Suara decakan ciuman terdengar jelas dalam ruangan.
Aura panas semakin pekat karena dia insan berbeda gender sedang panas-panasnya memadu kasih.
Sesapan, gigitan, dan kuluman terus berulang menambah kesan panas semakin membara.
Keyna terengah, dia mendorong Jeriko yang masih asik di atasnya. Keduanya saling menatap dengan mata sayu meminta lebih dari sekedar ciuman.
"Key,"
"Sebentar," kata Keyna. Tangannya bertengger lemah di bahu Jeriko.
Cowok itu menelan salivanya susah payah, kemudian menunduk dan menjatuhkan ciuman di leher cewek itu membuat Keyna mendongak karena merasa geli.
"Jer,"
"Lo masih ragu?"
"Lo cuma mau tubuh gue?"
Jeriko langsung menarik tubuhnya menatap Keyna tak percaya. "Lo mikir gitu, Key?" tanya Jeriko tidak percaya.
Keyna mendengus, mengecup bibir Jeriko sekilas dan memutar tubuhnya hingga Jeriko berada di bawah kendalinya.
Cewek itu duduk di atas tubuh Jetiko, menatap sosok yang dia cintai dengan mata memincing.
"Ya lo gak sabaran banget!" sengutnya.
"Namanya juga udah gak tahan," balas Jeriko gak mau kalah. Pemuda itu memegangi pinggang Keyna supaya tidak jatuh.
"Sangean deh lo!" seru Keyna seraya memainkan tangannya di area dada.
Jeriko mendengus saja, dia menahan tangan Keyna sebelum semakin menjalar kemana-mana. "Gak usah bahas itu lagi deh, sebelum gue ajak kesini lo udah setuju. Sekarang kenapa berhenti?"
Apapun yang berurusan dengan Keyna selalu membuat Jeriko tidak sabar. Dia bukan laki-laki sok puitis yang akan menjaga pacarnya atau segala macam. Tapi, ketika dia memang benar-benar bisa mendapatkan Keyna, maka selamanya dia akan mempertanggungjawabkan kelakuannya.
Jeriko tidak akan membuang Keyna, dia tidak akan hanya mau enaknya. Jeriko bukan pria brengsek yang akan berperilaku demikian.
Dia cinta dengan Keyna, bahkan ketika perempuan diatasnya itu mengajaknya putus, selama itu pula dia tidak membuka hatinya untuk siapapun. Karena yang masih menjadi pemenang hanya Keynara.
Jeriko juga tidak mau munafik, cinta dan nafsu selalu berdampingan. Dia selalu sulit menahan dirinya jika berurusan dengan Keyna, karena secandu itu tubuh Keyna menurutnya.
Bahkan, Jeriko tidak pernah segila ini dengan gadis lain. Tapi dengan Keyna, Jeriko rasanya ingin gila jika tidak menyentuh sedikit saja.
Tapi, Jeriko juga tidak akan egois. Jika Keyna tidak bersedia, ya berarti dia bermain aman saja. Hanya mencium dan memainkan kembar kesayangannya. Tidak sampai masuk walaupun rasanya dia sulit untuk menahan.
Akan tetapi, tadi sebelum mereka memesan kamar Keyna sudah setuju. Sekarang Jeriko sudah keras maksimal dan tidak kuat lagi menahan. Namun, kenapa gadis mesum itu justru menghentikan!?
Jujur, dia agak kesal.
"Jer, bukan gue gak mau. Tapi—"
"Masih mikirin Mama?"
Ya, benar.
Mau bagaimana pun hubungan mereka sekarang bukan seperti dulu lagi.
Apa gak syok jikalau nanti orang tua mereka tau tentang seberapa jauh anak-anaknya bertingkah.
"Lo tau, gue sebucin itu juga sama lo. Bukan lo doang, Jer." katanya lirih. "Tapi posisi kita sekarang enggak kaya dulu—"
"Lagian lo main mutusin gue."

KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Step Brother
RomanceWARNING 21+ **** Jeriko mesum, Jeriko sangean, Jeriko nafsuan. Jeriko sudah memiliki lebel yang sangat buruk dalam otak Keyna. Tapi, kenyataan dunia yang tidak bisa di ubah menghampiri dirinya melalui sang Mama. Mamanya menikah lagi, dengan pria pa...