Bab 28

20 3 0
                                    


"Kamu ingin memerankannya lagi? Apakah kamu tidak ingat apa yang terjadi terakhir kali?" Fluke bertanya dengan cemas.

"Aku tidak akan mempermainkannya seperti itu. Aku hanya ingin sedikit mengubah kebiasaannya," jawab Joe

"Ada apa dengan kebiasaannya?" Fluke bertanya dengan rasa ingin tahu.

"Itu karena dia terlalu perhatian pada orang lain," jawab Joe sambil mengerutkan alisnya.

"Menurutku bagus. Menurutku Graph diajarkan dengan baik," kata Aon sambil berpikir.

"Ya, aku tahu dia berperilaku sangat baik, tapi terkadang orang perlu diperlakukan lebih lugas. Aku ingin dia tahu cara menyangkal karena dia tidak menyadari bahwa kebaikan dan kemurahan hatinya mungkin disalahpahami oleh orang yang memberi mereka harapan. Atau dia bisa dimanfaatkan seperti Kakak Fang, "kata Joe sungguh-sungguh.

"Aku mungkin egois karena tidak ingin dia macam-macam dengan siapa pun. Tapi aku ingin dia memikirkan perasaanku juga," kata Joe lagi.

"Jadi bagaimana Kamu akan mengubah kebiasaannya? Aku pikir Kamu lebih mungkin dimanipulasi oleh Graph," kata Fluke.

"Aku tidak akan banyak membungkuk. Aku hanya ingin berpura-pura mati rasa dan marah sedikit lagi. Aku hanya ingin dia memikirkan kata-kataku dan mencoba memahamiku tanpa berdebat," kata Joe sambil berpikir.

"Menurutku kamu dan Graph saja sudah cukup. Masing-masing pihak menegaskan bahwa idenya benar," kata Aon lugas.

"Tidak ada yang salah dalam hal ini, Aon. Hanya saja mereka tidak berpikiran sama," kata Fluke entah bagaimana. Joe menyipitkan matanya sedikit.

"Apakah kamu menipuku untuk mengajariku?" Joe pura-pura bertanya, Aon dan Fluke tertawa kecil. Sebelumnya mereka bertiga duduk minum di kamar Aon dan melanjutkan bermain game. Lalu Joe tidur di kamar Aon.

~~Dini hari~~

Joe berdiri di depan kamar kondominiumnya pagi-pagi sekali. Tadi malam dia terus berpindah sisi sebelum dia tertidur sekitar jam 3 pagi, bukan karena dia bermain game atau minum sampai larut. Namun karena Joe tidak tidur sambil memeluk Graph sehingga ia tidak bisa tertidur. Dia dengan ringan menampar dirinya sendiri, sebelum memukul wajah yang diam untuk membuka kunci pintu. Ruangan itu benar-benar sunyi. Joe masuk ke kamar tidur tetapi tidak menemukan Graph di tempat tidur. Namun dia mendengar suara air mengalir di kamar mandi. Joe menghela nafas ringan merasa lega karena Graph tidak pergi kemana-mana. Kemudian dia pergi mengambil pakaiannya dan menggantungnya di depan lemari untuk bersiap mandi berikutnya setelah Graph.

Usai mandi, Graph keluar dengan ekspresi lelah karena dia juga tidak bisa tidur nyenyak. Awalnya dia sedikit tersentak saat melihat Joe di dalam kamar yang kemudian berubah menjadi lega karena kekasihnya telah kembali ke kamarnya.

"Kapan kamu kembali?" Graph tiba-tiba bertanya. Joe menatap kekasihnya dengan wajah datar.

"Baru saja," jawabnya singkat dan berjalan menuju kamar mandi. Graph sedikit mengernyit, merasa stres saat memperhatikan sikap kekasihnya. Graph berdandan dengan ekspresi membosankan. Kemudian keluar untuk membuat sarapan sederhana untuk dirinya dan Joe. Setelah beberapa saat, Joe keluar dari kamar tidur juga.

"Ayo makan dulu," kata Graph ramah. Joe mengangguk dan mereka berdua duduk dan sarapan bersama. Namun tidak ada ejekan atau pembicaraan seperti biasanya yang membuat Graph merasa canggung. Dia makan dalam diam sambil melihat ke arah Joe juga. Tapi Joe duduk diam dan makan dengan tenang. Graph memperhatikan memar di sudut mulut kekasihnya dan menghela nafas kecil. Namun saat melihat ke pergelangan tangan Joe, ia melihat Joe masih memakai gelang yang dibelikannya untuknya. Itu membuat Graph merasa lebih buruk di hatinya.

LS : Joe & Graph ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang