5. Om Swastiastu vs Assalamu'alaikum

482 50 8
                                    

-----oOo-----


“Itu kok ada parsel buah di meja dapur? Tumbenan? Siapa yang beli?” tanya Johan pada Nanang saat ini tengah menyuapi Panji.

Sepulangnya dari Rumah sakit, Nanang benar-benar menjaga Panji. Kata dokter, lelaki itu memang keracunan minuman basi. Jadi mulai sekarang, semua penghuni Kost harus memeriksa tanggal expired terlebih dahulu jika ingin makan atau minum dalam bentuk kemasan.

“Hah? Nggak tahu juga. Coba tanya yang lainnya,” kata Nanang.

“Tadi pas kalian ke Rumah sakit, ada Shakira ke sini. Dia dateng bawa buah itu,” kata Restu yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Seketika semua mata tertuju padanya. Perasaan Restu sudah merasa tak enak.

“Nggak masuk ke dalam kok, tenang,” terang Restu.

“Apanya?” tanya Johan dengan senyumnya.

“Shakiranya lah. Dia nggak lama tadi, cuman di depan doang,” jelas Restu.

“Nah, gitu kek yang jelas,” katanya lagi masih dengan senyuman itu.

“Bukan gue yang nggak jelas, coy. Pikiran lo tuh yang kotoorrr,” sosor Restu. Johan hanya tergelak.

“Mau makan buah?” tawar Restu pada Panji. Lelaki yang sudah selesai menghabiskan buburnya itu hanya menggeleng.

“Loh, kenapa? Gue kupasin apel ya?” tawarnya lagi.

“Nanti aja, Bang. Sekarang lagi nggak mood,” ujar Panji.

“Tadi Kak Shakira kenapa nggak suruh di sini aja dulu sih, padahal aku pengen ketemu sama ngucapin terima kasih,” ujar Panji.

“Udah di sampein tadi. Nggak boleh lama-lama ah mainnya,” kata Restu.

“Kenapa?” tanya Panji.

“Takut khilaf,” jawab Restu sebelum tergelak kencang diikuti Johan dan Nanang.

“Eiittt jangan dong,” sahut Nanang.

“Nah tuh pikiran lo kotor!” sosor Johan.

“Bercanda njir. Maksudnya jangan lama-lama, kan udah ada peraturannya gitu,” jelas Restu.

“Ngomongin apa sih? Nggak ngerti?” sahut Panji.

Restu tertawa, “Nggak usah ngerti juga nggak papa, dek.”

“Lagi bercanda apa nich.” Saddam datang dari lantai atas.

“Ini si Restu tadi habis diapelin sama Shakira katanya,” sahut Nanang.

“Enggak, bohong njir. Cuman ketemu di teras doang abis itu dia pulang. Tadi dateng sama Sekar juga kok,” jelas Restu.

“Sekar juga dateng?” tanya Johan dengan mata membelalak. Restu hanya mengangguk.

“Yolanda nggak dateng kan?” tanya Johan sekali lagi.

“Nggak sih kayaknya. Soalnya gue nggak lihat dia,” jawab Restu.

“Alhamdulillah, aman.” Johan mengelus dadanya dan bernapas lega.

“Aman-aman. Berhenti mainin cewek kek. Kasihan tuh anak orang nggak lo kasih kepastian,” sosor Saddam pada Johan.

“Dih, ngaca! Lo juga ngasih kepastian nggak, sama sepupu gue?? Apaan! Dikasih harapan doang gitu.” Johan tak mau kalah.

“Setidaknya gue cuman satu, nggak kayak lo. Banyaaakk, lebih dari satu. Tuh kontak whatsapp lo udah kayak asrama cewek,” seru Saddam.

BALA-BALA GANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang