[Part 31]🐼

90 8 0
                                    

Happy reading
Selamat membaca
Jangan lupa vote and komen📖

Setelah kepergian ibunya Kenzo menjadi pribadi yang tertutup. Pemuda dingin itu seakan sulit tersentuh oleh orang lain kecuali jika itu keluarganya. Meski dia lebih terbuka ketika bersama Xavier daripada bersama abang dan adiknya.

Melihat pemuda yang sangat jarang berekspresi kini menangis pilu membuat Xavier merasakan sesak, dulu seharusnya dia lebih dewasa dan berpikir jernih sebelum membuat keputusan sefatal ini.

Akibat mementingkan ego dan perasaannya sendiri, Triple K malah mengikuti jejaknya dan ikut membenci putra bungsunya sendiri. Semua sudah berlalu tidak ada yang bisa di lakukan nasi sudah menjadi bubur.

Tunggu!

Belum semua belum berakhir! Masih bisa di perbaiki karna kesempatan kedua sudah ada dalam genggamannya. Nasi memang sudah menjadi bubur tapi ada masanya ketika bubur itu bisa kita racik sedemikian rupa untuk menjadi sesuatu yang berbeda.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Xavier menggendong Kenzo lalu membawa pemuda dingin itu masuk kedalam mansion tidak lupa Kevin dan Kenzi ikut menyusul.

"Sudah, nanti sesak" ujar Xavier menuangkan air kedalam gelas lalu memberikannya pada Kenzo. Pemuda dingin itu langsung menegak habis air yang di berikan Xavier.

"M-makasih dad" ucap Kenzo memberikan gelas yang dia pegang pada Xavier lalu mengusap kedua pipinya.

"Em dad?" Sela Kenzi.

"Kenapa? Kamu mau minum juga Zi?" Tanya Xavier mengerenyit bingung melihat kearah Kenzi.

"E-enggak, Zizi cuman mau nanya, daddy pulang sendiri?" Tanya Kenzi.

Saat mendengar teriakan Kenzo, Kenzi dan Kevin berlari ke taman belakang mansion karna teriakan itu terdengar dari sana namun tidak terduga Xavier yang mungkin baru sampai ikut berlari ketaman belakang mendahului Kevin dan Kenzi.

Kenzi sedari tadi menyadari jika Xavier masuk kedalam mansion sendirian, padahal Kenzi sudah penasaran setengah mati dengan orang itu.

"Astaga! Daddy lupa, kalian tunggu disini dulu yah" Xavier berjalan keluar mansion meninggalkan triple K.

Karna terlalu panik mendengar putranya berteriak Xavier sampai lupa dengan Gevan yang tertidur dimobil. Membuka pintu mobil Xavier terkekeh pelan melihat putra bungsunya tertidur nyenyak dengan wajah menggemaskan.

"Avin ayo bangun" ucap pelan Xavier menusuk-nusuk pipi cubby Gevan membuat pemuda manis itu terusik.

"Ugh masih ngantuk papah~" Gevan menahan tangan Xavier lalu menaruhnya di atas kepalanya. Xavier yang faham dengan tindakan putranya langsung mengusak pelan surai pemuda manis itu sembari terkekeh pelan.

Jika terus seperti ini rasanya Xavier ingin mengurung Gevan hanya untuk dirinya saja tapi Xavier tidak segila itu, hm entahlah lihat saja kedepannya akan seperti apa.

Xavier segera memangku Gevan, cukup berat tapi bukan masalah besar. Pemuda manis itu masih enggan membuka mata maka dari itu Xavier akan membawa Gevan kedalam kamar miliknya.

"Sstt jangan berisik" ucap pelan Xavier pada triple K, ketiga pemuda itu mengangguk faham meski sudah geram ingin bersuara dan melihat siapa orang itu, wajahnya lagi dan lagi tidak terlihat karna menyusup pada leher Xavier, terlihat familiar tapi siapa?.

"Nanti daddy kasih tau" ujar Xavier berjalan menaiki tangga meninggalkan triple K di ruang tamu, tadinya ketiganya akan mengikuti Xavier namun pria paruh baya itu dengan tegas melarang membuat triple K kesal.

"Siapa sih gue penasaran banget anj!" Geram Kenzi berhasil mendapatkan pukulan telak dari Kevin pada kepalanya.

"Bahasa mu Zi!" Tegas Kevin menatap datar Kenzi membuat sang empu meneguk ludah kasar.

"Heeh maaf, lagian Zizi kesel banget terus penasaran yakan Zo" ucap Kenzi menyenggol bahu Kenzo lalu beranjak menuju dapur entah apa yang akan dilakukan pemuda itu.

Kenzo mengangguk, tidak hanya Kenzi saja dia juga memang penasaran dengan pemuda itu sudah seminggu dan masih belum juga melihat wajahnya.




TBC

Info : mungkin cerita nya agak belibet atau kaya itu-itu aja, mohon maaf yah author juga lagi belajar buat bikin cerita.

Author juga lumayan jenuh dan hampir kehabisan ide tapi moga aja bisa sampe end.

Buat kalian yang masih setia baca cerita ini masih sebanyak- banyaknya. Karna berkat kalian Author semangat buat up.

Oh iya! Buat kalian yang punya Saran atau kritik komen di bawah yah👇

Tapi jangan pedes" ntar mirip tetangga sebelah🗿

Gavin Or Gevan [Ft Transmigration]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang