Empat pemuda sedang menatap layar komputer di rumah Kan dengan Beam sebagai orang yang duduk dan memasukkan informasi ke dalam website.
"Nggak usah terlalu heboh soal itu," suara Kan terdengar bercanda melihat ekspresi keempat pemuda itu.
"Hei Kan, sudah sepuluh tahun aku mengalami hal seperti ini. Jadi bisa dibilang sekarang aku bersemangat sampai tegang total," kata Joe, namun matanya juga menatap ke layar komputer.
"Hore! Aku terjebak di tempat yang sama seperti yang diklik Beam untuk menemukan daftar fakultas yang dipilih Graph.
"Itu dia," Joe langsung menunjuk daftar Graph membuatnya mendekat sedikit untuk memastikan sebelum tersenyum lebar karena dia terdaftar di Fakultas Arsitektur Interior.
"Ini bagus," Kan yang masuk dan mengusap kepala kakaknya maju mundur sambil nyengir. Graph kemudian menoleh ke arah Joe yang kini juga mengirimkan senyuman kepada Graph.
"Aku tahu kamu bisa melakukannya," kata Joe sambil tersenyum sambil meremas Graph rapat.
"Kamu pasti terjebak di tempat yang sama denganku," kata Graph. Joe menghela nafas ringan.
"Baguslah kalau aku terjebak di tempat yang sama denganmu. Aku tidak begitu yakin," kata Joe dengan suara lesu. Beam sekarang mencari nama Joe juga. Jantung Joe berdebar kencang saat dia meminta Graph membantu mencari daftar nama sementara Beam terus menggulir ke bawah sebelum mata Joe melebar. Graph segera berbalik dan tersenyum pada kekasihnya.
"Aku punya tempat untuk belajar," seru Joe gembira sambil menerkam Graph dan memeluknya erat karena Joe juga diterima di universitas yang sama dengan teman-temannya di Fakultas Ilmu Olah Raga.
"Lepaskan aku, Joe," kata Graph dengan wajah memerah karena mereka berada di depan yang lain. Joe tersenyum lebar namun perlahan melepaskan pelukannya.
"Maaf, aku sangat gembira," kata Joe sambil tersenyum.
"Hah, ngomong-ngomong, kamu suka olahraga. Kenapa kamu tidak belajar pendidikan jasmani, Graph?" Kan bertanya pada adiknya dengan rasa ingin tahu.
"Aku suka bermain sepak bola. Tapi aku juga suka desain interior. Jadi aku memilih belajar seperti ini. Selain itu, aku selalu bisa bermain sepak bola sebagai hobi," kata Graph, dan Kan tersenyum bahagia.
"Jadi hari ini, aku akan mengajakmu ke pesta rayakan di restoran Audi, oke?" Kan berkata dengan ramah. Semua orang mengangguk dengan cepat. Sebelumnya Kan harus turun dan memberitahukan kepada orang tuanya kabar baik dan bersiaplah untuk merayakannya bersama malam ini.
Graph bangun di pagi hari, mengedipkan matanya perlahan untuk menyesuaikannya dengan cahaya yang masuk melalui tirai ke kamar tidur Joe. Ya, Graph kini terbaring di kamar kekasihnya dan di atas ranjang kekasihnya. Graph menoleh untuk melihat orang di sampingnya. Diketahui bahwa Joe masih tertidur.
Setelah Kan mengajaknya merayakan di toko Audi tadi malam, Joe kemudian mengajak Graph untuk kembali dan tidur bersama di rumahnya sendiri. Graph setuju untuk datang karena tidak tahan dengan desakan kekasihnya. Graph berbaring diam menatap wajah Joe. Dia memikirkan perselingkuhan antara dirinya dan Joe dan tertawa. Karena dia tidak berpikir dia bisa menjalin hubungan dengan Joe.
"Berbaring, menatapku dan tertawa. Apa maksudmu?" Suara Joe terdengar membuat Graph sedikit terkejut sebelum Joe membuka matanya sambil tersenyum lembut.
"Sejak kapan kamu bangun?" Graph bertanya sebelum duduk untuk menutupi rasa malunya.
"Karena kamu menoleh padaku," kata Joe, sebelum menangkap pinggang Graph dengan kakinya untuk mencegah Graph turun dari tempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
LS : Joe & Graph END
RomanceSetelah bersama sejak SMA, "Joe" dan "Graph" datang untuk belajar di universitas di Bangkok dan hidup bersama Banyak cerita yang menghampiri mereka berdua. Masih banyak lagi hikmah yang harus dihadapi dan diatasi oleh keduanya.