CHAPTER 2

9.6K 597 13
                                    

Haechan bekerja paruh waktu di klub malam sekitar apartemen miliknya, tak banyak yang tau kalo dirinya bekerja sebagai pengantar minuman disebuah Bar bahkan teman satu clubnya pun tidak tau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan bekerja paruh waktu di klub malam sekitar apartemen miliknya, tak banyak yang tau kalo dirinya bekerja sebagai pengantar minuman disebuah Bar bahkan teman satu clubnya pun tidak tau.

“Anterin ini ke meja paling ujung sana.” Ucap atasan Haechan

“Iya pak.”

Haechan membawa nampan berisi botol alkohol ke meja ujung sana, nampak seorang pria duduk sendiri disana.

“Permisi tuan, ini pes— pak Mark?”

“Ohh, Haechan?”

Tak

Haechan taruh beberapa botol tersebut diatas meja, “boleh ya seorang dosen ke bar?”

“Seorang siswa juga boleh ya kerja di bar?” Mark balik menyingung.

Sret

Lengan Haechan ditahan saat ia ingin pergi, Haechan menatap bingung kearah Mark. “tolong lepaskan.”

Mark terkekeh pelan, “ingin tidur bersama? Saya sedang banyak pikiran.”

“Saya bekerja sebagai pelayan buka jalang.” Ucap Haechan tegas

“Saya hanya menawarkan tidur bersama tidak lebih, saya bayar mahal.” Ucapnya

Haechan memicingkan matanya, “bapak tidak takut saya viralkan di base kampus?”

“Silakan, berarti kamu juga ga takut viral di base kampus karena kerja di Bar?”

“Sialan!” gumam Haechan

“Bagaimana? Saya janji hanya tidur saja, jujur saya ada masalah jadi saya butuh partner tidur saja.” Ucap Mark

Haechan diam sejenak, ia menyunggingkan senyumnya kemudian menaik turunkan alisnya saat mendapat ide bagus. Bukankah ia bisa memanfaatkan hal ini untuk meremas Mark? Minta nilai tinggi tanpa masuk kelas?

“Berani bayar berapa, pak?”

Mark terkekeh, ia mengeluarkan blackcard dari sakunya kemudian menaruhnya dimeja, “tarik seberapa kamu mau.”

Haechan terkejut, ia melirik Mark yang terkekeh melihat ekspresinya barusan. Haechan sejujurnya tak ingin, tapi kapan lagi ia mengambil jokinya?

“Hanya tidur kan kalo lebih silakan cari jalang di bawah banyak?” Ucap Haechan memastikan

Mark tertawa pelan, “iya hanya tidur, jujur saya tertarik sama kamu sejak pertemanan di kampus.”

“Anjing?” umpat Haechan dalam batin

Kini keduanya tengah berada didalam kamar dalam bar yang memang khusus disewa oleh Mark dari pemilik Bar tersebut dan menyewa Haechan.

Haechan melirik Mark yang sudah terbaring di ranjang sembari menggenggam tangannya, Haechan masih diposisi duduk disamping Mark belum berbaring karena memang ia belum nyaman dan percaya dengan Mark. Bisa saja saat ia tidur Mark akan melakukan hal hal aneh padanya.

YOU ARE MY MOMMY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang