Part 1 [Revisi]✓

430 17 3
                                    

Happy reading
Selamat membaca
Jangan lupa vote and komen📖

Dalam alunan rintik hujan serta bising suara hewan malam, seorang pemuda terdiam menatap kelam langit malam berpegang pada pembatas balkon.

Tidak sedikit pun bergerak ia tetap pada posisi menikmati bagaimana dingin nya air hujan membasahi seluruh tubuh nya. Melupakan sejenak akibat yang akan terjadi ke depan nya.

Bahkan masih terlihat jelas terdapat lukisan luka lebam yang membiru dan ukiran sayatan yang membekas pada tubuh nya tidak lupa juga hiasan telapak tangan ikut tercetak pada kedua pipi nya.

Pemuda itu tidak bergeming bahkan air hujan tidak membuat diri nya kesakitan, seakan-akan mengisyaratkan bahwa semua luka pada tubuh nya bukan lah hal baru.

Tatapan pemuda itu kosong bagai raga tanpa jiwa dan terselimuti kekecewaan yang sangat dalam sampai mampu membuat siapapun terhipnotis.

Sepatah dua patah kata tidak mampu untuk ia ucapkan, lidah nya terasa kelu untuk bersuara hati nya terasa sakit untuk mengutarakan keluh kesah nya.

Tes Tes

Dinding pertahanan yang sejak lama ia bangun roboh begitu saja dalam sekejap mata, airmata lolos tanpa permisi ikut menyatu dengan derai air hujan.

Pemuda itu terjatuh lemas tidak mampu untuk berdiri lagi, rasa sesak kian menghampiri menggerogoti seisi hati, ia meremas kencang dada nya dengan harapan rasa sesak itu perlahan menghilang.

Tapi percuma! Sekeras apapun pemuda itu mencoba pada akhir nya rasa sesak itu malah semakin menjadi-jadi tidak terbendung lagi, isakan pilu nya begitu menyayat bahkan langit seolah tahu kesedihan nya.

Pemuda itu tidak lain adalah Gavin Reyza Kyle seorang bocah polos nan naif yang dibekali hati sekuat baja mampu bertahan dengan segala rasa sakit yang menerjang kehidupan nya.

Tapi hati sekuat baja itu perlahan melebur meninggalkan rasa sakit yang menyiksa, ia memilih untuk menyerah pada rasa sakit yang belum tentu berlangsung sebentar.

Takdir kehidupan nya begitu berantakan seolah sang pencipta enggan untuk membuat diri nya bahagia, selalu saja ada rasa sakit yang mengetuk hati kecil nya setiap hari.

Hidup dalam belenggu kebencian keluarga nya membuat Gavin menjadi sosok pemuda tegar dengan topeng senyuman manis yang selalu ia kenakan.

Andai saja hidup nya di penuhi kasih sayang keluarga nya mungkin Gavin akan sangat bahagia tapi realita menyeret diri nya menuju titik terdalam pada kisah yang memilukan.

Tujuh belas tahun bukan waktu yang singkat, selama itu Gavin berusaha untuk bisa mendapatkan kasih sayang keluarga nya. Sayang sekali yang selalu dia dapatkan hanya bentakan, hinaan bahkan pukulan.

Sejauh apapun kesabaran seorang manusia pasti ada batasan nya, pada saat ini juga Gavin sudah mencapai batasan itu, diri nya lelah dan penat untuk sekedar hidup, sekarang tujuan nya hanya ada dua yaitu pergi dan tidur selama nya.

Dengan tubuh pucat dan dingin Gavin bersusah payah berdiri dengan memegang pembatas balkon, tatapan pemuda itu tertuju ke bawah sana, sekilas senyuman miris tercetak di wajah nya.

Brak

Dalam sekali loncat pemuda manis itu sudah sampai di bawah sana, rasa sakit perlahan menerpa seisi tubuh nya, darah bercucuran dari sela-sela hidup telinga bahkan mulut.

Sebelum kegelapan merenggut sayup-sayup Gavin mendengar teriakan keras memanggil nama nya. Seseorang yang selama ini dia ingin gapai namun selalu menjauh secara perlahan-lahan.

"Pa-pah" lirih Gavin sebelum akhir nya tidak sadarkan diri.




TBC

Gavin Or Gevan [Ft Transmigration]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang