"Saya jg rasanya seperti dibuang", yoon ji-hoo mengutarakan apa yg ia rasa, setelah melempar boneka tali ditangan nya ke ke keranjang sampah samping tempat tidur. Rasanya seperti dibuang oleh min Seo-hyun, itulah yg dirasa yoon ji-hoo. Marah kecewa sedih, perasannya campur aduk tak bisa di jelaskan. Oh...patah hati."Kalau ada yg tidak dibuang disini... Itu kamu", balas min seo-hyun dengan lembut, ia juga merasa sedih.
Ji-hoo berdiri dari duduk di pinggir ranjang tidur dalam ruang---kamar dalam hotel berbintang yg disewa min seo-hyun. Berbalik membelakangi min seo-hyun, setelah mengambil dua langkah. "Jangan berbohong. ".
Oke, kita mulai drama nya! Musik mellow biola bersama piano terdengar menambah suasana sendu drama cinta keduanya.
Min seo-hyun, " Kalau saya bohong, maka ini tidak akan menganggu saya apabila kamu melihat ke orang lain".
Mendengar hal tersebut, yoon ji-hoo menoleh pada min seo-hyun. "Apa yang kamu katakan?".
Min seo-hyun, " Ketika kamu mendekati gadis itu, saya tidak tahu kenapa, tapi hati saya hancur. Lucu, kan? ".
Yoon ji-hoo, " Aku tidak sedang ingin bercanda ".
Min seo-hyun, " Tapi bukankah bagus? Ji-hoo sudah menjadi pria sekarang".
Ji-hoo, "jangan bercanda! Kamu akan melakukan apa yg kamu mau. Tapi kamu akan mengikat saya sekarang dan melepaskan saya besok, jadi saya tidak bisa mendekati atau menjauhimu. Saya hanya mainan".
Min seo-hyun, " Jika saya kehilanganmu, saya tidak akan bisa tidur".
Yoon ji-hoo, "Siapa yang melihat siapa? Hanya melihat min seo-hyun selama 15 tahun, tidakkah cukup? Saya juga seorang pria! Pria yang sangat ingin memiliki wanita bernama min seo-hyun! ". Akhirnya ji-hoo melampiaskan, mengutarakan apa yg dihati nya selama ini yg ingin sekali ia sampai kan pada perempuan 23 tahun yg kini memeluk begitu semua perkataannya selesai ia utarakan.
Pelukan yg selalu membuat yoona tenang. kesalnya, marahnya sedihnya Pemuda yoon ini mereda laksana api yg terkena air.
Min seo-hyun, " Saya tahu, saya juga. Maaf jihu, saya sangat minta maaf."
Semua terdengar jelas di telinga seul-ha, berdiri beberapa langkah di belakang jandi. Melihat female lead dunia K-Drama Boy over flower, melihat semua adegan dalam kamar melalui celah pintu yg entah tak tertutup sempurna atau di buka sedikit oleh heroin, sudah tau kalau bakal makin makan hati sendiri masih aja tetap melihat, entah apa yg di dalam kepala heroin itu sampai melakukan tindakan melukai hati sendiri.
Kamar mewah itu pasti memiliki dinding dan pintu kedap suara, namanya juga bangunan hotel berbintang. Tapi karena pintu nya sedikit terbuka, cukup untuk mengintip tanpa ketahuan, jadi suara dari dalam terdengar jelas oleh seul-ha yg berdiri di belakang jan-di tanpa ekspresi apapun. Cinta Romansa seperti itu adalah hal yg tak seul-ha mengerti hingga sekarang, bahkan meski ia selama ini tinggal di part house yg penuh cinta dari dua pasangan suami istri, paman dan bibi part, juga paman dan bibi won. Ia hanya mengerti secara teori saja, data dan tulisan dari kertas, juga penglihatan dan pendengaran nya.
"Jan-di, saran ku sebaiknya kau tutup pintu itu dan segera pergi sebelum ketahuan." Panggil seul-ha dengan suara pelan yg terdengar jelas oleh jandi, karena jarak keduanya dekat,seul-ha tepat di belakang jan-di. Mengejutkan jandi, reflek berbalik. keduanya hampir ketahuan oleh dua insan, beda gender dan usia, didalam kamar. Kalau seul-ha tak dengan sikap menutup mulut jan-di dengan tangan kanannya. "Kau mau ketahuan ya?".
".. Se.. Seul-ha? Ini... "
"You stalking Him.". Sela seul-ha, menyela penjelasan gagap jan-di yg gugup. Menatap skeptis, jelas seul-ha yg bosan kambuh iseng nya. " I don't know you pervert, jan-di nim".
