"Kau anaknya tante Feliz?"tanyanya tiba-tiba
Aku mengernyitkan dahiku. Memangnya kenapa dengan mom ku? "Iyaa benar, Cal kau ini kenapa sih? Seperti kaget setelah melihat foto itu"
"Iya Cal ada apa sih?"tambah Luke
Calum menarikku dan memelukku erat seperti teman yang sudah lama tidak bertemu.
"Aku Calum"bisiknya. Astaga aku tahu dia Calum tapi apa maksudnya? Aku masih tidak paham dengan perkataannya. "Iya memang kau Calum, katakan dengan jelas Cal. Aku bingung dengan ucapanmu"aku terus bertanya padanya. Calum masih memelukku dan Luke terlihat bingung melihat tingkah Calum padaku.
"Aku Calum teman kecilmu. Aku anak kecil laki-laki yang ada di foto ini Chloe. Aku gak nyangka ini benar kau, my cutiepie"
Cutiepie?
Hanya satu orang yang memanggilku dengan panggilan itu. Satu-satunya orang yang tahu itu teman kecilku, Calum Hood.
Astaga dia benar Calum teman kecilku?!
"Wait...jadi kau Calum teman kecilku?"tanyaku dengan melepaskan pelukannya. Calum mengangguk dan tersenyum kepadaku.
Aku tidak tahu harus senang atau sedih. Aku senang karna akhirnya aku bisa bertemu dengan teman kecilku, tapi aku juga sedih karna kejadian waktu itu yang ia lakukan padaku.
Flashback
"Ini untukmu my cutiepie"Calum memberiku sebuah flower crown yang ia buat untukku.
"Wah..terima kasih Cal, aku suka sekali!"kataku dengan tersenyum lebar memperlihatkan seluruh gigiku.
"Oh tidak tutup mulutmu, jangan perlihatkan aku gigi kelincimu itu"perintahnya. Aku hanya tersenyum mendengarnya. "Cal, kau akan pindah ya?"tanyaku disela-sela tawa kami.
Calum termenung dan diam seribu bahasa. Aku tahu ini sangat berat untuk kami terutama untukku. "Cutiepie, aku sudah mencoba segala cara agar aku tetap di London bersamamu, tapi my mom terus memaksaku untuk pulang ke Sydney. Kau tahu kan kami hanya sementara di sini"jelasnya.
Aku menunduk dan air mataku sudah membasahi pipiku. Calum menoleh ke arahku karna suara yang aku keluarkan. Aku tak bisa menahan tangisku.
"Cutiepie jangan menangis...aku mohon..aku janji akan sering menemuimu"ucap Calum yang berusaha menenangkanku dari tangisku. Namun aku masih menangis, rasanya susah untuk menahannya. Akhirnya Calum memelukku, bukannya berhenti tapi malah semakin kencang suara tangisku.
Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama, aku berhasil diam dari tangisanku. "Cal, kau janji ya sering menemuiku?"ucapku. Calum mengangguk dan memberikanku kelingkingnya untuk dikaitkan denganku. "Pinky promise"kata Calum. Aku menautkan kelingkingku dengannya "pinky promise".
Dan sejak itu aku sendiri berada di taman yang sering kami kunjungi. Aku memainkan ayunan lalu termenung sendiri mengingat momen yang aku dan Calum buat.
Aku sering membawa kamera polaroid punya mom dan mengabadikan momen bersama Calum di taman ini. Tapi sekarang dia meninggalkanku. Dan janji itu? Dia sama sekali tidak pernah mengunjungiku ataupun mengabariku. Lost contact bisa ku bilang.
Sejak itu aku ingin sekali melupakannya..
***
"Cutiepie? Kau melamun?"suara Calum menyadarkanku dari lamunanku. Luke ikut memandangiku.
"Hm sepertinya aku harus meninggalkan dua sahabat lama yang baru bertemu. Aku pulang duluan ya!"kata Luke.
"Ah sebaiknya kau juga ikut pulang Cal"ucapku. "Huh? Kenapa? Aku kan masih ingin berlama-lama dengan kau, cutiepie"ujarnya.
"Ini sudah malam. Bentar lagi orangtuaku akan pulang"kataku. "Baiklah. Sampaikan salamku pada orangtuamu ya! Oh ya it means sampaikan permintaan maafku juga kalau tadi aku meninggalkan dinner duluan. Ah aku masih tidak percaya kau benar-benar my cutiepie!" Calum sekali lagi memelukku.
"Luke ikut denganku saja. Aku akan mengantarmu"seru Calum. Mereka berdua melangkah keluar rumahku dan masuk ke dalam mobil. Aku melambaikan tanganku pada mereka sebagai tanda berpisah.
***
Sekarang perasaanku semakin tidak karuan. "Ah sudah lupakan saja kebencianku padanya. Itu kan waktu kami kecil, mungkin itu hanya janji ala-ala anak kecil saja atau bisa jadi Calum ada masalah sehingga tidak bisa menepati janjinya untuk menemuiku waktu itu" batinku.
"Mom pulang..."tiba-tiba suara mom terdengar di telingaku. Aku memeluk mom dengan erat untuk menyambut kedatangannya. "Daddy nya gak dipeluk nih?"rayu Dad yang membuatku tersenyum kecil. Akhirnya aku memeluk dad juga.
"Mom tau gak sih? Ternyata Calum temanku itu benar Calum teman kecilku"ucapku.
"Benarkah? Dia berubah sekali ya, tambah ganteng loh, badannya juga kekar! Mom sampai tidak bisa mengenalinya"mom sangat bersemangat menjelaskan tentang makan malamnya tadi bersama keluarga Calum. Dan aku tertawa saat mom bilang Calum izin ke toilet karna sakit perut dan tidak kembali lagi.
"Sebenarnya tadi dia kan kabur ke sini" batinku.