dan seorang ayah.
"Saya hanya melihat lukisannya saja, tetapi jika apa yang tergambar dalam lukisan itu benar adanya, ia pastilah orang yang sangat menakutkan," kata Daoist Starseizer.
Chu Feng dan yang lainnya menatap Daoist Starseizer, menunggu ia melanjutkan ceritanya.
"Kemampuannya tidak terlihat jelas dalam lukisan itu, tetapi yang menakjubkan tentangnya adalah naga hitam yang sedang ditungganginya. Naga hitam itu sangat besar sehingga dapat dengan mudah melahap Alam Atas."
"Apa?! Bukankah itu berarti ia dapat menghancurkan banyak alam hanya dengan kibasan ekornya? Bahkan gerakannya akan membawa malapetaka bagi sebuah alam!" seru Huahua.
"Menurut lukisan itu, lukisan itu memang tampak memanfaatkan kekuatan tersebut, meskipun mungkin juga pelukisnya melebih-lebihkan detailnya. Kita sering kali kesulitan untuk memahami secara akurat kekuatan orang-orang yang jauh lebih kuat dari kita, jadi kita sangat bergantung pada imajinasi kita untuk membayangkan kemampuan mereka."
"Bagaimanapun, tidak diragukan lagi orang itu sangat kuat. Bahkan jika lukisan itu dilebih-lebihkan, dirinya tetaplah seseorang yang tidak dapat disinggung oleh para kultivator dan spiritualis dunia masa kini."
"Kekuatan-kekuatan dari Era Kuno telah mulai bermunculan, dan mereka tidak menunjukkan toleransi terhadap para kultivator masa kini. Tidak apa-apa jika orang itu bersikap netral, tetapi jika ia memilih untuk berpihak pada para kultivator Era Kuno, apakah menurutmu kita akan memiliki kesempatan?" tanya Daoist Starseizer.
"Kita tidak akan punya peluang sama sekali, atau setidaknya itulah yang akan terjadi pada Sekte Abadi Kubah Surgawi," kata Xia Xingchen.
Karena tumbuh besar di Sekte Abadi Kubah Surgawi maka Xia Xingchen punya gambaran tentang seberapa kuat sekte itu. Meskipun cukup kuat untuk menguasai sebuah galaksi, sekte itu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Rumah Suci Tujuh Alam dan Klan Ikan Laut Abadi.
Jika para ahli dari Era Kuno sekuat yang dikatakan Daoist Starseizer, tidak akan ada pertempuran sama sekali, yang ada hanyalah pembantaian sepihak. Bahkan Rumah Suci Tujuh Alam dan Klan Ikan Laut Abadi tidak akan memiliki kesempatan sama sekali, apalagi hanya Sekte Abadi Kubah Surgawi.
Xia Xingchen telah mendengar desas-desus bahwa Rumah Suci Tujuh Alam dijaga oleh kekuatan yang kuat, tetapi seberapa kuatkah kekuatan itu? Mungkinkah itu lebih kuat dari Sekte Bela Diri Leluhur? Mungkinkah itu lebih kuat dari para ahli dari tahun-tahun awal era sekarang?
Patut dicatat bahwa bahkan para penguasa pada tahun-tahun awal era sekarang pun tak berdaya di hadapan Istana Bergerak!
Semakin Xia Xingchen memikirkannya, semakin ia terjerumus dalam keputusasaan.
Sesaat kemudian ia menoleh ke arah Chu Feng dan bertanya, "Chu Feng, apa lagi yang dikatakan oleh orang itu? Mengapa ia meninggalkan formasi itu? Apakah menurutmu ia menyimpan dendam terhadap para kultivator zaman sekarang?"
Huahua menambahkan, "Saya tahu ia memandang rendah diri saya."
"Tapi itu tidak berarti ia akan meremehkan Chu Feng," kata Xia Xingchen.
Huahua menggelengkan kepalanya dan mendesah. Kejadian ini memaksanya untuk mengakui bahwa ada jurang pemisah yang besar antara dirinya dengan Chu Feng.
"Penatua, orang itu tidak mengatakan apa-apa, tetapi saya tidak berpikir bahwa ia memusuhi kita. Saya telah bertemu dengan orang-orang kuat yang memusuhi kita, dan orang-orang itu hanya akan melakukan pembantaian," kata Chu Feng.
"Itu sangat masuk akal," jawab Xia Xingchen.
Namun, pengetahuan bahwa orang sekuat itu berada di dunia kultivasi membuat mereka gelisah. Segala yang mereka pedulikan dapat hancur dalam sekejap mata atas kemauan orang itu.
Mereka tidak dalam posisi yang baik.
"Kadang-kadang, ada baiknya untuk mempercayai insting kita. Jika Chu Feng yakin orang itu tidak memusuhi kita, mengapa kita tidak menerimanya begitu saja? Adalah bodoh untuk mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi. Kita tidak dapat melakukan apa pun tentang hal itu, jadi mari kita hadapi saja saat hal itu terjadi," kata Daoist Starseizer.
"Penatua sangat benar." Chu Feng mengangguk sambil tersenyum.
Daoist Starseizer juga tersenyum. Ia lalu mengirimkan transmisi suara kepada Chu Feng, bertanya, "Chu Feng, apakah kamu di sini untuk bertanya tentang urusan ibumu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
MGA BOOK VIII
ActionDalam hal potensi: Bahkan jika kamu bukan jenius, kamu bisa belajar Teknik Misterius dan keterampilan bela diri. Kamu juga dapat belajar tanpa guru. Dalam hal kekuatan: Bahkan jika kamu memiliki puluhan ribu harta, kamu mungkin tidak dapat mengalahk...