2

283 43 0
                                    

"bi gede banget ya mall disini, saking gedenya aku jadi pusing liat orang orang disini." Kataku dengan mataku yang masih terus melihat sekeliling. "Iya non kebetulan juga hari ini kan hari libur jadi banyak orang juga yang datang untuk berbelanja dan sebagainya." Aku pun mengangguk menanggapi perkataan bi asih.

Bi asih melanjutkan berbelanja yang di butuhkan di rumah. Aku hanya duduk diam tidak lagi mengikuti bi asih karena itu membuatku pusing.

Tapi lama kelamaan membuat ku bosan ketika menunggu yang tak berujung selesai, aku segera menyusul bi asih. Karena aku menghubungi bi asih terlebih dahulu jadinya tidak membuatku lama untuk menemukannya.

"Bi Mumu bosan, apakah itu masih lama?." Aku bertanya. "Sebentar lagi kayaknya non, non muthe jalan jalan aja dulu ntar bibi hubungi non Muthe kalo udah selesai." Katanya lagi membuat sedikit berpikir. "Itu ide yang bagus bi. Kalo begitu Muthe jalan jalan dulu ya, ntar Muthe juga telpon bibi." Kataku.

Setelah itu aku berjalan jalan mengelilingi mall kali ini aku berhenti di depan penjual es krim. Aku memesan es krim rasa stroberi favoritku dan menunggu es krim itu siap, aku langsung merogoh kantong untuk membayar. Namun, betapa kagetnya aku ketika mendapati bahwa dompetku tidak ada di dalam celana. Aku panik dan mulai mencari-cari dengan cemas.

Tiba-tiba, seseorang yang tampak dewasa muncul di belakangku, tanpa berkata apa-apa, ia mengeluarkan sebuah kartu dan dengan tenang membayar es krimku. Aku hanya bisa menatapnya dengan terkejut dan bingung, tidak tahu harus berkata apa.

"Terimakasih aku akan membayarnya setelah aku menghubungi bibi ku." Kata ku dengan gugup karena orang itu terus menatapku dengan dingin.

"Memang harus di ganti. Karena itu tidak gratis, tapi bukan uang yang harus kamu ganti." Katanya dengan santai. "Menurutmu?." Aku bertanya karena tidak mengerti apa yang di maksud orang itu.

"Sekarang saya tidak banyak waktu, tapi saya meminta kontak kamu." Kata nya membuatku semakin bingung ditambah lagi orang itu menyodorkan handphone miliknya.

Ahh aku tauu. "Bilang saja kalo kamu mau minta no ku. Tapi maaf aku tidak akan memberikan no ku untuk orang asing." Kataku sedikit menggoda karena menurutku orang itu terlihat sangat lucu.

Ku lihat orang itu sepertinya lelah dengan ku. Tapi bodo amat aku tidak peduli sama sekali. Lagian aku akan menggantikan uang yang aku pakai untuk eskrim tadi. "Ahh sampai lupa eskrim ku sampai meleleh begini." Gumam ku namun sepertinya orang itu mendengar nya karena melihat ke arahku.

"Kamu jangan kepeedean ya, saya cuma mau kamu ganti rugi, kasih no kamu saya benar-benar tidak punya banyak waktu lagi." Katanya dengan nada yang begitu membuatku kesal. Aku langsung saja mengambil hp miliknya dan segera mengetikkan kontak ku di hp nya. "Nih mbak. Udah ya kamu hubungi saya aja kalo kamu minta uang ganti eskrim itu." Kataku kesal lalu meninggalkan orang itu yang terus menatap ku.

°°°°

Malah hari, setelah aku sedang bersantai di ruang untuk menonton TV, aku segera ke atas untuk berendam di bak mandi. Aku merasa badan ku sangat lengket karena seharian ini. Oh iyaa aku akan memberitahu kalian, aku seneng banget karena seragam sekolah ku udah ada, aku udah siap  banget nih besok masuk sekolah tapi aku juga sedikit merasa gugup karena besok pertama aku di sekolah baru.

Aduhh aku hampir melupakan bunda ku, apakah aku ini sangat durhaka? Ah tidak. setelah selesai mandi aku akan segera mengirimkan pesan untuknya.

Setelah beberapa menit aku menyelesaikan ritual mandi ku dan menggunakan baju. Aku langsung ke kasurku dan meraih hp ku yang berada di samping tempat tidur.

Setelah membalas pesan dari Bunda, aku segera berbaring dan segera meletakkan ponselku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah membalas pesan dari Bunda, aku segera berbaring dan segera meletakkan ponselku. Namun, baru saja aku hendak menyimpan ponsel itu, tiba-tiba notifikasi pesan masuk lagi berbunyi.

Aku segera melihat layarnya, dan pesan itu membuatku kesal.

Aku segera melihat layarnya, dan pesan itu membuatku kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ihh, nih tante-tante berapa umurnya sih, ribet banget!" gumamku kesal sambil membaca pesan yang berisi permintaan yang tampaknya sepele namun mengganggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ihh, nih tante-tante berapa umurnya sih, ribet banget!" gumamku kesal sambil membaca pesan yang berisi permintaan yang tampaknya sepele namun mengganggu.

Aku membalas pesan itu dengan sedikit malas dan segera meletakkan ponselku di meja. Rasa lelah mulai merambat di tubuhku, dan mataku pun terasa berat. Tanpa pikir panjang, aku merebahkan diri di atas tempat tidur.

Saat aku menutup mata, pikiran tentang hari ini masih berputar-putar di kepalaku. Namun, perlahan-lahan rasa kantuk semakin menguasai.

"Aduh, tante-tante ini bikin capek aja..." bisikku dengan suara yang semakin pelan. Akhirnya, aku menyerah pada kantuk yang terus menyerang, dan dalam hitungan detik, aku pun tertidur pulas, melupakan semua kekesalan dan keribetan yang tadi sempat membuatku kesal.







MUTHE 🌷🌷🌷

ABOUT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang