Tower of Secret (5)

56 7 2
                                    

..

Zayne akan menangkapku jika aku berada di dekat Creatio Protocore.

Dan semakin aku belajar tentang Zayne, semakin besar misteri yang menyelimutinya.

Bekas luka itu terukir di dagingnya... Seseorang telah menusuknya.

Namun tidak ada orang lain yang tinggal di Menara ini. Bagaimana dia bisa terluka?

Dia juga diberkati oleh Astra. Siapa yang cukup kuat untuk melukainya? Rasa ingin tahuku melampaui hubungan kita saat ini. Dengan kata lain... Aku tidak akan pernah diberi jawaban.

Keesokan harinya aku mengunjungi perpustakaan pada tengah malam. Jas membawaku ke rak yang sama yang berisi Philos: Floral Inquiry.

"Apakah Zayne selalu membaca buku ini?"

'Semuanya... berhubungan dengan melati.'

Aku membuka buku itu dan mempelajari teksnya, memberikan perhatian khusus pada halaman-halaman yang terdapat catatan yang ditinggalkan Zayne.

" 'Sekali lagi, melati muncul...' Bagaimana kaitannya dengan semua ini?"

Aku baca catatannya keras-keras, dan menanggapi suaraku, halaman-halamannya mulai bersinar.

"Apa... yang terjadi?!"

Ketika penglihatanku kembali, aku mendapati diriku berada di lautan bunga putih. Sinar matahari keemasan menyinari ladang melati ini.

Kecuali bunganya tidak sedang mekar. Semuanya masih kuncup bunga.

Di dekatnya, ada sosok yang dikenalnya, aku kira pengamatnya, tengah mengamati ladang ini.

"Zayne? Kenapa kamu di sini? Kita di mana?"

Zayne menoleh ke arahku, kebingungan tampak di ekspresinya.

"Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"

"Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"??"

"Siapa kamu?"

Saat aku mendekatinya, aku menyadari tubuhnya hanyalah fatamorgana. Sinar matahari menembus jubahnya.

Penampilannya mirip Zayne, tapi dia tidak memiliki karakter dingin seperti sang peramal.

"Melalui cara apa kamu memasuki tempat ini?" Tanyanya

"Aku baru saja membaca... Apakah aku... ada di dalam buku itu?"

"Kamu berdiri dalam ilusi yang diciptakan oleh tulisan dan hanya kata-kata saja."

"Lalu... kamu siapa?" Tanyaku

Sudut mulutnya melengkung ke atas.

"Hantu yang hina." Jawabnya

Melihat wajah Zayne yang tersenyum adalah hal terakhir yang kukira akan kulihat dalam hidup ini.

Namun, aku sudah bertemu Jas. Aku perlahan mulai menerima kejadian aneh ini.

Zayne's momentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang