Sweet Conspiracy

79 8 1
                                    

© Love and Deepspace

Hanya terjemahan. Jangan lupa untuk tinggalkan jejak ya

.

.

Seorang gadis kecil berkata pada ibunya, "Bu, lihat! Wanita itu mempunyai darah di punggungnya!"

"Shh.. Jangan menatapnya. Ayo pergi."

'Apa mereka membicarakanku?'

Aku berbalik sebaik mungkin untuk memeriksa punggungku sendiri dan melihat bercak darah besar di bajuku.

'Pasti dari luka korban... Sial... Aku tidak membawa baju cadangan...'

Aku hendak pergi ketika aku merasakan seseorang menyampirkan jaket di bahuku.

"...Zayne?"

Seseorang yang berdiri tepat di belakangku adalah Zayne yang mengenakan pakaian kasual.

"Selamat malam."

Aku ingin melepaskan jaketnya.

"Darahnya akan terkena." Kataku

Zayne dengan lembut menekan satu tangannya di bahuku. "Tidak apa-apa. Aku berurusan dengan darah setiap hari."

"Tapi—"

"Kamu tidak ingin semua orang memanggil ambulans atas namamu, bukan?"

"...Oke. Kalau begitu... Aku akan mengembalikannya setelah aku mencucinya."

"Tidak usah terburu-buru. Bagaimana caramu pulang?"

"Ada halte bus di depan."

"Aku juga menuju ke sana. Kita bisa berjalan bersama."

Aku dan Zayne berjalan berdampingan, menikmati semilir angin malam yang membawa aroma bunga yang harum dan manis.

"Apa kamu mencium bau itu, Zayne?" Tanyaku

"Bunga Osmanthus." Jawab Zayne

"Sudah mekar ya?"

"Mereka mulai mekar minggu lalu."

"Aku tidak menyangka kamu adalah tipe orang yang memperhatikan detail kecil."

Zayne melirik ke arahku.

"Kukira terlalu sibuk memikirkan pasien dan operasimu..." Sambungku

"Yah, Kamu tidak salah."

"Tapi kamu ingat kapan tepatnya bunga osmanthus mulai mekar."

"Aromanya unik. Sulit bagiku untuk tidak menyadarinya."

"Tunggu, kamu tidak mengemudi ke rumah sakit hari ini?"

"Kadang-kadang aku berjalan."

Meski hanya basa-basi, Zayne tidak memberiku apa pun kecuali jawaban singkat dan ambivalen. Sepertinya ada tembok tak kasat mata di antara kami.

Aku merasa sedikit frustrasi. Kalau saja aku bisa membuat celah kecil...

"Ngomong-ngomong, apa kamu melihat pelangi ganda beberapa hari yang lalu?"

Zayne mengerutkan alisnya, "Pelangi ganda apa?"

"Dua di antaranya muncul bersamaan setelah hujan. Bahkan menjadi berita lokal."

"Aku tidak tahu. Aku yakin aku berada di ruang operasi saat itu terjadi."

"Aku kebetulan berada di rumah ketika aku melihatnya. Aku bahkan memotret anjing laut kecilku di depan pelangi! Aku akan tunjukkan fotonya padamu."

Zayne's momentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang