CHAPTER 19

5.5K 285 0
                                    

Cklek

Pintu terbuka, Haechan yang tengah menyuapi Serena bubur di sofa ruang tamu menoleh menatap kepulangan Chenle.

“Kak, udah pulang?”

“Iya mom, kakak ke atas dulu.” Ucap Chenle cepat

Haechan menatap bingun pada putranya itu, tak biasanya Chenle pulang tanpa menyapa Serena? Haechan yakin pasti ada sesuatu yang terjadi padanya.

Haechan langsung menyelesaikan pekerjaannya menyuapi Serena, setelah selesai ia bereskan. Haechan menggendong Serena dan membawanya keatas untuk menemui Chenle.

Tok tok

“Kak, mommy boleh masuk?” Tanya Haechan pelan dibalik pintu.

“B-boleh...”

Haechan membuka pintu kamar, hal pertama yang ia lihat yakni Chenle yang terduduk di bawah ranjang sembari menyandarkan punggungnya diujung ranjang dan menekuk lututnya.

“Kak... Ada apa?”

Haechan menaruh Serena diatas ranjang kemudian berjongkok di samping Chenle.

“Hiks! Mom...”

Grep!

Chenle memeluk tubuh Haechan, menangis tersedu-sedu. Haechan masih mencerna apa yang terjadi, ia mengusap punggung belakang Chenle sembari menenangkannya.

“D-dia selingkuh mom! Hiks! Kakak udah l-liat sama mata kepala kakak hiks! Jahat! Hiks...”

“Shuuut... Kakak jangan nangis kek gini, mommy ikutan sedih. Coba liat mommy dulu.”

Haechan menangkup wajah Chenle guna menatap dirinya, “kamu ketemu dia dimana?” tanya haechan pelan.

“Hiks.. d-di mall.”

“Waktu kamu pergokin dia, apa yang dia bilang sama kamu?”

Chenle menggeleng pelan, “kakak langsung marah hiks! K-kakak ga mau denger penjelasannya, mom. Kakak langsung tampar dia hiks!”

Haechan mengusap air mata Chenle yang ada di pipinya kemudian mengecup pelan kening Chenle.

“Dengar... Kamu seharusnya dengerin penjelasannya dulu, kak. Meski kamu dalam kemarahan atau emosi dan sedih, kamu harus mendengarkan penjelasannya dulu. Keputusannya tetap ditangan kamu terserah kamu mau percaya atau enggak, yang pasti kamu harus dengerin penjelasannya.” Ucap Haechan lembut

“Kakak ga bisa hiks.. kakak udah terlanjur s-sakit, mom.”

Grep!

“It's oke, mommy paham. Sudah jangan menangis, pria brengsek ga pentes ditangisi dan kamu orang berharga itu. Ayo bersihin badan kamu nanti turun terus makan, oke?”

Chenle mengusap air matanya kemudian mengangguk pelan, “makasih, mom.”

“For what?”

“Pelukannya, nasehatnya dan cinta mommy.”

Haechan tersenyum manis kemudian mengusap surai Chenle dengan lembut, “sure...”

—°°—

“Mas.”

Mark yang tengah bermain dengan Serena di ranjang kini menoleh ke arah Haechan yang baru saja keluar dari kamar mandi.

“Kenapa, sayang?”

“Mas, aku mau minta izin keluar boleh ga?”

YOU ARE MY MOMMY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang