CHAPTER 21

8.4K 395 5
                                    

Semenjak kejadian malam itu Haechan benar benar mendiami Chenle, ketika anak itu mengajaknya berbicara Haechan akan menjawab seadanya dan lebih menyibukkan dirinya. Sementara Chenle berusaha mendapatkan perhatian Haechan terus menerus meski selalu dicuekin.

“Mom, bekal kakak mana?” Tanya Chenle kepada Haechan yang tengah menyuapi Serena dimeja makan.

“Masukin aja lauknya kedalam Tupperware, ga sempat masukin.” Ucap Haechan tanpa melihat kearah Chenle.

Chenle berjalan ke arah dapur kemudian mengambil Tupperware dan mulai memasukkan lauk kedalam wadah makanannya. Biasanya Haechan akan menyiapkan bekalnya meski tidak sempat, tapi kali ini Haechan benar benar tidak melakukan itu lagi.

“Sayang..” Panggil Mark yang baru saja turun dari tangga lengkap dengan pakaian kerjanya.

“Iya, mas?”

Cup! Cup!

Mark mengecup pipi kanan Haechan kemudian beralih mengecup pipi gembil Serena.

“Maaf mas ga bisa sarapan karena agak telat, bekalnya mana?”

“Iya gapapa, mas. Bekalnya ada di dekat kompor ambil aja udah aku siapin.”

“Terima kasih, sayang.”

“Sama sama, mas.”

Chenle mencengkram kuat sendok ditangannya setelah mengetahui bahwa Haechan menyiapkan bekal Mark sedangkan bekalnya tidak disiapkan. Hati Chenle sakit, ia sedih bagaimana cara agar sang mommy memaafkan dirinya dan balik seperti semula.

“Kak, belum berangkat?” Tanya Mark saat mereka berpapasan di dekat kompor.

“Iya ini mau berangkat, pa.” Ucap Chenle pelan.

—°°—

Chenle berjalan bergandengan tangan dengan Jisung mengelilingi taman kota setelah jam istirahat kerja, untungnya mereka satu tempat pekerjaan jadi mereka bisa berpacaran sembari bekerja.

“Masih belum baikkan?”

“Belum, gimana ya biar mommy mau maafin aku?”

Raut wajah sedih terlihat jelas diwajah Chenle, semenjak tigas hari berturut-turut Chenle tidak semangat bekerja karena memikirkan hubungannya dengan sang mommy.

“Aku ada ide!” Ucap Jisung

“Apa?” Tanya Chenle penasaran

“Coba kamu beliin mommy makanan kesukaannya, kamu bilang dulu mommy selalu lulu sama papa kalo papa beliin mommy makanan.” Jelas Jisung

“Aku ga yakin deh, soalnya itu papa. Papa juga berantem cuma hal hal kecil jadi pasti mommy langsung lulu, sedangkan aku itu beda. Aku udah nyakitin hati mommy.” Ucapnya dengan lirih

“Coba aja dulu, kalo ga di coba ga akan tau.” Ucap Jisung meyakinkan.

Chenle berfikir sejenak kemudian tersenyum manis menatap Jisung, “yaudah ayo temenin aku beli makanan.”

“Ayo.”

Keluarga Jung

Keluarga Jung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
YOU ARE MY MOMMY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang