Graph berbaring gelisah di ranjang lebar sambil melihat jam di dinding kamarnya khawatir apakah Joe terlalu mabuk saat itu atau tidak. Ia ingin menelpon kekasihnya namun ia juga tak mau terlalu cerewet pada Joe. Dia ingin Joe merasa bebas. Pasalnya, Graph menilai Joe harus memiliki sedikit kebebasan dalam kehidupan sosialnya. Karena mereka kuliah di fakultas yang berbeda maka mereka pasti mempunyai teman yang berbeda pula. Mereka tidak bisa selalu bersatu dan Graph cukup pengertian dalam hal ini.
Dingdong...Dingdong...
Bel pintu berbunyi menyebabkan Graph terpental dari tempat tidur dan lari keluar kamar. Dia langsung menuju pintu dan melihat melalui lubang intip. Dia melihat Joe berdiri sehingga dia segera membukakan pintu untuk kekasihnya.
"Graph-Joe sudah kembali," kata Joe dengan suara gemetar. Keadaan Joe yang mabuk berat menyebabkan Graph bergoyang maju mundur saat dia bergegas mendukung Joe untuk berjalan menuju kamarnya
"Kenapa kamu mabuk sekali, Joe? Sudah kubilang jangan minum terlalu banyak," keluh Graph dengan suara sedikit kesal.
"Jangan mengeluh, aku pusing," kata Joe lagi. Graph membawa Joe ke kamar tidur. Joe berbaring di tempat tidur yang lebar.
"Kemana perginya sampai mabuk? Sial! Siapa yang datang mengirimmu?" Graph mengambil handuk dan terus mengeluh kepada Joe.
"P'Om Am datang untuk mengirim... dasar bajingan. Kejam sekali... kamu sama sekali tidak mengkhawatirkanku," gumam Joe, Graph menghela nafas ringan. Dia mengambil handuk dan merendamnya dalam air. Lalu kembali keluar untuk menyeka tubuh kekasihnya. Awalnya Graph berpikir untuk mengajak Joe mandi. Namun melihat kondisi Joe, dia memutuskan untuk tidak melakukannya.
"Jangan berkata begitu. Kamu harus mengkhawatirkan dirimu sendiri dulu... Diamlah, aku akan menghabisimu," gerutu Graph sambil meraih Joe yang hendak membalikkan badan, untuk membuatnya berbaring diam lalu dengan lembut menyeka wajah Joe. Joe terus menggumamkan kata-kata yang masuk akal.
"Apakah kamu mencintaiku, Graph? Apakah kamu mencintaiku?" Suara Joe terus bergumam.
"Jika aku tidak mencintaiku, akankah aku duduk dan melakukan hal seperti ini untukmu?" Graph menjawab pria mabuk itu dengan suara tenang sebelum Joe terdiam. Hanya terdengar sedikit suara dengkuran. Graph harus menyeka Joe dan mengganti pakaian untuk kekasihnya. Dia mengatur untuk memasukkan pakaian kotor Joe ke dalam tas cucian. Kemudian dia kembali naik ke ranjang lebar di samping kekasihnya.
"Huh, kamu juga ada kelas pagi. Bagaimana kamu akan belajar?" Graph menggerutu acuh tak acuh saat melihat waktu sudah hampir jam 2 pagi, Graph berbaring untuk tidur lebih nyenyak karena kekasihnya sudah kembali tidur di sampingnya meski kembali dalam keadaan mabuk.
"Joe, bangun, nanti kamu terlambat ke sekolah," gerutu Graph sambil menyenggol kekasihnya yang sedang tertidur pulas di ranjang. Setelah Graph bangun, dia mandi dan berpakaian. Yang tersisa hanyalah membangunkan kekasihnya yang masih terbaring di tempat tidur.
Tiba-tiba!!!
Graph menukik di bawah tarikan Joe hingga ia terjatuh dan berbaring di dada kokohnya dengan lengan Joe memeluknya erat.
"Graph, aku sakit kepala. Ayo tidur dan peluk aku," suara Joe terdengar sebelum...
Fiuh!
Telapak tangan Graph membentur kepala Joe, tidak terlalu keras, tapi menimbulkan suara.
"Oi, kenapa kamu menamparku?" Joe menggerutu, sebelum duduk dalam keadaan mengantuk. Graph bergegas bangun dan segera merapikan baju kuliahnya.
"Kamu sudah idiot... Lihat, bajuku kusut semua," kata Graph.
KAMU SEDANG MEMBACA
LS : Joe & Graph END
RomanceSetelah bersama sejak SMA, "Joe" dan "Graph" datang untuk belajar di universitas di Bangkok dan hidup bersama Banyak cerita yang menghampiri mereka berdua. Masih banyak lagi hikmah yang harus dihadapi dan diatasi oleh keduanya.