Bab 15

26 3 0
                                    


"Aku lapar sekali," suara Joe terdengar saat dia keluar dari kamar tidur menyebabkan Graph yang sedang merebus mie instan di dapur terlihat juling.

"Jangan mengeluh. Kalau tidak, aku akan menendangmu," keluh Graph tidak menganggapnya serius karena setelah Joe kembali bersemangat, Graph harus menggunakan tangannya untuk melepaskan kekasihnya sampai akhir. Lalu dia bergegas mandi dan berpakaian untuk merebus mie instan untuk dimakan Joe. Joe berendam di air lebih lama dan keluar untuk berpakaian. Dia berjalan mendekat dan memeluk Graph dari belakang.

"Aku sudah beberapa hari tidak melepaskannya," kata Joe sambil membungkuk dan meremas kedua pipi Graph maju mundur hingga Graph harus mencubit punggung tangan Joe yang mencubit pipinya.

"Ups, sakit!" seru Joe, segera melepaskan tangannya dari pipinya.

"Kamu bisa jadi terangsang setiap saat. Duduk dan tunggu mienya siap," kata Graph kepada kekasihnya. Joe berjalan ke kursi tanpa ragu-ragu. Graph kemudian menyusun mie rebus tersebut ke dalam mangkuk dan membumbuinya untuk kekasihnya seperti biasa.

"Oh, ada yang ingin kukatakan padamu. Aku rasa bahwa kelompokku akan membawa kita ke Ao Manao untuk upacara adopsi," kata Joe sambil mengingatnya. Graph berbalik dan sedikit mengangkat alisnya.

"Prachuap?" Graph bertanya balik sambil menyerahkan semangkuk mie instan kepada Joe. Joe mengangguk

"Berapa hari dan kapan?" Graph melanjutkan.

"Menginap dua malam, berangkat jumat sore dan pulang minggu. Jum'at ini Guru menyetujuinya. Para senior sudah meminta izin untuk pergi ke teluk," balas Joe yang membuat Graph sedikit tertegun karena itu berarti Graph harus pergi. sendiri.

"Kau mau pulang? Kalau begitu kembalilah hari minggu nanti," saran Joe, karena ia juga mengkhawatirkan kekasihnya.

"Tunggu, kita lihat apakah ada yang harus dilakukan pada Sabtu dan Minggu ini. Kata teman aku, dia akan mengajak aku membuat laporan di kamarnya," kata Graph. Joe mengerutkan kening.

"Tidak bisakah dia datang dan melakukannya di kamar kita? Setidaknya aku yakin kamu ada di dalamnya ruangan. Aku tidak takut dengan apa yang akan Kamu mainkan. Aku khawatir kamu kembali ke kondominium kita sendirian," kata Joe dengan suara tegang sambil duduk dan makan mie instan. Graph pun duduk dan memakan mienya.

"Kamu tidak keberatan kan? Agar teman-teman kita datang ke kamar kita," Graph balik bertanya.

"Tidak masalah, asal jangan biarkan siapa pun tidur di ranjangku," kata Joe sambil tersenyum.

"Sial, siapa yang mau tidur? Lagi pula, setelah selesai laporan, mereka akan kembali ke kamar masing-masing," kata Graph. Joe mengangguk sebelum menghela nafas lega

"Apa itu?" Graph bertanya.

"Aku mengkhawatirkanmu. Sejak kita berdua bertemu, kita tidak pernah berpisah seperti ini. Selama di rumah di Kan, kalau tidak, kamu harus selalu tidur di rumah orang lain," gerutu Joe.

"Kamu tidak akan pergi selama sebulan," kata Graph bercanda tapi dadanya juga sedikit kesal karena harus tinggal sendirian.

"Benar, tidak ada yang bisa dipeluk. Bagaimana aku bisa tidur?" Joe menggerutu sampai grafik itu menggelengkan kepalanya dengan lucu

"Oh, aku akan bertanya padamu, Graph tentang Phakin dan Phra Phai. Apakah mereka berkencan?" Joe bertanya ketika dia ingat.

"Aku tidak yakin, aku tidak berani bertanya. Tapi sekarang, kalau Phi Pakin pergi kemana pun, dia akan selalu menyeret Phai bersamanya, lho. Dan Phra Phai sendiri sering datang ke kondominium Phi Pakhin," Graph dikatakan.

LS : Joe & Graph ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang