13. Sorry....

9.2K 156 14
                                    

"Jadi mau kapan ini Pak Sanjaya?"

"Saya usul outdoor aja sih, lagi trend juga sekarang."

"Pakai tema putih, gold, hitam."

"Oh iya, walaupun cuma tunangan tapi saya mau undang banyak orang. Saya ingin hari spesial putri kesayangan Saya banyak yang merayakan."

"Jangan lama-lama juga, lebih cepat lebih baik, kan?"

"Oh iya, untuk baju nanti bisa langsung dari butik saya aja."

"Terus—"

Kata demi kata yang terlontar tidak lagi Kenya dengar. Kepalanya sudah menunduk dalam dengan dada yang sesak sejak informasi mengejutkan itu dia dengar.

Kenya seperti kesulitan bernapas, oksigen yang hendak masuk ke dalam paru-parunya seolah tertahan membuat dadanya sesak dan sakit sekali.

Sejak tadi, entah di sadari atau tidak. Saat Bu Rahel mengatakan maksud dan tujuan malam itu makan malam bersama, dunia Keyna seakan runtuh saat itu juga. Dirinya seperti terdepak di ujung ruangan gelap, seperti di sadarkan bahwa disana dia bukan lah siapa-siapa.

Jeriko dan Mora akan segera bertunangan.

Kata itu terus terngiang, berputar-putar di kepalanya seperti ejekan untuk Keyna yang terlalu percaya diri belakangan.

Dia sudah berandai-andai dengan banyak mimpi di masa depan bersama Jeriko. Menerjang restu yang mungkin sulit di dapatkan dengan kekuatan cinta mereka.

Lalu sekarang?

Bahkan pria yang mengagung-agungkan dirinya kemarin sejak tadi tidak menatapnya. Lurus menatap calon istrinya seolah hanya ada mereka berdua disana, mengobrol asik sampai Keyna pun tidak nampak. Bahkan, Mora sendiri tidak menganggap dia ada, menyapa saja tidak.

Hanya Dengan yang sesekali bertanya padanya, tapi Keyna tidak menanggapi lantaran terlalu terkejut.

Terkejut dengan berita yang terlalu tiba-tiba tentang sosok yang sangat dia cintai. Sosok yang baru menghabiskan malam panas dengannya dan kini dengan mengejutkannya justru akan menjalin hubungan dengan wanita lain.

Kegilaan macam apa ini?

Mana kalimat-kalimat manis kemarin yang Jeriko lontarkan? Mana kalimat cinta yang dia dengar kemarin hingga rasanya ingin melayang di udara? Dimana?

Kenapa cowok itu sekarang berubah? Menatap dirinya saja tidak.

Apakah pria jika sudah mendapatkan apa yang dia inginkan langsung berubah seperti itu? Setelah mendapatkan kepuasan, wanita akan di buang seperti sampah?

Mendadak, ada rasa menyesal di ujung hati. Tapi, rasa kecewanya jauh lebih besar dari sekedar menyesal. Bahkan, sakita hatinya jauh lebih dominan.

Begini ya rasanya di permainkan setelah di tiduri? Apakah Jeriko ingin membalaskan dendam karena dia memutuskan tiba-tiba saat dulu masih sekolah?

Memikirkan banyak kemungkinan membuat hati Keyna nyeri, cewek yang biasanya kuat nan cerewet sekarang menjadi lebih pendiam setelah informasi yang Bu Rahel lontarkan.

Prak!

"Key???"

Semua orang terkejut, menoleh ke arah Keyna yang tiba-tiba menaruh kasar sendoknya dan berdiri. Semua menatap bingung Keyna, karena gerakan tiba-tiba dan suara nyaring yang di hasilkan oleh cewek itu.

"Keyna, kamu—"

"Maaf, maaf." potongnya langsung, masa bodo tidak sopan. "Maaf membuat terkejut, Saya tidak bermaksud. Tadi, Saya hanya ingin buru-buru beranjak karena merasa pusing, Saya ingin izin istirahat. Tapi, tanpa sadar Saya meletakkan sendok terlalu nyaring." terangnya membuat semua orang jadi menatap khawatir karena mendengar kata pusing dari bibir Keyna. Tak terkecuali Jeriko pun, padahal cowok itu tadi banyak mengabaikan, kini menatap dirinya begitu khawatir.

My Crazy Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang