5. Menyentuh Papa - 21+

7.9K 32 0
                                    

Tangan Lana gemetar, tapi ia bisa merasakan seberapa keras yang sedang disentuh telapak tangannya. Mulut terasa kaku, tenggorokan tercekat dan, mata tak lepas dari mata Bara yang pelan tapi pasti menggelap, berkabut tak terkendali.

"Setiap ngeliat kamu, setiap dengar suara kamu, setiap Kakak pakai celana pendek apalagi kaus tipis, dia turn on, Kak," bisik Bara lebih serak dan berat dari yang tadi. Katakan ia gampangan dan nafsuan, Bara akui itu! Tapi hanya pada Lana, setelah Laura hanya Lana lah yang menjungkir balikkan gairah dalam kegelapan milik Bara. "Menurut Kakak, apa yang harus Papa lakuin selain nekad manggil wanita bayaran?" tanyanya.

Lana tak bisa menjawab, ia masih diam dan merasakan gundukan yang disentuhnya semakin membesar, membengkak padahal ia tak menggerakkan tangan sedikit pun.

"Emang Kakak mau nidurin dia?" Bara merunduk, mendekatkan wajah mereka. "Mau nyentuh dia?"

Tubuh Lana benar-benar gemetar, wajah sudah merah bukan main sampai ke daun telinga, matanya berkaca walau tidak tebal, hanya bentuk syok atas apa yang disentuh telapak tangannya. Inti tubuh Lana berkedut, ia tidak tahu kenapa bisa merasakan itu ketika otaknya menghayati apa yang sedang ia sentuh.

Bara hela napas berat, memejamkan mata juga merasakan telapak tangan Lana yang hanya diam. Begini saja ia sudah bisa merasakan betapa enak telapak tangan Lana, apalagi jika bergerak memuaskannya sembari ia menyentuh tubuh gadis itu, bisa dipastikan Bara hilang akal.

"Ka-kalo Kakak bisa, Pa-papa nggak akan ..., manggil wanita bayaran lagi?" Suara Lana begitu tercekat.

Bara membuka kedua mata yang tadi memejam, ia merasa telinganya salah dengar karena terlalu berharap, tapi begitu menatap wajah Lana, gadis itu kembali berujar, "Ka-kakak coba, ta-tapi Papa janji ..., janji sama Kakak nggak akan manggil wanita bayaran lagi sampai Papa ketemu wanita yang mau Papa ..., nikahi."

Shit! Tawaran macam apa ini?! Bara gila jika menyetujui, tapi, mustahil otak Bara waras untuk menolak. "Deal?" bisik pria bedebah itu dengan nada bertanya, bermaksud memancing Lana yang menyetujui, bukannya dia.

Kepala gadis itu mengangguk. "De-deal ...."

Napas Bara memberat, tubuh maju mengikis jarak mereka dan kini ia menenggelamkan wajah ke ceruk leher Lana. Empu tubuh tersentak kaget, tapi tetap diam.

Ah ..., betapa memabukkan aroma ini, hasrat Bara menggelegak tapi ia tahan sebaik mungkin, ia harus tenang dan melakukan semaunya dengan pelan.

Menarik napas sekaligus aroma tubuh Lana, Bara tinggalkan pergelangan tangan gadis itu, memilih mendekap tubuh Lana ringan. Jika boleh membandingkan, wanita tadi tidak ada apa-apanya dibandingkan gadis mungil dalam dekapan Bara ini, anaknya.

"Kakak udah pernah nonton video dewasa?" tanya Bara dari dalam sana.

"Video dewasa?"

"Hm, porno," perjelas Bara.

_____
Lanjutannya ada di NBJ aku ya gess!!! Link ada di bio.
Bab 21+ akan selalu aku cut, kalau enggak 21+ aku up full.

Di NBJ juga aku up lebih cepet, yg mau baca duluan bisa ke sana hehe. Tapi tenang aja, entar tetap up di sini juga kok walau sedikit lebih lama.

Timaaci, semoga tetep pada baca yaaa🫶🏽

LOST - 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang