"Joe, Graph, lewat sini." Panggilan Phon terdengar di depan pintu masuk universitas menyebabkan Joe dan Graph bergegas berjalan ke arah teman mereka sementara Phon berdiri dan menunggu bersama Beam.
"Sudah berapa lama kamu menunggu?" Graph bertanya.
"Tidak lama, baru sampai beberapa menit yang lalu," jawab Beam sambil tersenyum.
"Masih ada waktu. Ayo kita sarapan dulu ya?" Joe menyarankan karena dia dan Graph belum sarapan. Pasukan segera berjalan-jalan mencari restoran terdekat dan masuk untuk memesan makanan.
"Beam lucu sekali. Saat memakai seragam pelajar," sapa Graph sambil tersenyum sambil duduk dan makan.
"Uh-Hmm!" Joe berpura-pura berdeham sedikit menyebabkan Graph melihat ke arah Joe yang duduk di sana sambil mengerutkan kening. Phon dan Beam duduk dan tertawa ketika melihat sikap Joe yang merajuk.
"Apa yang tersangkut di tenggorokanmu?" Graph bertanya pelan.
"Tidak ada," jawab Joe sambil menyekop nasinya bolak-balik. Dia hanya merasakan sakit yang menusuk di hatinya ketika mendengar Graph memukul Beam karena Graph dulu menyukai Beam. Padahal Graph kini berpacaran dengan Joe. Tapi Joe tidak bisa menahan perasaan cemburu karenanya. Graph menyipitkan matanya ke arah Joe.
"Jangan gila, Joe. Suasana hatiku sedang bagus. Jangan terlalu banyak berpikir dan membuatku kesal lagi," kata Graph menjadi serius sebelum melanjutkan makannya, mengabaikan Joe. Joe sendiri merasa sedikit sakit hati sekaligus bersalah karena tidak mempercayai kekasihnya.
"Jangan berkelahi," Beam memperingatkan, dan Joe serta Graph duduk diam. Phon menerima panggilan telepon dari Audi. Ketika mereka berempat sudah makan sampai kenyang, bersama-sama mereka berjalan kembali ke universitas.
"Kalau begitu ayo kita berpencar disini. Kalau ada yang selesai duluan. Kita tunggu di meja depan sini," kata Phon sambil mengatur pertemuan setelah orientasi.
"Um," jawab Graph di tenggorokannya. Sebelum Phon dan Beam berjalan secara terpisah menuju kelompok mereka masing-masing. Graph hendak berjalan ke kelompoknya juga. Tiba-tiba!
Joe meraih lengan Graph sebelum Graph sempat pergi. Graph menoleh untuk melihat Joe.
"Apa itu?" Graph bertanya dengan nada normal. Joe sedikit mengernyit dan menarik napas dalam-dalam
"Maaf," kata Joe. Graph tahu untuk apa Joe meminta maaf. Graph menoleh ke arah Joe sambil menatap wajah kekasihnya.
"Apa yang kita berdua lalui? Apa kamu lupa? Aku dan Beam hanya bisa berteman. Kamu tidak perlu terlalu memikirkannya, Joe," ucap Graph serius karena dia tahu Joe masih banyak memikirkannya. .
"Yah, maafkan aku karena terlalu banyak berpikir. Itu membuatku frustasi," kata Joe tulus meminta maaf.
"Um, jangan terlalu dipikirkan," kata Graph. lalu pura-pura terus berjalan Tapi Joe menariknya.
"Apalagi yang ada disana?" Graph bertanya dengan bingung.
"Tersenyumlah untukku," kata Joe sambil mengangkat alisnya bertanya-tanya.
"Untuk apa?" Graph bertanya.
"Kau masih belum tersenyum padaku. Karena aku frustasi dengan Beam Smile untukku dan aku akan baik-baik saja," ucap Joe lagi membuat Graph tersenyum dan tertawa terbahak-bahak tanpa bertanya lagi. Joe merasa lebih nyaman.
"Kamu akan menjadi gila. Silakan, kamu tidak akan bisa melaporkan dirimu tepat waktu," kata Graph bahwa dia mencintainya dan melambaikan tangannya. Saat itulah Joe melepaskan lengan Graph. Kemudian keduanya berjalan terpisah menuju fakultas masing-masing. Graph masuk ke gedung untuk melaporkan dirinya sendiri. Banyak siswa baru yang melapor. Setelah menyelesaikan laporan, mereka menunggu orientasi dimulai. Graph duduk di meja marmer untuk menunggu waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LS : Joe & Graph END
RomanceSetelah bersama sejak SMA, "Joe" dan "Graph" datang untuk belajar di universitas di Bangkok dan hidup bersama Banyak cerita yang menghampiri mereka berdua. Masih banyak lagi hikmah yang harus dihadapi dan diatasi oleh keduanya.