28✓

371 21 0
                                    

Beberapa bulan kemudian...

Beberapa bulan sudah berlalu dan hubungan antara Zan dan zein ada kemajuan sekarang, Zan yang makin bucin sama Zein dan Zein yang terang-terangan mengatakan bahwa Zan adalah miliknya.

"Hey bangun...sudah pagi kita harus ke sekolah" Ucap seseorang yang sudah siap dengan seragam sekolahnya.

"Ngghhh...5 menit sayang" Jawab seorang lelaki yang bertubuh kekar itu.

Ya, mereka adalah Zein dan Zan yang sekarang sudah resmi menjadi pasangan Pasusu/Pasutri nih penyebutan sesuaikan aja sama keinginan kalian.

Sudah satu minggu Zan menyandang status sebagai seorang istri, dan dia serta suaminya sudah pisah rumah dari keluarganya 3 hari setelah menikah.

"Mas, bangun atau aku guyur pake air dingin dari kulkas".

"Eh jangan dong yang, nanti masuk angin".

"Yaudah bangun liat tuh jam udah mau setengah tujuh cepet aku gakmau telat".

"Iya..iya bangun nih bentar ya".

"Yaudah aku tunggu di bawah ya".

"Eeehh morning kiss nya mana yang".

Cup..

Cup..

Cup..

Cium kening, pipi lalu terakhir bibir itulah kewajiban Zan setiap pagi harus ngasih morning kiss buat paksu nya.

Oh iya ada sedikit cerita tentang kenapa bisa mereka nikah diusia muda dan masih berstatus sebagai pelajar jadi gini.

FLASHBACK ON...

"Pah Dion mau ngomong sebentar sama papah".

"Tumben kamu mau ngomong berdua sama papah, yaudah ayo kita keruang kerja papah aja".

Zein mengangguk dan mengikuti ayahnya Nadion untuk ke ruang kerjanya yang berada di lantai dua mansion kediaman Nadion.

"Kenapa? Apa ada sesuatu?".

"Emm...pah kalau Zein bilang ini papah jangan marah".

"Iya enggak bilang dulu apa masalahnya nanti kita selesaikan baik-baik".

"Jadi gini pah...Zein mau nikah sama Zan secepatnya".

"Iya kan nanti nunggu kalian lulus sekolah baru papah nikahkan".

"Enggak pah, Zein gakmau itu kelamaan...Zein maunya sekarang-sekarang".

"Ya ampun Zein kalian masih sekolah...".

"Zein gak peduli pah...Zein udah siap ko jadi suami".

"Membina rumah tangga tidak semudah itu Zein".

"Zein tau pah...Zein juga ngambil keputusan ini bukan dipikirin sehari dua hari, sejak awal pertunangan Zein udah mikirin semuanya".

"Bagaimana dengan Zan apa dia setuju?".

"Ya, aku sempat tanya waktu itu dan dia menyetujuinya".

"Kamu yakin nak?".

"Iya pah Zein yakin".

"Baiklah nak jika itu mau kamu, jika itu terbaik untuk kalian maka papah setuju saja nanti papah bicarain ini sama mama kamu".

"Iya pah, Zein udah pikirin ini baik-baik".

"Kamu yakin tidak akan menyesal kelak?".

"Tidak akan pernah pah, itu kemauan Zein sejak awal pertunangan".

"Hah baiklah nak, papah harap ini keputusan terbaik".

"Terimakasih pah...".

"Apapun untukmu nak, selama ini kamu tidak pernah meminta apapun pada papah jadi mungkin ini saatnya papah mengabulkan keinginanmu".

Nadion memeluk sang anak dengan kasih sayang yang tiada hentinya.

"Sebaiknya kita kembali nanti mama dan calon mu mencari dimana keberadaan kita".

"Baik pah...".

Mereka berdua keluar dari ruang kerja Nadion dan kembali kelantai bawah untuk ikut berkumpul di ruang tv bersama semua anggota keluarga kecuali si kembar.

FLASHBACK OFF...

Sedikit penjelasan juga masalah Ruhi dia sudah menikah 1 bulan sebelum adiknya menikah karna pada waktu Zan berkunjung untuk pertama kalinya ke mansion Nadion.

Saat itu Ruhi sudah menyandang status tunangan orang lain Yaps, Ruhi sudah bertunangan waktu itu bersama anak dari rekan bisnis ayahnya.

Nah waktu itu sekitar 1 bulan lagi Ruhi akan menikah dan Dion berencana untuk memberi jarak antara pernikahan sang kakak dan adik ini sekitar 1/2 bulanan lah.

Intinya Zein menikah tidak melangkahi kakaknya ya, dia menikah setelah kakaknya menikah.

Akhirnya Ruhi serta adiknya Zein sudah pisah rumah sekaligus mereka membina rumah tangga mereka masing-masing.

Walaupun begitu mereka selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke keluarga masing-masing dan berkumpul hingga menginap.

Ada kabar baik juga saat usia pernikahan ruhi beranjak 2 bulan dia di hadiahi tuhan janin di dalam perutnya usianya baru 2 Minggu.

Nah tepat pada saat hari pernikahan zein, ruhi memberitahukan kabar gembira itu sontak semua nya menangis bahagia apalagi asya, kebahagiaan mereka bertambah menjadi berkali-kali lipat.



Our Love||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang