18✓

429 25 0
                                    

Pagi harinya...si kediaman Dion...

"Mas...tolong bangunkan si kembar, mereka harus sekolah".

"Iya baiklah...".

Dion yang sedang meneguk kopinya itu berjalan menuju lantai atas dimana kamar anak-anaknya berada.

Sedangkan asya dia sedang sibuk memasak untuk sarapan.

"Alpa...Alvi hey...bangun nak sudah jam berapa ini, kalian harus sekolah".

"Ngghh..yeahhh 5 menit pah" Alvi.

"Oke kalau mau kena amarah mamah mu tidur aja yang nyenyak".

Kedua anak kembar itu langsung membuka mata mereka dan langsung terduduk.

"Jangan dong pah, kita gakmau sampe telinga kita merah" Ucap Alva.

"Yaudah cepet mandi terus ke bawah sarapan sebelum mamah kalian yang manggil kalian kesini".

"Siap boss otw sekarang juga" kedua nya langsung ngibrit ke kamar mandi.

Jangan heran mereka emang suka mandi bareng gakpapalah kembar ini, hemat air juga kan lumayan duit bayar tagihan air nya nyisa buat emaknya shopping😭.

"MAH...ZEIN BERANGKAT..." Teriak Zein sambil berlari kecil menuju luar.

"HEH..MASIH PAGI INI BIASANYA JUGA GAK BERANGKAT JAM SEGINI...SARAPAN DULU HEY..." Teriak asya sambil mengikuti anaknya keluar sambil membawa cungkil di tangannya.

"TAR AJA DI SEKOLAH...ZEIN MAU SEKALIAN JEMPUT CALON MANTU MAMAH" Teriaknya lagi sambil menjalankan motor nya.

"Oalah mau jemput calon mantu toh...YAUDAH HATI-HATI BAWA PULANG KEMARI YAK" Asya.

Asya kembali ke dalam karna ia lupa kalau sedang memasak sarapan semoga aja kagak gosyong...
.
.
.
Di kediaman Pak Arman(rumah Zan)..

"Zan bangun nak...cepat mandi lihat tunanganmu sudah menunggu di bawah" Ucap ibu Zan dengan lembut.

"Ngghh...tunangan apa sih Bu Jan ngadi-ngadi deh" Ucapnya dengan suara khas orang bangun tidur.

"Heh lupa yak...semalem kan abis tunangan".

"Eh iya ya...tadi apa Bu, Zein nunggu di bawah".

"Yang sopan loh sama calon suaminya mas manggil nama dia lebih tua dari kamu, manggilnya mas gitu atau apa tuh kalau anak jaman sekarang, be-bebeb ah iya bebeb gitu manggilnya".

"Ihhh...ibu tau dari mana sih panggilan alay kek gitu".

"Ah udahlah gak penting cepet mandi terus ke bawah, kalau lama nanti ibu suruh nak Zein buat nyamperin kamu kesini".

"Eh iya iya Bu ini Zan mau langsung mandi nih".
.
.
.
Zan turun dengan seragam sekolahnya, dan dia melihat Zein sedang duduk di ruang tamu bersama dengan ayah juga mas nya.

"Itu dia sudah siap..." Ucap mas Malik.

Zein menatap Zan dan melempar senyuman pada Zan.

"Ternyata kulkas berjalan juga bisa senyum" Batin Zan.

"Zan...lihat tunanganmu menjemputmu...cepat bawa dia ke meja makan lalu kalian sarapan dahulu sebelum berangkat sekolah" Ayah Zan.

Zan mengangguk dan mengajak Zein menuju meja makan.

Acara sarapan mereka selesai dan sekarang Zan serta Zein sudah berada di halaman rumah Zan.

Zein memakaikan helm pada Zan, lihatlah disaat situasi nya seperti semalam orang ini akan berbicara banyak tapi saat sudah seperti biasa maka dia akan mulai mengirit bahkan tidak bicara sama sekali.

"Kebiasaan..." Ucap Zein saat mereka sudah menaiki motor.

Zein menaruh tangan Zan di pinggangnya...

Lalu Zein mulai menjalankan motornya...

Jan tanya keadaan Zan gimana dia udah menjerit di dalam hati dan wajah nya memerah sekarang untunglah tertutup helm jadi gak keliatan saltingnya.

Sesampainya di depan gerbang sekolah, Zan meminta Zein untuk berhenti namun tak di gubris sama si empu.

Sampai akhirnya mereka tiba di parkiran sekolah dan lihat sekarang mereka menjadi pusat perhatian.

Zan segera turun dan membuka helm nya, dia tersenyum tipis pada Zein.

"Aku duluan ke kelas ya" ucapnya.

"Tunggu...".

Zein membuka tas nya lalu mengambil sesuatu dari dalam sana.

"Nih..." Zein menyodorkan kresek putih dengan bertuliskan Indomaret.

"Terimakasih..." Zan langsung menerima itu dan tidak sopan jika bertanya apa itu lebih baik ia terima saja tanpa banyak tanya.

"Kalau gitu aku duluan" Zan melempar senyum kembali dan pergi meninggalkan Zein.

Sedangkan Zein masih stay liatin punggung Zan yang masih terlihat sampai sudah tak terlihat barulah dia juga mulai jalan menuju kelasnya berada.










Our Love||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang