CHAPTER 10

9.2K 455 8
                                    

“Cel, mau kemana?”

Chenle menoleh ke arah dapur dimana Haechan tengah membuat sesuatu, ia menghampiri Haechan yang ada di dapur.

“Ga kemana mana, emangnya kenapa?”

“Kamu lupa ya kalo hari ini papa kamu ulang tahun?”

Chenle terkejut ia menepuk jidatnya, “Oh iya! Gue lupa njir.”

“Bantuin gue buat kue gih, dari pada lo keluyuran. Kalo bisa sebelum mas Mark pulang nih kue udah jadi.”

“Yaudah iya, mana yang mau dibantu?”

Chenle melepaskan tasnya ke atas meja makan, ia menggulung lengan panjang bajunya bersiap membantu Haechan membuat kue ulang tahun papanya.

“Kenapa ga beli aja sih?” Tanya Chenle

“Biar lebih spesial aja first dari istrinya heheh.”

Chenle berdengus pelan mendengar ucapan Haechan, ia fokus mengadon adon kuenya. Haechan pun juga begitu, ia mengajari Chenle secara perlahan lahan meski anak itu sulit sekali diajarkan karena memang tidak pernah menyentuh dapur.

“Ish! Kenapa lo pakai coklat njir?”

“Ya emang napa?”

“Gue mau buat rasa strawberry kenapa lo buat coklat njir?!”

“Yaudah sih, kolaborasi aja coklat strawberry.”

Ting!

Dari pada lanjut mengomeli Chenle mending Haechan melihat ponselnya saat suara notif berbunyi, ia yakin itu adalah Mark.

Mas Mark

Sayang
Mas telat dikit pulangnya.
Suruh chenle dirumah aja temenin kamu
Maaf banget ya sayang...

Iya mas gapapa
Selesaiin dulu pekerjaan kamu
Iya chenle ada dirumah kok ga kemana mana.



“Keknya papa lo masih lama pulang, kita buat kue dari sisa adonan tadi aja deh.” Ucap Haechan sembari menghampiri Chenle

“Gue ga ngerti ajarin.”

“Lu mah makan doang ngertinya.”

Setelah hampir 2 jam bergelut di dapur akhirnya mereka selesai membuat kue ulang tahun dan kue sisa adoanan untuk dibuat ambsyur saja.

“Pelan pelan aja masukinnya! Jangan bar bar gitu njir! Bukan mau masukin bola ke ring!” Omel Haechan pada Chenle saat anak itu memasukkan kue kedalam open dengan tergesa-gesa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Pelan pelan aja masukinnya! Jangan bar bar gitu njir! Bukan mau masukin bola ke ring!” Omel Haechan pada Chenle saat anak itu memasukkan kue kedalam open dengan tergesa-gesa.

“Ngomel mulu perasaan dah.”

“Ish!”

Saat semua sudah selesai, mereka mulai menyiapkan meja dengan rapi kemudian mematikan lampu ruang tengah dan bersembunyi dibalik sofa sembari Chenle memegang kue ulang tahun untuk sang papa.

YOU ARE MY MOMMY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang